Mengakses Internet dan e-Book

commit to user II - 29 diperlukan adalah ticket box, lounge atau ruang tunggu, stand makanan dan snack, dan movie theater. Ruang yang diperlukan untuk movie theater berdasar gambar di atas adalah ruang yang lebar yang dapat menampung kursi penonton dengan jumlah tertentu. Akustik ruang dan kenyamanan furniture menjadi persyaratan utama. Sedangkan untuk ticket box, lounge, serta stand makanan dan minuman ringan diperlukan ruang yang tidak terlalu besar namun tetap menampilkan suasana ruang yang menyenangkan.

2.4.4.3 Mengakses Internet dan e-Book

Maraknya keinginan masyarakat dalam mengakses internet, baru-baru ini muncul istilah Gaya Hidup Digital digital lifestyle. Gaya hidup digital adalah istilah yang seringkali digunakan salah satunya oleh Bill Gates untuk menggambarkan gaya hidup modern yang sarat dengan teknologi informasi. Teknologi informasi di sini berperan mengefisienkan segala sesuatu yang kita lakukan dengan satu tujuan yaitu mencapai produktivitas maksimum. Tentu tidak dapat dibantah lagi bahwa teknologi informasi memang berperan besar dalam meningkatkan efisiensi. Gb.2.10 Beberapa Contoh Movie Theater Sumber : www.JenzCorner.com , 2010 commit to user II - 30 Namun demikian, produktivitas maksimum tidak dapat dicapai semata-mata dengan teknologi informasi. Ada satu landasan penting yang harus kita miliki, yaitu attitude yang benar. Attitude yang benar ini berbicara mengenai sifat-sifat karakter seperti disiplin, mau mengembangkan diri terus-menerus, dan selalu melakukan segala sesuatu sebaik mungkin spirit of excellence. Tanpa attitude yang benar, teknologi informasi secanggih apapun tidak akan membawa kita mencapai produktivitas maksimum. Internet dan teknologi informasi merupakan jaringan yang tidak bisa dipisahkan dari buku. Di indonesia sendiri telah berkembang Digilib Digital Library. Yaitu perpustakaan digital yang menggunakan internet sebagai akses utamanya yang menyediakan buku dan informasi lain yang mendukung dalam bentuk digital. Perkembangan perpustakaan di Indonesia makin hari makin menunjukkan kemajuannya. Kalau dilihat dari kacamata perkembangan akses informasi yang semakin mudah, hal itu menandakan prospek perpustakaan masa depan makin dinanti kiprah dan peranannya. Suyoto dan Santoso, 2001 Di era kemajuan informasi dan globalisasi ini dunia perpustakaan dituntut agar semakin mampu beradaptasi dengan perkembangan zaman yang semakin canggih. Pengembangan perpustakaan berbasis teknologi informasi dan komunikasi, seperti perpustakaan digital Digital commit to user II - 31 Library atau perpustakaan maya Virtual Library atau perpustakaan elektronik Electronic Library E-Library, menjadi tuntutan pengembangan perpustakaan masa depan. Perpustakaan digital menjadi jembatan yang menghubungkan kebutuhan informasi pemakai dengan sumber-sumber informasi dan layanan yang ada di perpustakaan. Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi saat ini, menjadikan berbagai informasi dapat diperoleh dalam waktu yang relatif sangat cepat. Lahirnya perpustakaan digital di Indonesia ini disambut baik para pengelola informasi atau pustakawan. Kebanyakan pustakawan terbuka terhadap perubahan teknologi, tetapi juga masih mengingat fungsi tradisional mereka, yaitu membantu orang untuk mencari informasi baik dalam bentuk digital ataupun tercetak. Dalam perjalanannya perpustakaan tetap memaksimalkan penggunaan koleksi tercetak daripada data digitalnya. Hal itu dikarenakan perpustakaan digital selain memiliki keunggulan juga memiliki kelemahan. 1. Keunggulan Perpustakaan Digital · Memiliki keunggulan dalam kecepatan pengaksesan karena berorientasi pada data digital dan media jaringan komputer internet. · Memiliki kemudahan dalam penyimpanan data, dalam artian tidak membutuhkan banyak tempat untuk menyimpan koleksi data yang ada. commit to user II - 32 · Memiliki kelengkapan informasi yang up to date baik secara audio, visual, teks, grafis, dan lain-lain. 2. Kelemahan Perpustakaan Digital Perkembangan perpustakaan digital masih dilakukan dengan trial and error, sehingga apabila terjadi error maka dapat timbul kesan pemborosan dan kesia-siaan, dengan biaya dan waktu yang dibuthkan cukup banyak. Aktivitas pada poin ini antara lain melihat-lihat koleksi buku baru di internet, mendownload e-Book dan informasi lain, kemudian transaksi pembayaran. Pewadahan dari aktivitas ini adalah ruang akses internet, ruang operator, dan kasir. Dari illustrasi di atas dapat diambil kesimpulan ruang yang dibutuhkan untuk mengakses internet adalah ruang yang dapat menampung beberapa perangkat komputer serta kursi, dan kasir untuk transaksi pembayaran. Gb.2.11 Suasana Warnet Sumber : www.google.com commit to user II - 33

2.5 UNGKAPAN RUANG

DAN BANGUNAN YANG MODERN, KOMUNIKATIF DAN ATRAKTIF 2.5.1 Tuntutan Ruang dan Bangunan yang Modern

2.5.1.1 Pengertian Arsitektur Modern

Arsitektur Modern adalah langgam arsitektur yang lahir karena adanya revolusi industri, mengedepankan unsur geometris serta penggunaan bahan fabrikasi industrialisasi yang mencerminkan kemajuan teknologi. Jenks,1982. Merupakan kebalikan dari arsitektur klasik. Pada masa abad ke-20, segala aspek dalam kehidupan sedang berubah dan berkembang. Akan tetapi arsitektur sedang mengalami masa stagnan dan terpaku pada arsitekur abad ke-19, dan hanya terjadi perdebatan akan arsitektur historis mana yang akan dipertahankan. Seperti yang dinyatakan oleh Le Corbusier, ”in an unhappy state of retrogression” dalam Darling, 2000. Sejak saat itu Le Corbusier memiliki misi untuk membuat suatu bentuk yang modern dan revolusioner di abad ke-20. Modernisme pada arsitektur atau yang dapat disebut dengan New Architecture menurut Le Corbusier, merupakan suatu produk dan metode teknik perekayasaan engineering sebagai inspirasi dari bentuk arsitektur modern. Itulah yang ia sebut sebagai ”Engineer’s Aesthetic”, dimana terdapat simplisitas dan standarisasi bentuk. Demikian juga dengan metode logis pada desain yang lebih