Ekonomi Sumber Daya Manusia

terlihat di desa ini, namun ada beberapa kendala yang dihadapi masyarakat untuk turut berpartisipasi, yakni:

a. Ekonomi

Setiap manusia memiliki kebutuhan masing-masing, untuk memenuhi kebutuhan hidup ini maka setiap manusia harus melakukan kegiatan ekonomi. Setiap kegiatan yang dilaksanakan oleh setiap manusia beraneka ragam. Adapun kegiatan ekonomi berupa kegiatan dalam bidang pertanian, perdagangan, jasa, perindustrian dan lain-lain. Dengan melaksanakan kegiatan ekonomi ini maka masyarakat akan memperoleh suatu imbalan, dan imbalan inilah yang akan dipergunakan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Masyarakat yang tinggal di Desa Napagaluh sebagian besar tergolong dalam Rumah Tangga Miskin RTM dan untuk memenuhi kebutuhan hidup, mereka harus bekerja sebagai petani. Namun ada juga yang memiliki usaha sampingan yakni berjualan. Seperti pernyataann dari Kepala Desa Napagaluh yaitu Bapak Jeris Tumangger bahwa lebih dari 75 masyarakat Desa Napagaluh tergolong masyarakat kurang mampu. Rendahnya pendapatan masyarakat membuat mereka hidup serba kekurangan, sehingga mereka harus tetap bekerja agar dapat memenuhi kehidupan sehari-hari. Berdasarkan pengamatan dan hasil wawancara peneliti Bapak Jeris Tumangger, rendahnya pendapatan masyarakat ternyata sangat berdampak pada partisipasi mereka dalam kegiatan yang ada dalam PNPM MP. Ia mengatakan bahwa ada beberapa masyarakat yang tidak mau menjadi anggota SPP sebab mereka merasa tidak mampu untuk mengolah dan mengembalikan cicilannya. Universitas Sumatera Utara Ketidakikutsertaan masyarakat dalam program PNPM MP seperti yang dipaparkan di atas tentu akan menghambat tujuan yang ingin dicapai oleh PNPM MP itu sendiri, sebab bagaimana ingin mencapai kemandirian sementara masyarakatnya sendiri tidak ikut serta di dalamnya. Sementara dalam kegiatan Kelompok SPP di Desa Napagaluh juga masih terdapat kendala yakni adanya keterlambatan anggota untuk menyetor cicilan kepada bendahara. Hal ini tentu menjadi suatu masalah walaupun dapat diatasi dengan bantuan dari anggota yang lain.

b. Sumber Daya Manusia

Salah satu modal utama dalam pembangunan adalah sumber daya manusia yang terlibat didalamnya. Dengan adanya sumber daya manusia yang baik, maka mereka akan bersikap lebih reaktif dalam mengatasi masalah kemiskinan. Sumber daya manusia dapat dilihat dari wawasan yang dimiliki masayarakat serta tingkat pendidikannya. Di Desa Napagaluh mayoritas masyarakatnya memiliki SDM yang masih tergolong rendah, hal ini dapat dilihat pada tabel 8, dimana yang memiliki pendidikan hingga tingkat sarjana hanya 2 orang saja dan lebih banyak diantara mereka tidak lulus SD. Rendahnya sumber daya manusia di Desa Napagaluh seperti yang dijelaskan di atas, ternyata sangat berpengaruh terhadap partisipasi mereka dalam pelaksanaan PNPM MP. Banyak kaum perempuan yang ada di desa tersebut tidak mau ikut dalam Kelompok SPP, sebab mereka merasa tidak mampu bertanggungjawab didalamnya. Seperti yang di jelaskan Ibu Nurliani Anakampun selaku ketua kelompok Wirid Yasin Setia dan Bapak Jeris Tumangger selaku Universitas Sumatera Utara kepala desa, bahwa masih banyak perempuan yang ada di Desa Napagaluh yang tidak ikut sebagai anggota Kelompok SPP sebab di antara mereka tidak ada yang berani menjadi ketua yang tentunya bertanggungjawab terhadap kelompok. Universitas Sumatera Utara

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

6.1. KESIMPULAN

Setelah peneliti melakukan observasi dan pengumpulan data serta wawancara dengan informan di lapangan mengenai Implementasi PNPM MP pada Kelompok SPP di Desa Napagaluh, maka penulis dapat menyimpulkan bahwa: 1. Pelaksanaan PNPM MP di Desa Napagaluh pada Kelompok SPP secara umum memberikan manfaat yang berarti bagi masyarakat walaupun tidak berjalan dengan baik. Masyarakat dapat meningkatkan taraf hidup mereka dengan adanya bantuan modal untuk usaha. Saat ini Kelompok SPP yang ada di Desa Napagaluh masih dalam tahap pengembangan. 2. Masih terdapat inkonsistensi pelaksanaan yang tidak sesuai PTO Petunjuk Teknis Operasional dan lemahnya peranan dari BPK Badan Permusyawaratan Kampong. Masyarakat yang seharusnya tidak berhak mendapat bantuan tetap mendapat bantuan sehingga hak orang lain dikorbankan. Selain itu masih ada anggota kelompok yang menyalahgunakan SPP. Uang yang seharusnya digunakan untuk modal usaha, digunakan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. 3. Partisipasi masyarakat terutama perempuan dalam Kelompok SPP masih tergolong rendah, hal ini terlihat karena tidak semua perempuan yang ada di Desa Napagaluh turut serta di dalamnya. Universitas Sumatera Utara

Dokumen yang terkait

Efektivitas Pelaksanaan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Pedesaan ( Studi Kasus Irigasi Pertanian Di Desa Aritonang, Kecamatan Muara, Kabupaten Tapanuli Utara)

3 57 116

Implementasi Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Pedesaan (Studi Pada Simpan Pinjam Perempuan/SPP di Desa Napagaluh, Kec. Danau Paris, Kabupaten Aceh Singkil)

4 34 146

Disfungsi Pelaksanaan Simpan Pinjam Bagi Perempuan (SPP) Dalam Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan (PNPM-Mpd) di Desa Batu Anam, Kecamatan Rahuning, Kabupaten Asahan

1 44 87

Efektivitas Pelaksanaan Kegiatan Simpan Pinjam Perempuan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Pedesaan Di Desa Longkotan Kecamatan Silima Pungga-Pungga Kabupaten Dairi

2 64 128

Implementasi Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri Perkotaan di Desa Dolok Hataran Kecamatan Siantar Kabupaten Simalungun

0 55 76

Efektivitas Pelaksanaan Program Simpan Pinjam Perempuan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan di Kecamatan Bangun Purba Kabupaten Deli Serdang

5 58 146

ANALISIS EFEKTIVITAS PROGRAM PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (Studi Kasus : Persepsi Masyarakat Miskin Terhadap Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Pedesaan di Kecamatan Tegalampel Kabupaten Bondowoso

1 20 131

Efektifitas Implementasi Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Pariwisata Di Desa Kemuning Lor Kecamatan Arjasa Kabupaten Jember

0 9 6

Implementasi Kebijakan Pemerintah tentang Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri (PNPM) di Desa Cibening Kabupaten Purwakarta (Studi Khusus tentang Program Simpan Pinjam Perempuan (SPP))

3 17 72

View of Implementasi Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri Pedesaan di Desa Kota Bangun Ilir Kecamatan Kota Bangun Kabupaten Kutai Kartanegara

0 0 17