Partisipasi Perempuan dalam Kelompok Simpan Pinjam Perempuan.

5.1.2. Penggunaan Dana

Penggunaan dana SPP sesuai dengan musyawarah yang dilakukan dalam MKP Musyawarah Khusus Perempuan dan PTO harus sesuai dengan apa yang yang dipaparkan dalam proposal yang telah diverifikasi oleh Tim Verifikasi. Di Desa Napagaluh ada tiga kelompok SPP yakni Kelompok Turut Bersama yang menggunakan dana untuk menanam tanaman palawija seperti kacang, padi dan sebagainya, demikian halnya dengan Kelompok Mekar. Sementara Kelompok Wirid Yasin Setia menggunakan Dana SPP untuk usaha berjualan. Namun berdasarkan observasi peneliti kelapangan, ada anggota SPP yang menyalahgunakan dana tersebut, hal ini dikuatkan pernyataan dari Kepala Desa Napagaluh yaitu Bapak Jeris Tumangger yang menyatakan bahwa dengan adanya program SPP, masyarakat dapat meningkatkan taraf ekonomi keluarganya, namun ada juga yang menyalahgunakan dana SPP tersebut untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari mereka. Hal diatas menunjukkan bahwa ada anggota Kelompok SPP yang tidak dapat merasakan dampak positif dari program tersebut akibat penyalahgunaan dana yang dilakukan.

5.2. Partisipasi Perempuan dalam Kelompok Simpan Pinjam Perempuan.

Peran serta masyarakat dalam pelaksanaan PNPM merupakan salah satu syarat yang mutlak dalam era kebebasan dan keterbukaan saat ini. Pengabaian terhadap faktor terbuka ini, telah menyebabkan penurunan yang cukup signifikan terhadap tujuan pembangunan itu sendiri, yaitu keseluruhan upaya peningkatan kesejahteraan masyarakat. Pemihakan dan pemberdayaan masyarakat dalam keseluruhan rangkaian pelaksanaan pembangunan, perlu diyakini oleh aparatur Universitas Sumatera Utara pemerintah sebagai strategi yang tepat untuk menggalang kemampuan ekonomi sehingga mampu berperan secara nyata dalam meningkatkan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat. Dalam pelaksanaan PNPM Mandiri Perdesaan, memiliki tujuan-tujuan khusus yang diantaranya adalah untuk meningkatkan partisipasi seluruh masyarakat tanpa terkecuali dan masyarakat dapat memberikan kontribusinya sebagai pelaku pembangunan. Dalam pelaksanaan PNPM Mandiri tersebut diharapkan masyarakat juga dapat memberikan kontribusinya dalam program ini. Kontribusi tersebut dapat diperlihatkan dari sikap masyarakat dalam memikul beban dan tanggungjawab terhadap pelaksanaan kegiatan pembangunan. Di sini partisipasi masyarakat memperlihatkan adanya sikap yang mau terlibat secara aktif dan bertanggung jawab dalam pelaksanaan PNPM Mandiri Perdesaan tersebut. Dalam pelaksanaan PNPM MP di Desa Napagaluh, Kelompok SPP merupakan suatu wadah untuk memberdayakan masyarakat terutama kaum perempuan. Partisipasi perempuan dalam hal ini tampak dari antusias mereka untuk mengikuti setiap musyawarah yang dilakukan berkaitan dengan PNPM MP, malah mereka lebih mendominasi dari pada kaum laki-laki, hal ini diperkuat pernyataan Bapak Darman Manik selaku Ketua PJOK yang mengatakan bahwa seluruh masyarakat yang ada di Desa Napagaluh telah diundang baik laki-laki maupun perempuan dan mereka merespon dengan baik. Sebagian besar wanita di Desa Napaguh yang tergolong dalam RTM ikut serta sebagai anggota Kelompok SPP. Namun bagaimana pun baiknya partisipasi mereka tetap ada kekurangan seperti dalam kepengurusan tidak semua pembagian Universitas Sumatera Utara tugas yang telah dilaksanakan berjalan sesuai rencana. Setiap kegiatan yang ada dalam kelompok hanya dikontrol oleh satu orang yakni ketua kelompok, sementara sekretaris dan bendahara tidak memiliki tugas yang jelas. Selain itu, partisipasi sesama anggota dalam kelompok juga terlihat dari sikap saling tolong- menolong, dimana ketika ada anggota tidak mampu membayar cicilan bulanan atas pinjaman, maka anggota yang lain bersedia menutupinya. Secara umum pelaksanaan kelompok SPP pada saat ini dapat digolongkan sebagai kelompok sedang berkaembang, hal ini dapat dilihat dari indikator perkembangan kelompok SPP pada tabel 10.

5.3. Isu Gender dalam Implementasi PNPM MP

Dokumen yang terkait

Efektivitas Pelaksanaan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Pedesaan ( Studi Kasus Irigasi Pertanian Di Desa Aritonang, Kecamatan Muara, Kabupaten Tapanuli Utara)

3 57 116

Implementasi Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Pedesaan (Studi Pada Simpan Pinjam Perempuan/SPP di Desa Napagaluh, Kec. Danau Paris, Kabupaten Aceh Singkil)

4 34 146

Disfungsi Pelaksanaan Simpan Pinjam Bagi Perempuan (SPP) Dalam Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan (PNPM-Mpd) di Desa Batu Anam, Kecamatan Rahuning, Kabupaten Asahan

1 44 87

Efektivitas Pelaksanaan Kegiatan Simpan Pinjam Perempuan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Pedesaan Di Desa Longkotan Kecamatan Silima Pungga-Pungga Kabupaten Dairi

2 64 128

Implementasi Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri Perkotaan di Desa Dolok Hataran Kecamatan Siantar Kabupaten Simalungun

0 55 76

Efektivitas Pelaksanaan Program Simpan Pinjam Perempuan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan di Kecamatan Bangun Purba Kabupaten Deli Serdang

5 58 146

ANALISIS EFEKTIVITAS PROGRAM PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (Studi Kasus : Persepsi Masyarakat Miskin Terhadap Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Pedesaan di Kecamatan Tegalampel Kabupaten Bondowoso

1 20 131

Efektifitas Implementasi Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Pariwisata Di Desa Kemuning Lor Kecamatan Arjasa Kabupaten Jember

0 9 6

Implementasi Kebijakan Pemerintah tentang Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri (PNPM) di Desa Cibening Kabupaten Purwakarta (Studi Khusus tentang Program Simpan Pinjam Perempuan (SPP))

3 17 72

View of Implementasi Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri Pedesaan di Desa Kota Bangun Ilir Kecamatan Kota Bangun Kabupaten Kutai Kartanegara

0 0 17