Penggabungan Data Spasial dengan Tektual Penggambaran

P4T dari data ini diharapkan diperoleh informasi tentang ada tidaknya tentang subjek yang layak menerima tanah seperti tanah tuna kisma dan petani gurem. Dari instansi terkait terutama yang menguasai tanah dilokasikan pendataan seperti kehutanan, perkebunan dan pertambangan. Dari instansi-instansi ini diharapkan diperoleh data tentang dasar penguasaan tanahnya. d. Inventarisasi Data P4T Kegiatan pengumpulan data P4T merupakan pengumpulan data secara sensus data populasi seluruh bidang tanah yang ada di desa kelurahan. Untuk setiap bidang tanah dilakukan pendataan tentang P4Tnya sesuai dengan daftar Isian. Informasi data dari bidang yang bersangkutan dapat diperoleh dari sumber-sumber informasi seperti telah diuraikan sebelumnya.

3. Penggabungan Data Spasial dengan Tektual

Penggabungan merge data spasial peta bidang dan data P4T adalah penyatuan kedua data base melalui variabel atau field kunci yang sama. Field kunci tersebut adalah nomor bidang tanah dalam data base spasial harus sama dengan nomor data base P4T.

4. Penggambaran

Peta bidang tanah yang diperoleh dari hasil pemetaan tiap satuan peta digabungkan sehingga menjadi satu kesatuan peta bidang tanah desa kelurahan. Hasil penggabungan ini digambarkan menjadi beberapa lembar peta berukuran 90 x 90 cm. Masing-masing bidang tanah secara berurutan diberi nomor secara unik. Peta bidang tanah dilengkapi dengan Tabel data P4T. Universitas Sumatera Utara Skala peta penyajian disesuaikan dengan luasnya yang berkisar antara 1 : 1000 sampai dengan 1 : 5000, jika seluruh desa kelurahan tidak bisa disajikan dalam satu lembar atau harus dipotong, maka pemotongannya dilakukan menurut batas administrasi dusun atau RW atau RT atau batas-batas alam yang jelas. Penggambaran peta penggunaan tanah arsir atau tata warna mengikuti Peraturan Kepala Badan Pertanahan Nasional Nomor 1 Tahun 1997 tentang Pemetaan Penggunaan Tanah Pedesaan, Penggunaan Tanah Perkotaan, Kemampuan Tanah dan Penggunaan Simbol Warna untuk Penyajian dalam Peta. Adapun peta-peta yang minimal harus dihasilkan dalam kegiatan ini adalah : 1. Peta Bidang Tanah yang memuat seluruh bidang tanah yang disertai dengan batas-batas RT RW, jaringan jalan, jaringan sungai serta tempat penting seperti kantor desa, dan tempat lainnya. Setiap bidang tanah diberi nomor seperti yang telah diuraikan sebelumnya. 2. Peta Pemilikan Tanah yang memuat klasifikasi dokumen bukti kepemilikan tanah. 3. Peta Penguasaan Tanah yang membuat klasifikasi penguasaan tanah. 4. Peta Penggunaan Tanah yang memuat jenis-jenis penggunaan tanah. 5. Peta Pemanfaatan Tanah yang memuat kalsifikasi intensitas pemanfaatan tanah. Desain format lembar peta sesuai dengan Peraturan Kepala Badan Pertanahan Nasional No 1 Tahun 1997 tentang Pemetaan Penggunaan Tanah Pedesaan, Universitas Sumatera Utara Penggunaan Tanah Perkotaan, Kemampuan Tanah dan Penggunaan Simbol warna untuk Penyajian Peta dengan kebutuhan. Karena produk akhir dari kegiatan Inventarisasi P4T adalah data, maka untuk menghindari penyalahgunaan peta-peta yang dihasilkan dari kegiatan inventarisasi, pada kanan bawah peta perlu ditulis ” Peta ini bukan merupakan bukti hak kepemilikan”.

5. Entry Data dan Analisis Data