ada beberapa kejuaraan-kejuaraan yang diraih oleh santri atas nama biro pengasuhan santri.
4
B. Peran Biro Pengasuhan Santri di Pondok Pesantren Darunnajah
Biro Pengasuhan Santri ini adalah sebuah lembaga yang ditunjuk atas sebuah institusi oleh Pondok Pesantren yang tugasnya membantu
melaksanakan apa yang diperintahkan oleh Pimpinan Pesantren, dalam hal mengasuh anak-anak dalam kehidupan selain yang ada di sekolahan juga
membina santri-santri khususnya pada kegiatan-kegiatan ekstra kulikuler dan kehidupan mereka sehari-hari selama 24 jam,
5
dan bergerak untuk mengatur kegiatan-kegiatan santri mulai dari dia bangun pagi hingga dia tidur kembali
6
. Peranan BPS Biro Pengasuhan Santri ini adalah membantu, melaksanakan
segala apa-apa yang diinginkan oleh Pimpinan Pesantren, dalam hal mengasuh anak-anak dalam kehidupan selain yang ada di sekolahan.
Biro Pengasuhan Santri ini tidak akan berjalan tanpa ada bantuan bawahan seperti bagian sekertaris, bendahara, bagian keamanan, bagian
bahasa, bagian olah raga. Yang itu semuanya sampai bagian-bagian yang lainnya itu juga sudah ada di santri Organisasi Santri Darunnajah OSDN.
Biro Pengasuhan Santri ini berperan sebagai pembimbing, sedangkan pelaksananya itu diserahkan kepada Organisasi Santri Darunnajah OSDN,
peranan mereka itu membantu BPS menjalankan kegiatan-kegiatan mulai dari
4
Wawancara langsung dengan Ketua Biro Pengasuhan Santri, Tanggal 16 September
5
Wawancara langsung dengan Ketua Biro Pengasuhan Santri, Tanggal 16 September
6
Wawancara langsung dengan Wakil Ketua Biro Pengasuhan Santri, Tanggal 24 September 2010
bangun pagi hingga dia tidur kembali, pengasuhan hanya mendampingi mengawasi sejauh mana kegiatan mereka kalaupun ada hal-hal yang kurang
maka biro pengasuhan Santri akan memanggil organisasi tersebut, sehingga dia bisa berjalan dengan baik dan ada pengawasan
7
. Setelah meneliti berbagai macam peran pembimbing dan pendekatan
yang digunakan di Pondok Pesantren Darunnajah, peneliti dapat menyimpulkan bahwa peran seorang pembimbing dalam mewujudkan
kemandirian dan kedisiplinan terhadap santri diantaranya: 1.
Sebagai Pengganti Orang Tua Asuh Dalam peran ini adalah tugas yang bisa dibilang paling mulia disisi
Allah SWT. Sebab, jika dikaji ulang tentang peranan orang tua di rumah benar-benar sangat berat selain memberikan tanggung jawab secara lahir,
orang tua juga harus bertanggung jawab dalam memberikan nafkah batin terhadap anaknya dalam bentuk kasih sayang, begitulah peran seorang
pembimbing di Pondok Pesantren ini
8
. Sangat berat dan beragam namun dibalik semuanya itu memang sangat mulia disisi Allah SWT.
Berdasarkan hasil dialog tanya jawab terhadap pihak pesantren dalam hal ini memang seorang pembimbing harus memiliki sosok keibuan
bagi wanita dan sosok kebapaan bagi prianya. Dan tidak terlepas juga dari rasa kasih sayang dan santun yang mereka miliki, sebagaimana orang tua
kadung terhadap anaknya dan harus memiliki jiwa “Akhlaqul Karimah”
7
Wawancara langsung dengan Wakil Ketua Biro Pengasuhan Santri, Tanggal 24 September 2010
8
Wawancara langsung dengan Ketua Biro Pengasuhan Santri, Tanggal 16 September 2010
yang berarti bahwa pembimbing juga harus memiliki akhlak yang mulia, sebagaimana tugas awal Nabi Muhammad SAW yang diutus ke dunia ini
semata-mata hanya untuk menyempurnakan akhlak yang mulia. Jika itu semua dimiliki oleh seorang pembimbing, maka
insya’Allah seorang santri dapat mewarisi akhlak yang mulia jua dan menjadi seorang anak yang bermanfaat bagi dirinya dan orang lain dan
yang diharapkan oleh orang tuanya ketika keluar nanti.
9
Pembimbing selalu siap ditempat kapanpun disaat santri membutuhkannya, sewaktu-waktu santri sedang ada masalah santri bisa
langsung menceritakannya kepada salah satu pembimbing yang mereka temui dan jawaban atas keluhan yang santri keluhkan akan dijawab
langsung dan diarahkan oleh pembimbing yang mereka temui, Setiap guru-guru yang mukim dan tinggal didalam Pesantren maka secara tidak
langsung mereka terlibat di dalam pengasuhan ini
10
. 2.
Sebagai Pendidik Dalam hal ini mungkin menjadi tugas yang lebih sempit dibanding
dengan peran pembimbing yang pertama, yaitu pengganti orang tua asuh yang tugasnya lebih luas, berdasarkan wawancara peneliti dengan
pembimbing, beliau memaparkan bahwa tugas seorang pendidik tidak sama dengan seorang pengajar, sebab seorang pendidik selain bertugas
mengajar pembimbing juga memantau dan mengayomi santri terhadap
9
Wawancara langsung dengan Ketua Biro Pengasuhan Santri, Tanggal 16 September 2010
10
Wawancara langsung dengan Wakil Ketua Biro Pengasuhan Santri, Tanggal 24 September 2010
seluruh kegiatannya di Pesantren guna menjadikan manusia yang bermanfaat dan berguna bagi dirinya dan masyarakat sekitarnya
11
. Pendidik juga memiliki peran dalam keberhasilan dan kemampuan
seorang anak yang tinggal di dalam Pondok Pesantren. Dan peranannya yang paling utama adalah mengajari santri agar berakhlak dan
berkepribadian yang kaafah sempurna, mandiri, dan kreatif dan inovatif
12
. Cara yang mereka gunakan adalah mengawasi, menegur, dan
mengarahkan santri dengan cara keliling Pondok
13
. Biro Pengasuhan santri ini tidak akan berjalan tanpa ada nya bantuan bawahan yang terdiri dari
bagian sekertaris, bendahara, bagian keamanan, bagian bahasa bagian olah raga sampai bagian-bagian yang lainnya dan itu juga sudah ada di santri.
Biro Pengasuhan Santri berperan sebagai pembimbing, sedangkan pelaksananya itu juga diserahkan kepada OSDN Organisasi Santri
Darunnajah, peranan mereka itu membantu BPS menjalankan kegiatan- kegiatan mulai dari bangun pagi hingga dia tidur kembali, pengasuhan
hanya mendampingi dan mengawasi sejauh mana kegiatan mereka kalaupun ada hal-hal yang kurang maka biro pengasuhan Santri akan
11
Wawancara langsung dengan Ketua Biro Pengasuhan Santri, Tanggal 16 September 2010
12
Wawancara langsung dengan Wakil Ketua Biro Pengasuhan Santri, Tanggal 24 September 2010
13
Wawancara langsung dengan Ketua Biro Pengasuhan Santri, Tanggal 16 September 2010
memanggil organisasi tersebut, sehingga dia bisa berjalan dengan baik dan ada pengawasan
14
. 3.
Sebagai Motivator Yaitu pemberi motivasi dan semangat dalam belajar dan berjuang
dalam menghadapi hidup. Dalam peran ini seorang pembimbing harus benar-benar memiliki keilmuan terlebih dalam mengetahui psikologis
anak, dalam wawancara penulis dengan pembimbing beliau mengatakan bahwasanya seorang motivator terlebih dahulu harus mengetahui akan
pengertian dari motivasi itu sendiri, yaitu kekuatan penggerak yang membangkitkan aktifitas pada makhluk hidup yang menimbulkan tingkah
laku dan serta mengarahkannya menuju tujuan tertentu. Seorang motivator adalah pemberi semangat dan penggerak bagi
santri agar mereka bisa mendapatkan tujuan hidup mereka dan bisa menggapai apa-apa yang mereka cita-citakan
15
. Pemberian motivasi biasanya dilakukan setiap saat, dan motivasi
ini biasanya diberikan ketika santri sedang ada ujian nasional, ketika santri mengalami gangguan dalam belajar pembimbing mengajarkan dan
mengarahkan dan telah itu mengawasi dari jauh secara terus menerus hingga akhir ujian.
Motivasi juga diberikan ketika santri sedang mengadakan suatu acara-acara besar ataupun kecil, tugas pembimbing hanya mengarahkan
14
Wawancara langsung dengan Wakil Ketua Biro Pengasuhan Santri, Tanggal 24 September 2010
15
Wawancara langsung dengan Ketua Biro Pengasuhan Santri, Tanggal 16 September 2010
apa-apa yang seharusnya mereka lakukan agar acara tersebut bisa berjalan sesuai dengan aturan-aturan yang berlaku. Namun santri juga tidak ingin
acara yang mereka adakan menjadi gagal karena kurangnya dukungan dari pengasuhan, seperti tidak mempersulit santri dengan segala perizinan-
perizinan kegiatan
16
, dan harus bisa ngertiin perasaan santri juga
17
,yang hasilnya nanti akan menurunkan semangat serta motivasi yang diberikan
pembimbing terhadap mereka.
C. Harapan Santri Tentang Peran Biro Pengasuhan Santri Yang