Penggunaan Tanah Perkotaan, Kemampuan Tanah dan Penggunaan Simbol warna untuk Penyajian Peta dengan kebutuhan.
Karena produk akhir dari kegiatan Inventarisasi P4T adalah data, maka untuk menghindari penyalahgunaan peta-peta yang dihasilkan dari kegiatan inventarisasi,
pada kanan bawah peta perlu ditulis ” Peta ini bukan merupakan bukti hak kepemilikan”.
5. Entry Data dan Analisis Data
Data P4T diolah sedemikian sehingga diperoleh informasi yang dapat digunakan sebagai bahan perumusan kebijakan, perencanaan, penataan pengendalian P4T.
Pengolahan data dapat berupa reklasifikasi
66
berupa penggabungan beberapa kategori penguasaan, dokumen kepemilikan tanah, penggunaan tanah serta
pemanfaatan tanah dan data-data lainnya guna memperoleh informasi yang lebih bermakna.
Entry data dilaksanakan dengan menggunakan Aplikasi P4T yang telah didistribusikan keseluruh provinsi, Penggunaan aplikasi lain harus berkoordinasi
dengan Direktorat Landreform. Kegiatan analisis data di atas diarahkan untuk memperoleh informasi tentang :
66
Reklasifikasi adalah disederhanakan klasifikasinya. Misalnya jenis penggunaan tanah direklasifikasi yaitu semua jenis penggunaan tanah yang tergolong pertanian, dijadikan satu kategori
saja yaitu pertanian. Jenis-jenis penggunaan tanah seperti pemukiman, perkantoran, dan penggunaan tanah perkotaan lainnya juga dijadikan satu kelompok yaitu non pertanian. Sisanya yang tidak
termasuk pertanian dan non pertanian seperti kuburan, dijadikan satu kelompok yaitu penggunaan lainnya. Sama halnya dengan pengguanaan tanah, jenis-jenis rencana tata ruang dikelompokkan
menjadi pertanian, non pertanian dan lainnya.
Universitas Sumatera Utara
1 Fakta penguasaan, pemilikan, penggunaan dan pemanfaatan tanah yang mencakup fakta-fakta :
• Ketimpangan pemilikan tanah
• Penguasaan tanah
• Kesesuaian antara penggunaan tanah dengan rencana tata ruang
• Tingkat pemanfaatan tanah
2 Indikasi adanya tanah-tanah objek Landreform seperti : •
Tanah kelebihan maksimum •
Tanah absentee •
Tanah-tanah yang telah ditegaskan sebagai tanah objek Landreform •
Masalah Landreform.
6. Pelaporan
a. Tahapan Pelaporan
Dalam pelaksanaan kegiatan Inventarisasi data P4T laporan dilaksanakan secara periodik perbulan dan triwulan. Pada setiap laporan disajikan kemajuan
pelaksanaan fisik dan keuangan dan permasalahan yang dihadapi di lapangan Laporan Fisik dan Keuangan Laporan Bulanan dan Triwulan sesuai standar
baku BPN-Pusat. Laporan bulan maupun triwulan dapat dikirimkan selambat- lambatnya tanggal 8 dari bulan berikutnya bulan laporan. Laporan dikirim ke
kepada Direktur Landreform atau untuk percepatan pelaporan, laporan
Universitas Sumatera Utara
sementara dapat dikirim melalui e-mail : Syafonehotmail.com atau fisko_pgtyahoo.com.
b. Materi Laporan Akhir Sistematika laporan akhir pelaksanaan pendataan P4T secara garis besar
memuat bab pendahuluan yang memuat latar belakang, maksud dan tujuan serta manfaat pendataan P4T. Bab pendahuluan diikuti dengan bab uraian
tentang pola P4T saat sekarang di lapangan. Bab berikutnya disajikan hasil analisis seperti struktur penguasaan dan pemilikan tanah, indikasi adanya objek
dan subjek redistribusi tanah serta adanya masyarakat yang memenuhi persyaratan sebagai penerima redistribusi. Seluruh uraian diakhiri dengan bab
penutup yang disertai dengan saran perbaikan untuk pelaksanaan pendataan berikutnya. Laporan yang dikirim berupa berupa hard copy dan soft copy.
67
C. Eksistensi Dan Pelaksanaan Inventarisasi dan Registrasi Penguasaan,
Pemilikan, Penggunaan dan Pemanfaatan Tanah P4T di Kantor Pertanahan Kabupaten Toba Samosir.
Penentuan suatu atau beberapa kelurahan desa ditetapkan sebagai lokasi Kegiatan Inventarisasi dan Registrasi P4T adalah Kantor Pertanahan di tingkat
kabupaten atau kota. Daftar lokasi yang dipilih kemudian disampaikan ke Kanwil BPN di Propinsi mana Kantor Pertanahan yang bersangkutan, yang selanjutnya oleh
Kanwil disampaikan ke BPN di Jakarta. Oleh Kepala BPN mengeluarkan Surat
67
Ibid, Halaman 7-15.
Universitas Sumatera Utara
Keputusan yang menetapkan lokasi yang dipilih oleh Kantor Pertanahan yang bersangkutan ditetapkan sebagai lokasi Kegiatan Inventarisasi dan Registrasi P4T.
Surat Keputusan dimaksud dikirimkan ke Kanwil yang bersangkutan dan selanjutnya dikirim ke Kantor Pertanahan yang membuat permohonan lokasi Kegiatan
Inventarisasi dan Registrasi P4T. Dalam menentukan pilihan lokasi Program Inventarisasi dan Registrasi P4T,
Kantor Pertanahan harus memperhatikan kebijakan atau petunjuk BPN sebagaimana yang ditentukan dalam Petunjuk Pelaksanaan Kegiatan Inventarisasi dan Registrasi
P4T. Kelurahan yang dipilih oleh Kantor Pertanahan Kabupaten Toba Samosir
adalah sebagaimana yang telah ditetapkan BPN berdasarkan Surat Keputusan Ka. BPN No. 410.868 Tanggal 7 Mei 2008, yaitu Kelurahan Balige I, Kelurahan Balige
III, Kelurahan Lumban Haumabange, Kelurahan Napitupulu Bagasan, dan Kelurahan Pardede Onan. Kelima kelurahan tersebut termasuk wilayah administrasi Kecamatan
Balige Kabupaten Toba Samosir. Wilayah batas administrasi lokasi Inventarisasi dan Registrasi P4T adalah sebagai berikut :
a. Wilayah batas administrasi Kabupaten Toba Samosir
- Sebelah Utara berbatas dengan Kabupaten Simalungun - Sebelah Selatan berbatas dengan Kabupaten Tapanuli Utara
- Sebelah Barat berbatas dengan Danau Toba dan Kabupaten Samosir - Sebelah Timur berbatas dengan Kabupaten Labuhan Batu dan Kabupaten Asahan.
Universitas Sumatera Utara
b. Wilayah batas administrasi Kecamatan Balige
- Sebelah Utara berbatas dengan Kecamatan Siborong-borong, Kabupaten Tapanuli Utara.
- Sebelah Selatan berbatas dengan Kecamatan Tampahan - Sebelah Barat berbatas dengan Danau Toba dan Kabupaten Samosir.
- Sebelah Timur berbatas dengan Kecamatan Laguboti
1. Kelurahan Balige I a. Wilayah batas administrasi Kelurahan Balige I