c Melaporkan pelaksanaan peerjaan secara periodic kepada PPK;
d Melaksanakan dan menyelesaikan pekerjaan yang telah ditetapkan dalam
kontrak; e
Memberikan keterangan-keterangan yang diperlukan untuk pemeriksaan pelaksanaan pekerjaan secara periodik kepada PPK;
f Menyerahkan hasil pekerjaan sesuai dengan jadwal penyerahan pekerjaan
yang telah ditetapkan dalam kontrak; g
Penyedia harus mengambil langkah-langkah yang cukup memadai untuk melindungi lingkungan tempat kerja dan membatasi perusakan dan
gangguan kepada masyarakat maupun miliknya akibat kegiatan penyedia.
K. Proses Terjadinya Kontrak Konstruksi
Dalam proses terjadinya suatu kontrak konstruksi terdapat tahapan-tahapan yang harus dilakukan oleh para pihak. Seperti kontrak pada umumnya, tentu saja
diawali dengan adanya 2 dua pihak atau lebih yang sepakat untuk mengadakan suatu perjanjian pengadaan pekerjaan konstruksi. Proses terjadinya kontrak
konstruksi dimulai dengan proses pemilihan pihak kontraktor atau penyedia jasa oleh pihak pengguna jasa. Adapun tahapan-tahapan yang harus dilalui dalam
proses terjadinya kontrak kontruksi berdasarkan Perpres Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan BarangJasa Pemerintah adalah sebagai berikut.
1. Pemberitahuan atau Pengumuman
Pada umumnya pengguna jasa akan terlebih dahulu membuat pengumuman atau pemberitahuan dengan membuka penawaran melalui suatu
Universitas Sumatera Utara
pelelangan untuk mencari penyedia jasa yang sanggup untuk melaksanakan pekerjaan. Pengumuman dilakukan diumumkan paling kurang diwebsite KLDI,
dan papan pengumuman resmi untukmasyarakat serta Portal Pengadaan Nasional melalui LPSE,sehingga masyarakat luas dan dunia usaha yang berminat
danmemenuhi kualifikasi dapat mengikutinya Pasal 36 ayat 3 Perpres No. 54 Tahun 2010. Pelelangan biasanya dibagi 2 dua yakni pelelangan umum dan
pelelangan terbatas. Pada prinsipnya kedua jenis pelelangan tersebut sama, perbedaannya hanya terletak pada jumlahnya saja.
52
Dalam hal ini juga dijelaskan mengenai pekerjaan yang akan dilaksanakan tempat lokasi proyek atau pekerjaan, dimana tempat pendaftaran dan batas waktu
pendaftaran, dimana dan kapan saat pelelangan akan diadakan.
53
Selanjutnya pejabat pemilihan penyedia jasa akan melakukan evaluasi terhadap dokumen penawaran yang masuk. Pada fase penawaran, pejabat
pemilihan wajib melakukan penilaian terhadap semua penawaran yang masuk. Unsur yang dinilai meliputi segi administrasi, teknis dan harga, menagcu pada
keriteria, metode dan tatacara yang telah ditetapkan dalam dokumen pemilihan penyedia jasa.
Bagi pihak penyedia jasa atau kontraktor yang berminat untuk melaksanakan pekerjaan
tersebut dapat mendaftar secara tertulis dengan memasukkan dokumen penawaran sesuai dengan jangka waktu yang telah ditetapkan dalam pengumuman untu ikut
sebagai peserta pelelangan tender.
52
Ibid. Hal 140
53
Sri Soedewi Masjchun Sofwan.Hukum Bangunan. Perjanjian Pemborongan Bangunan Yogyakarta : Liberty, 1982. Hal 8.
Universitas Sumatera Utara
2. PersyaratanKualifikasi dan Klasifikasi a. Kualifikasi
Kualifikasi merupakan proses penilaian kompetensi dankemampuan usaha serta pemenuhan persyaratan tertentulainnya dari Penyedia BarangJasa Pasal 56
ayat 1 Perpres 54 Tahun 2010. Dalam tahap kualifikasi ditentukan juga beberapa persyaratan bagi penyedia jasa yakni :
54
1 Penyedia jasa harus memiliki surat izin usaha pada bidang usahanya
IUJK; 2
Mempunyai kapasitas menandatangani kontrak pengadaan; 3
Tidak masuk daftar hitam dan tidak dalam pengawasan pengadilan; 4
Tidak bangkrutpailit; 5
Kegiatan usahanya tidak sedang dihentikan danatau direksinya tidak sedang menjalani sanksi pidana.
Kualifikasi dapat dilakukan dengan 2 dua cara yaitu prakualifikasi atau pascakualifikasi, berikut penjelasannya :
a Prakualifikasi
Sebelum menentukan pihak pemenang yang dipilih untuk mengerjakan pekerjaan konstruksi tersbut, terlebih dahulu dilakukan prakualifikasi terhadap
calon-calon penyedia jasa yang ada. Prakualifikasi merupakan proses penilaian kualifikasi yang dilakukan sebelum pemasukan penawaran. Berdasarkan Perpre
No. 54 Tahun 2010, prakualifikasi dilaksanakan untuk pengadaan sebagai berikut: 1
Pemilihan penyedia jasa konsultasi;
54
Y. Sogar Simamora., Op.Cit. Hal 142.
Universitas Sumatera Utara
2 Pemilihan penyedia barangpekerjaan konstruksijasa lainnya yang bersifat
kompleks melalui pelelangan umum; 3
Pemilihan penyedia barangpekerjaan kontruksijasa lainnya yang menggunakan metode penunjukan langsung, kecuali untuk penanganan
darurat. Perbuatan prakualifikasi ini dimaksudkan untuk mengetahui kemampuan dasar
perusahaan, baik yang berbentuk badan hukum, maupun yang tidak bentuk badan hukum dimana mereka mempunyai usaha pokok berupa pelaksanaan pekerjaan
pemborongan, konsultasi, dan pengadaan barangjasa lainnya.
55
b Pascakualifikasi
Pascakualifikasi merupakan proses penilaian kualifikasi yang dilakukan setelah pemsukan penawaran. Berdasarkan Perpres No. 54 Tahun 2010 Pasal 56
ayat 9, pascakualifikasi dilaksanakan untuk pengadaan sebagai berikut : 1
Pelelangan Umum, kecuali Pelelangan Umum untukPekerjaan Kompleks; 2
Pelelangan SederhanaPemilihan Langsung; dan 3
Pemilihan Penyedia Jasa Konsultansi Perorangan.
b. Klasifikasi
Klasifikasi adalah bagian dari kegiatan registrasi untuk menetapkan penggolongan perusahaan pemborong di bidang jasa pemborongankonstruksi
sesuai bidang dan sub bidang pekerjaan atau penggolongan profesi keterampilan
55
Fuady, Munir. Op.Cit. Hal 170.
Universitas Sumatera Utara
dan keahlian kerja orang perseorangan di bidang jasa pemborongan tersebut. Klasifikasi usaha jasa pemborongankonstruksi terdiri dari:
56
1 Klasifikasi usaha bersifat umum, diberlakukan kepada badan usaha yang
mempunyai kemampuan untuk melaksanakan satu atau lebih bidang pekerjaan. Bidang usaha jasa pemborongan yang bersifat umum ini harus
memenuhi kriteria mampu mengerjakan bangunan konstruksi atau bentuk fisik lain, mulai dari penyiapan lahan sampai penyerahan akhir atau
berfungsinya bangunan konstruksi. 2
Klasifikasi usaha bersifat spesialis, diberlakukan kepada usaha orang perseorangan dan atau badan usaha yang mempunyai kemampuan hanya
melaksanakan satu sub bidang atau satu bagian subbidang pekerjaan. Badan usaha jasa pemborongankonstruksi yang bersifat spesialis ini harus
memenuhi criteria mampu mengerjakan bagian tertentu dari bangunan konstruksi atau bentuk fisik lain.
3 Klasifikasi usaha orang perseorangan yang berketerampilan kerja tertentu,
diberlakukan kepada usaha orang perseorangan yang mempunyai kemampuan hanya melaksanakan suatu keterampilan tertentu. Badan
usaha jasa pemborongan ini mampu mengerjakan subbagian pekerjaan pemborongan dan bagian tertentu bangunan konstruksi dengan
menggunakan teknologi sederhana. Pelaksanaan klasifikasi dan kualifikasi usaha orang perorangan dan badan
usaha dapat dilakukan oleh asosiasi perusahaan yang telah mendapat akreditasi
56
Mohammad Amari dan Asep N. Mulyana. Op.Cit. Hal 28.
Universitas Sumatera Utara
dari lembaga. Tujuan diadakannya standarisasi klasifikasi dan kualifikasi jasa pemborongankonstruksi yaitu untuk mewujudkan standar produktivitas dan mutu
hasil kerja sehingga mendorong berkembangnya tanggung jawab profesional di antara para pihak.
57
3. Pelelangan dan Pelulusan.
Dalam melaksanakan pemilihan penyedia barangjasa pemborongan, pejabat pengadaan harus terlebih dahulu menetapkan metode pemilihan penyedia
barangjasa, metode penyampaian dokumen, metode evaluasi penawaran, metode penilaian kualifikasi dan jenis kontrak yang paling sesuai dengan pengadaan
barangjasa yang bersangkutan. Untuk pengadaan pekerjaan pemborongan sendiri dapat digunakan metode pelelangan umum, pelelangan terbatas, pemilihan
langsung, penunjukan langsung, atau pengadaan langsung.
58
a. Pelelangan Umum adalah metode pemilihan penyedia barangjasa yang
dilakukan secara terbuka dengan pengumuman secara luas melalui media massa dan papan pengumuman resmi untuk penerangan umum sehingga
masyarakat dunia usaha yang berminat dan memenuhi kualifikasi dapat mengikutinya.
b. Pelelangan Terbatas adalah metode pemilihan penyedia barangjasa yang
diumumkan secara luas melalui media massa dan papan pengumuman resmi dengan mencantumkan penyedia barangjasa yang telah diyakini
57
Ibid. Hal 31.
58
Y. SogarSimamora. Op.Cit. Hal 133.
Universitas Sumatera Utara
mampu, guna memberi kesempatan kepada penyedia barangjasa lainnya yang memenuhi kualifikasi.
c. Pemilihan Langsung adalah pelaksanaan pengadaan barang dan jasa tanpa
melalui pelelangan umum atau pelelangan terbatas yang dilakukan dengan membandingkan sebanyak-banyaknya penawaran, sekurang-kurangnya 3
tiga penawar dari penyedia barangjasa yang telah lulus prakualifikasi dan langsung dilakukan negosiasi baik teknis maupun harga.
d. Penunjukan Langsung adalah metode pemilihan Penyedia BarangJasa
dengan cara menunjuk langsung 1 satu Penyedia BarangJasa. e.
Pengadaan Langsung adalah pemilihan penyedia barangjasa dengan penunjukan langsung terhadap 1 satu penyedia barangjasa dengan cara
melakukan negosiasi baik teknis maupun biaya sehingga diperoleh harga yang wajar dan secara teknis dapat dipertanggungjawabkan.
Ukuran untuk menentukan pelulusan adalah penawaran yang paling menguntungkan bagi Negara dan yang dapat dipertanggungjawabkan sebagai
calon pemenang, dengan memperlihatkan keadaan umum dan keadaan pasar, baik untuk jangka pendek atau jangka menengah. Dalam praktek pelaksanaan
pelelangan, penentuan pelulusan pelelangan didasarkan atas penawaran yang terendah yang dapat dipertanggungjawabkan the lowest responsible bid.
59
4. Sanggahan dan Penunjukan Pemenang
Dalam Perpres No. 54 Tahun 2010 ditentukan bahwa peserta pemilihan Penyedia atau lelang yang merasa keberatan atas penetapan pemenang lelang
59
Sri Soedewi Masjchun Sofwan, Op.Cit.Hal. 32.
Universitas Sumatera Utara
diberikan kesempatan untuk mengajukan sanggahan secara tertulis, selambat- lambatnya dalam waktu 5 lima hari kerja setelah pengumuman pemenang lelang
Pasal 82 ayat 1 Perpres No. 54 Tahun 2010. Dalam Pasal 81 ayat 1 ditentukan bahwa Peserta pemilihan yang merasa dirugikan dapat mengajukan
surat sanggahan kepada instansi pemerintah pengguna jasa konstruksi, apabila menemukan :
a. Penyimpangan terhadap ketentuan dan prosedur yang telah diatur dalam
Peraturan Presiden ini dan yang telah ditetapkan dalam dokumen Pengadaan Jasa;
b. Adanya rekayasa tertentu yang mengakibatkan terjadinya persaingan yang
tidak sehat; c.
Adanya penyalahgunaan wewenang oleh ULP dan atau Pejabat yang berwenang lainnya.
Kemudian Pengguna Jasa akan mengeluarkan surat penunjukan penyedia barangjasa SPPBJ sebagai pelaksana pekerjaan yang dilelangkan, dengan
ketentuan : 1
Tidak ada sanggahan dari peserta lelang; 2
Sanggahan maupun sanggahan banding yang diterima pejabat yang berwenang terbukti tidak benar;
3 Sanggahan yang diterima melewati waktu masa sanggah atau telah
berakhir.
5. Tahap Pembuatan Kontrak
Universitas Sumatera Utara
Tahapan selanjutnya adalah pembentukan kontrak antara pihak pengguna jasa atau PPK dengan penyedia jasa yang dinyatakan sebagai pemenang. Para
pihak harus segera melengkapi dokumen-dokumen yang diperlukan dalam pembuatan kontrak, setelah semua lengkap maka dikeluarkanlah surat perjanjian
kontrak. selanjutnya para pihak akan saling merevisi, melengkapi isi atau klausul dalam perjanjian tersebut. Apabila telah terjadi kesepakatan, para pihak
wajib menandatangani kontrak tersebut. Selanjutnya kontrak tersebut akan menjadi acuan atau pedoman bagi para pihak untuk melaksanakan pekerjaan.
L. Berakhirnya Kontrak Konstruksi