Pengertian Partai Politik PARTAI KEADILAN SEJAHTERA

18

BAB II PARTAI KEADILAN SEJAHTERA

A. Pengertian Partai Politik

Dalam kamus politik partai adalah perkumpulan segolongan orang yang se-asas, sehaluan dan setujuan terutama di bidang politik. 1 Dan dalam kamus yang sama, 1. Politik adalah berasal dari bahasa Yunani dan diambil alih oleh banyak bahasa, termasuk bahasa Indonesia. Pada zaman klasiik Yunani, negara atau lebih tepat negara-kota disebut ”polis”. Plato menyebut karangannya soal-soal kenegaraan Politicon. Maka ”politik” memperoleh arti seni mengatur dan mengurus negara dan ilmu kenegaraan. Politik mencakup kebijaksanaan tindakan yang bermaksud mengambil bagian dalam urusan kenegaraan pemerintahan termasuk yang mencakup penetapan bentuk, tugas dan lingkup urusan negara. Mengurus pemerintahan dan negara dapat dijalankan dengan cara, aturan dan hukum yang berbeda-beda, misalnya secara demokratis, liberal, otoriter, diktatorial, machiavelistis atau etis. Menjadi bahan perdebatan apakah politik praktis ini bersifat meta-etis artinya tidak terikat pada norma-norma etika atau harus tunduk kepada norma-norma yang lebih luhur daripada keberhasilan dan kekuasaan saja, misalnya pada hukum keadilan, agama atau kepentingan bersama rakyat maupun umat manusia seluruhnya; 2. Pada umumnya politik mencakup beraneka ragam macam kegiatan dalam suatu 1 B.N. Marbun, Kamus Politik Jakarta: Pustaka Sinar harapan, 2002, h. 402 19 sistem masyarakat yang terorganisasikan terutama negara, yang menyangkut pengambilan keputusan baik mengenai tujuan-tujuan sistem itu sendiri maupun mengenai pelaksanaannya; 3. Kebijakan; cara bertindak; kebijaksanaan; 4. Dalam arti yang lebih luas politik diartikan sebagai cara atau kebijaksanaan policy untuk mencapai tujuan tertentu, misal politik pendidikan. 2 Jadi partai politik adalah suatu bagian para warga negara yang memperjuangkan kepentingan politik tertentu. Dalam arti modern, partai politik mula-mula timbul dalam parlemen Inggris pada akhir abad ke-17, yakni Tories dan Whings, sebagai pendukung atau pelawan Stuart. Pada abad ke-19 dua partai aristokrat itu lama kelamaan berubah menjadi atau diganti oleh partai ” konservatif” dan ”liberal”. ”Club-club” zaman revolusi Prancis dapat dianggap sebagai pelopor partai-partai yang timbul di negara ini sesudah Napoleon jatuh 1815. Di AS partai-partai sudah berperan sejak permulaan negara demokratis ini: Anti Federalis Party cikal bakal partai Demokrat mengadakan opasisi terhadap pembentukan pemerintah pusat yang terlampau kuat pada akhir abad ke- 18. lawannya Federalis Party, melalui Wighs 1834 berkembang menjadi partai republik 1854. Di negara-negara lain partai politik didirikan dan mulai menampilkan peranan politik biasanya pada zaman monarki konstitusional abad ke-19. Dalam koloni-koloni, selain partai-partai golongan penjajah, pada permulaan abad ini, beraneka partai yang mmenghimpun, membela dan 2 Ibid., h. 444-445. 20 menggerakkan kaum pribumi timbul untuk memperjuangkan partisipasi politik dan akhirnya untuk mencapai kemerdekaan. 3 Secara umum dapat dikatakan bahwa partai politik adalah suatu kelompok yang terorganisir yang anggota-anggotanya mempunyai orientasi, nilai-nilai dan cita-cita yang sama. Tujuan dari kelompok ini ialah untuk memperoleh kekuasaan politik dan merebut kedudukan politik. Dalam kamus Dewan, ’Partai politik merupakan satu golongan orang yang bergerak dengan tujuan yang sama dalam politik’. 4 Sedangkan Sigmund Neumann dalam bukunya yang berjudul Modern Political Parties, ia mendefinisikan bahwa, ” Partai politik adalah organisasi dari aktivis-aktivis politik yang berusaha untuk menguasai kekuasaan pemerintahan serta merebut dukungan rakyat atau menarik simpati rakyat atas dasar persaingan dengan suatu golongan yang lain yang mempunyai pandangan yang berbeda”. 5

B. Sejarah Partai Keadilan Sejahtera