Kampus Sebagai Basis Kekuatan Politik

53 kalangan wanita di antara keduanya jarang terjadi percampuran ikhtilath. Kendaraan yang dipakai pun sangat tertib misalnya kendaraan umum yang dipakai pun tidak sampai memenuhi kapasitas angkutan umum tersebut apalagi sampai naik di atas bus tersebut, tapi cukup memenuhi bagian dalam saja. Demikian juga dengan kendaraan bermotor, tidak menimbulkan suara bising yang memekakan telinga, karena knalpotnya dicopot. Aman, kondisi aman yang tercipta saat kampanye para pendukung partai keadilan merupakan konsekuensi dari ketertiban yang dikelola. Sepanjang kampanye PK tidak ada jatuh korban kecelakaan dalam berkendaraan atau akibat bentrokan dengan pihak lain. Jaminan amannya kampanye PK dapat dilihat dari peserta yang dihadiri anak-anak, bahkan balita dalam kampanye tersebut. 9

C. Kampus Sebagai Basis Kekuatan Politik

Pertumbuhan aktivitas dakwah kampus sepanjang tahun 1990-an ini digambarkan oleh salah seorang aktivisnya di UGM Universitas Gajah Mada luar biasa. Keberhasilan yang diraihnya tidak pernah dibayangkan sebelumnya, bahkan oleh orang-orang yang pertama merintisnya. Tumbuhnya kultur-kultur ke- islaman di kampus-kampus adalah salah satu buah yang saat sekarang marak dimana-mana. Misalnya dalam pemakaian busana muslimah jilbab, hal serupa pun terjadi di universitas. Seperti diungkapkan salah seorang aktivis SALAM UI 9 Aay Muhammad Furqon., Partai Keadilan Sejahtera Ideologi dan Praksis Politik Kaum Muda Muslim Kontemporer, Jakarta: Teraju, 2004 h.161-163 54 Nuansa Islam Kampus Universitas Indonesia- institusi formal ditingkat universitas yang menjadi payung lembaga-lembaga dakwah kampus se- UI. 10 Meski awalnya tumbuh secara cultural lama kelamaan aktivis dakwah ini mulai memperlihatkan pengaruhnya yang lebih luas. Dengan ukuran-ukuran simbolik, eskalasi pertumbuhannya terjadi secara cepat. Secara statistik menurut salah seorang aktivis dakwah kampus di UI pada penghujung tahun 90-an, ada 10 dari 2000-an mahasiswa UI yang terlibat aktif dalam dakwah, baik secara struktural maupun pendekatan pribadi. Itu artinya sudah ada 2000 orang mahasiswa yang “terlibat” dalam aktivitas dakwah kampus.2000 orang ini yang dikategorikan sebagai “aktivis”. 11 Demikian pula yang terjadi di Institut Pertanian Bogor IPB. Sudah menjadi hal yang biasa, kalau dalam setiap pemilihan ketua-ketua resmi lembaga kemahasiswaan di sana selalu dimenangkan oleh para aktivis dakwah kampus. Apalagi, dalam kasus IPB, pengaruh dakwah kampus itu sudah terlembagakan dalam institusi mentoring keagamaan yang masuk dalam kurikulum pelajaran agama Islam yang berbobot 2 SKS. Fenomena serupa terjadi hampir di seluruh kampus perguruan tinggi negeri di seluruh Indonesia. Saat ini bisa dikatakan, tidak ada kekuatan politik mahasiswa yang lebih besar dari apa yang dimiliki oleh jaringan aktivis dakwah kampus. Kekuatan tersebut disadari dengan baik oleh penggiatnya. Dan dengan kesadaran itu, lalu dibuatlah jaringan yang tertata rapi 10 Damanik, Fenomena partai Keadilan Transformasi 20 Tahun Gerakan Tarbiyah: h. 178 11 Ibid., h. 179 55 di kemudian hari, yang membuat kekuatan politik mereka semakin menonjol, khususnya dalam momentum gerakan Reformasi 1998 lalu, melalui apa yang kemudian dikenal sebagai KAMMI. 12 Kelahiran KAMMI ini pada awalnya dibidani dari Forum Silaturrhmi Lembaga Dakwah Kampus FS-LDK se-Indonesia ke-10, yang diadakan di Universitas Muhammadiyah Malang, pada tanggal 25-29 Maret 1998. Acara tahunan para aktivis dakwah kampus seluruh Indonesia itu dihadiri oleh kurang lebih 64 perwakilan kampus di seluruh Indonesia dengan 200 orang peserta. Mereka datang dari berbagai kampus di Jawa, Sumatera, dan Kalimantan. Forum Silaturrahmi Lembaga dakwah Kampus FS-LDK itu sendiri adalah kegiatan rutin tahunan yang kerap diselenggarakan sebagai ajang silaturrahmi diantara berbagai komponen lembaga dakwah kampus di seluruh Indonesia. Akan tetapi ajang silaturrahmi pada FS-LDK X di Malang itu menjadi lain, karena beberapa alasan. Pertama, keprihatinan mendalam terhadap krisis nasional yang melanda Indonesia dan didorong oleh tanggung jawab moral terhadap penderitaan rakyat, serta I’tikad baik untuk berperan aktif dalam proses perubahan kearah yang lebih baik. Kedua lahirnya kesepakatan dalam sidang- sidang pada FS-LDK itu untuk melakukan konsolidasi dan koordinasi antar kampus, khususnya LDK, guna membangun kekuatan yang dapat berfungsi sebagai peace power untuk melakukan tekanan moral terhadap pemerintah. Kemudian pada rapat pleno FS-LDK X nasional juga disepakati terbentuknya 12 Ibid., h. 182 56 wadah yang dapat mengkoordinasikan dan menyatukan berbagai LDK dan wadah tersebut harus berdiri dan tidak berada dalam FS-LDK. Lembaga tersebut dibutuhkan sebagai wadah yang mengkonsentrasikan pada agenda politik. Akhirnya setelah melewati sejumlah tahapan seperti pembentukan tim formateur yang terdiri dari 8 delapan orang ketua LDK disepakatilah sebuah piagam deklarasi pembentukan KAMMI dan memilih Fahri Hamzah mahasiswa pasca sarjana UI, dan Haryo Setyoko mantan Ketua Senat Mahasiswa UGM sebagai Ketua dan Sekretaris organisasi baru itu. 13 KAMMI dilahirkan dari kesadaran terhadap krisis yang menerpa bangsa Indonesia saat itu. Dalam pandangan umumnya, KAMMI menyoroti berbagai krisis yang menimpa rakyat Indonesia itu. Menurut KAMMI berbagai krisis tersebut- terutama krisis ekonomi- tidak bisa dilepaskan dari kondisi sistem politik yang distorsif. Format politik Orde Baru ketika itu, telah menumbuh suburkan korupsi, kolusi dan nepotisme. Karena itu bentuk penyelesaian terhadap berbagai krisis tersebut harus menjangkau keseluruhan segi kehidupan berbangsa dan bernegara, tidak semata reformasi ekonomi dan politik, tetapi juga reformasi hukum dan perundang-undangan, reformasi sosial dan kebudayaan. Dalam kapasitasnya sebagai lembaga aksi mahasiswa yang dibangun dengan kessadaran nilai dan moral Islam, maka KAMMI tidak lupa menyelipkan world view pandangan dunia yang selama ini dianutnya dalam memandang persoalan bangsa ini adalah “Krisis Moralitas”. Dalam pandangan 13 Ibid., h. 183 57 KAMMI ketika moralitas ini dipinggirkan maka yang terjadi adalah peringatan Tuhan, berupa krisis multi dimensional ini. Seraya mengutip Al-Quran, surat Al- An’am 6: 44, KAMMI menggambarkan: “ Maka ketika masyarakat itu melupakan ajaran dan peringatan Allah, maka kami bukakan pintu-pintu kekayaan dan kemewahan hidup kepadanya hingga tatkala mereka bersuka ria dengan apa yang diberikan kepadanya, sekonyong-konyong kami timpakan kepada mereka bencana yang sangat dahsyat sampai mereka terpana dan tidak tahu harus berbuat apa”. Kelahiran KAMMI ini memang tidak bisa dilepaskan dari situasi dan kondisi eksternal yang terjadi. Dapat dikatakan, kelahirannya dalam rangka merespon kondisi kehidupan sosial politik yang saat itu tengah bergejolak berbagai krisis ekonomi dan politik yang melilit bangsa Indonesia sejak 1997 memicu gelombang protes massa dari berbagai kalangan. Karena itu tidak berlebihan kalau ada tuduhan, kelahiran KAMMI menjadi kekuatan yang sangat di prioritaskan untuk menyalurkan aspirasi politik para aktivis dakwah kampus. Terlebih lagi ketika ketika ada pertemuan antara KAMMI dengan Amien Rais, yang menyebabkan terjadinya banyak aksi yang digelar oleh mahasiswa termasuk KAMMI sendiri. Dalam pandangan KAMMI, aksi mahasiswa perlu melibatkan kalangan intelektual, agar dapat memberikan legitimasi yang lebih kuat terhadap tuntutan reformasi mahasiswa. Saat itu KAMMI melihat sosok Amien Rais, dengan legitimasi moral dan intelektual serta keberaniannya selama ini paling layak untuk dilibatkan dalam aksi-aksi mahasiswa. Dan rupanya ada kecocokan antara platform perjuangan KAMMI dengan apa yang sedang diperjuangkan oleh Amien Rais, yang saat itu merupakan lokomotif gerakan Reformasi. Amien Rais 58 pun bersedia berjalan bersama KAMMI dalam memperjuangkan reformasi. 14 Kebersamaan Amien Rais dengan KAMMI tidak berhenti sampai gerakan Reformasi itu saja. Di dalam perkembangan berikutnya, setelah Era Multi Partai, keduanya berpisah “ sementara” dalam dua partai berbeda. Amien Rais dengan gerbong Muhammadiyahnya mendirikan PAN, sedangkan KAMMI memiliki afiliasi politik dengan Partai Keadilan PK. Namun, dalam setting yang berbeda, keduanya bertemu kembali dalam sebuah koalisi politik di parlemen, dalam sebuah Fraksi di DPR yang bernama Fraksi Reformasi. 15 Adapun mengenai hubungan KAMMI dengan PK secara Struktural organisasional memang tidak mempunyai hubungan apapun. Namun secara kultural KAMMI mempunyai hubungan emosional yang sangat kuat dengan PK. Mengenai hubungan emosional PK ini dengan KAMMI memang tidak bisa dihindari. Ada dua alasan yang menyebabkan hubungan cultural ini sangat kuat. Pertama, faktor sejarah Historical Background jauh sebelum KAMMI maupun Partai Keadilan ada hubungan dua komponen ini sudah sangat kuat, karena keduanya bergerak di masjid kampus, hingga hubungan senior dan junior terjalin. Kedua, faktor rujukan maraji’ dalam pengajian di masjid kampus selama hampir dua dekade keduanya menggunakan litertur yang sama yaitu buku-buku yang ditulis para tokoh Al-Ikhwan Al-Muslimin. 14 Ibid., h. 195 15 Ibid., h. 196 59 Kuatnya hubungan cultural antara KAMMI dan PK lebih terlihat lagi ketika mantan ketua umum KAMMI Fahri Hamzah menjadi salah seorrang deklarator PK. Demikian juga halnya dengan Haryo Setyoko yang kini menjadi Sekretaris Jenderal PKS. 16

D. Berpolitik Dengan Akhlak Al-Karimah