Faktor-faktor Objektif Penyebab Suatu Objek Bersifat Komunikatif

commit to user II - 45 2.5.3 Tuntutan Ruang dan Bangunan yang Komunikatif 2.5.3.1 Pengertian Komunikatif Komunikatif berarti dalam keadaan saling dapat berhubungan mudah dihubungi, mudah dipahami dimengerti. Poerwadarminta, 1989 Dengan demikian komunikatif menyiratkan kemampuan dan sifat suatu benda untuk berbicara sehingga mudah dipahami dan dimengerti maksud atau pesan-pesan apa yang disampaikannya.

2.5.3.2 Faktor-faktor Objektif Penyebab Suatu Objek Bersifat Komunikatif

Terdapat 4 faktor yg saling berkaitan erat dalam menentukan tingkat komunikatif suatu objek Moektijono,1992 : 1. Kejelasan Fungsi pada Objek Objek yang pembuatannya tidak bertitik tolak dari fungsinya akan sulit dimengerti, dipahami, dan diketahui objek apakah itu. Objek yang menggambarkan fungsinya melalui bentuk yang tepat akan dengan cepat diterima Gb.2.21 Contoh Desain dengan Perulangan Bentuk Sumber : TA Muna Widasari,Plasa Mode I nternasional di Jakarta, 2008 commit to user II - 46 dengan pengertian dan perasaan yang tepat pula oleh pengamat. Langkah-langkah untuk mengadakan fungsi yg komunikatif pada objek adalah sbb : · Mengenali maksud objek : - Filosofi objek - Tujuan dan sasaran objek · Mengenali data objek dan fungsi yg direncanakan, meliputi : fungsi fisik, fisiologis, dan psikis. · Mengenali objek-objek yang telah umum dikenal yang memiliki fungsi-fungsi yang serupa untuk dijadikan acuan pengenalan. 2. Ketepatan Tanda dan Simbol pada Objek Tanda dan simbol yang tepat , yang dibubuhkan pada suatu objek akan memperjelas maksud keberadaan objek tersebut. Arti objek akan dengan mudah ditangkap dan dipahami ketika tanda dan simbol itu dilihat dan diamati. Tanda dan simbol yang tidak sesuai dengan makna objek akan menimbulkan kebingungan pengamat dan kekacauan penafsiran arti objek. Macam-macam tanda dan simbol: · Simbol yang agak tersamar yang menyatakan peran dari suatu bentuk simbol tersamar commit to user II - 47 Objek-objek tertentu oleh karena fungsinya acap kali mempunyai bentuk-bentuk yang khas. Bentuk-bentuk ini lambat laun dianggap sebagai simbol dari objek tersebut. Misalnya atap pabrik yang bergerigi dan memiliki blower udara dianggap sebagai simbol dari sebuah pabrik. · Simbol Metaphor Masyarakat cenderung selalu membandingkan bangunan yang dilihat dan diamati dengan bangunan atau benda lain. Keserupaan yang terjadi dianggap sebagai perwujudan suatu simbol. Misalnya apabila seseorang menemui 2 atau lebih bangunan dengan simbol yang sama maka, akan dianggap bangunan-bangunan tersebut memiliki fungsi yang sama. · Simbol sebagai unsur pengenal secara fungsional dan lambang simbol pengenal Ada bentuk-bentuk yang telah dikenal secara umum oleh masyarakat sebagai ciri fungsi suatu bangunan. Jadi bentuk-bentuk tersebut, merupakan simbol dari bangunan-bangunan tertentu. commit to user II - 48 3. Kesesuaian Pilihan Bahan pada Objek Bahan yang tepat akan sangat menunjang terjadinya pemahaman yang tepat pesan-pesan suatau objek. Bahan yang tepat memudahkan pengamat untuk menyimpulkan hakekat objek. Dikatakan tepat bila bahan bersesuaian karakteristiknya dengan hakakat objek sedemikian hingga apa yang ditampilkan bahan fisik adalah gambaran pengertian dari maksud objek diadakan non fisik. Macam-macam bahan: · Bahan struktural Yaitu bahan sebagai pembentuk wujud dasar suatu objek. Gb.2.22 Kubah pada masjid dan Simbol Salib pada Gereja Sebagai Simbol Pengenal Sumber : www.google.com tempatibadah Gb.2.23 Struktur Rangka Baja pada Dinding SeattlePublic Library Sumber : s eattlepubliclibrary.com commit to user II - 49 · Bahan non struktural Yaitu bahan yang berperan sebagai pembentuk akhir wujud objek. Dapat dibedakan atas ; - Bahan pengisi - Bahan penghias 4. Pengaturan Gestalt pada Objek Dalam dunia pengamatan, gestalt didefinisikan sebagai sesuatu yang dalam pengamatan membentuk suatu keseutuhan atau totalitas tersendiri. H.Th.M Verbeek dalam Moektijono, 1992 Arsitektur mengenal gestalt sebagai organisasi pola- pola dengan karakteristik tertentu yang dapat digunakan oleh seorang perancang guna memperkuat atau memperlemah perhubungan visual antara bagian- bagian suatu komposisi. James C. Snyder, Anthony J Catanese dalam Moektijono, 1992. Dengan demikian, pengaturan gestalt dapat membantu perancang : Gb.2.24 Material Transparan sebagai Material Pengisi pada Seattle Public Library Sumber : s eattlepubliclibrary.com commit to user II - 50 · Memilih bagian-bagian komposisi yang direncanakan ingin dirasa sebagai hubungan dan dirasa sebagai suatu kelompok. · Untuk menganalisis suatau rancangan yang tengah dikembangkan, untuk melihat organisasi gestalt macam apa yang tengah terbentuk dan apakah organisasi gestalt tersebut menurunkan atau meningkatkan konsep-konsep perancangan. Jika ternyata menurun, perubahan-perubahan dalam bentuknya dapat dilakukan. Akhirnya, gestalt dapat dipergunakan untuk menyusun persepsi dan untuk membimbing pengamat mengamati sebuah bangunan, menyederhanakan proses pengenalan tujuan-tujuan kita dalam bangunan sebagaimana halnya meningkatkan minat kita terhadapnya. H.Th.M. Verbeek dalam Moektijono, 1992

2.6 PUSAT BUKU SEBAGAI RUANG BERSAMA BAGI MASYARAKAT KOTA

Ruang bersama sebagai ruang publik yaitu ruang yang berfungsi sebagai wadah interaksi bagi masyarakat. Ruang publik harus dapat memberikan kontribusi yang positif dalam kehidupan masyarakat, dapat memberikan kesejahteraan bagi masyarakatnya serta harus dapat memberikan nilai positif yaitu kesenangan, kegembiraan, kenyamanan, keramahan, dan perasaan sejahtera Crowhurst-Lennard and Lenard, 1987.