Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN

1

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Seperti yang telah diketahui bahasa merupakan alat untuk berkomunikasi antara satu individu dengan individu lainnya, baik itu diungkapkan secara lisan maupun tulisan. Saat ini bahasa Inggris menjadi bahasa internasional yang memiliki pengguna terbanyak di dunia. Namun kita juga dituntut untuk menguasai bahasa asing lainnya selain bahasa Inggris agar kita dapat bersaing di era modern ini. Bahasa Jerman di dunia internasional merupakan bahasa yang sangat diperhitungkan. Banyak manfaat yang dapat diambil dari pembelajaran bahasa Jerman, seperti dalam bidang teknologi yang memerlukan suatu bahasa yang sangat rinci dan bahasa Jerman menjadi salah satu bahasa yang digunakan di dalamnya. Di Indonesia sendiri perkembangan bahasa Jerman sendiri sudah sangat pesat. Di mulai dari adanya sekolah tinggi bahasa asing yang khusus mempelajari bahasa Jerman hingga masuknya bahasa Jerman sebagai salah satu mata pelajaran bahasa asing yang diajarkan pada jenjang pendidikan Sekolah Menengah Atas. Standar Kompetensi Mata Pelajaran Bahasa Jerman baik itu pada tingkat Sekolah Menengah Atas, Sekolah Menengah Kejuruan maupun Madrasah Aliyah terdapat empat macam keterampilan berbahasa, yakni Hörverstehen menyimak, Sprechfertigkeit berbicara, Leseverstehen membaca dan Schreibfertigkeit menulis, yang harus dikuasai oleh peserta didik. Namun yang juga perlu diperhatikan adalah penguasaan gramatika dan kosakata yang dirasa sangat berperan dalam menunjang keempat keterampilan penguasaan bahasa Jerman tersebut. Berdasarkan observasi awal di SMA Negeri 4 Magelang, mata pelajaran bahasa Jeman masih kurang mendapat perhatian penuh dari peserta didik di dalam kelas. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor, seperti penggunaan media konvensional, misalnya buku pegangan Kontakte Deutsch dan papan tulis, yang 2 masih menjadi pilihan utama bagi guru dalam penyampaian materi pembelajaran di kelas, sehingga membuat peserta didik kesulitan mengikuti kegiatan pembelajaran dan cenderung malas-malasan di dalam kelas. Dengan kondisi tersebut tentu berdampak langsung terhadap rendahnya kemampuan menulis bahasa Jerman peserta didik, yakni seperti peserta didik masih belum bisa membedakan kapan penggunaan huruf kapital di dalam kalimat bahasa Jerman dan bentuk baku dari struktur penulisan kalimat bahasa Jerman. Hal ini juga menjadikan peserta didik kesulitan mengungkapkan informasi dalam bentuk tulisan, dikarenakan tidak mengertinya peserta didik terhadap kata-kata yang harus diungkapkan dalam bahasa Jerman. Ditambah dengan belum digunakannya media kartu kata bergambar di dalam kegiatan pembelajaran, khususnya di SMA Negeri 4 Magelang. Sehingga variasi dalam penggunaan media pembelajaran hanya terbatas pada media yang itu-itu saja dan cenderung bersifat monoton bagi peserta didik. Berdasarkan permasalahan-permasalahan yang telah diuraikan di atas, maka terobosan-terobosan media yang inovatif, dan kreatif dalam meningkatkan kemampuan menulis dalam pembelajaran sangat diperlukan. Media kartu kata bergambar merupakan suatu tawaran bagi guru untuk memberi variasi media pengajaran di dalam kelas, karena merupakan media yang menarik yang berbentuk kartu dan berisi kata-kata serta gambar. Media ini cocok digunakan karena di dalam kartu kata bergambar terdapat gambar yang berfungsi untuk menarik perhatian dan menyatukan imajinasi peserta didik yang berbeda-beda dapat tertuang menjadi satu persepsi. Dengan adanya gambar diasumsikan bahwa peserta didik dapat terbantu untuk memahami maksud dari perintah yang diminta oleh guru.

B. Identifikasi Masalah