Winata Siningsih Pramono Data Hasil Wawancara .1 Narasumber

80

1.2.6 Winata

Winata dalang sanggar Tri Buana kota Malang sebagai narasumber sekunder, mengatakan bahwa : 1 Tari Topeng Klana Prawirosekti mempunyai sifat seperti Raja yang banyak dibidang pemerintahan dan kekeluargaan. Ada sifat positif dan ada negatifnya. Dalam Wayang Topeng terdapat aliran kepercayaan. 2 Warna Topeng menurut ilmu Kejawen ada 4 macam, yaitu: Merah = Keras, Putih = Suci, Hijau = Tidak terlalu keras, tetapi masih ada lemahnya sedikit, Kuning = Luhur. Dari keterangan Sampe Winata dapat disimpulkan bahwa : Tari Topeng Klana Prawirosekti mempunyai sifat yang tidak terlalu keras tetap masih ada lemahnya, yaitu gagah, berani seperti pahlawan. 3 Tari Topeng Klana Prawirosekti sering dipergunakan untuk resepsi, diantaranya resepsi pernikahan, khitan, karena mengandung keindahan.

1.2.7 Siningsih

Siningsih sinden Sanggar Tribuana kota Malang sebagai narasumber sekunder mengatakan bahwa : Tari Topeng Klana Prawirosekti menggambarkan Ratu, sabrang yang gagah suka marah, geraknya keras, semangat Bahasa. Jawa : Tenanan, seperti sifat Baladewa. Tari Topeng Klana Prawirosekti sering dipergunakan untuk resepsi, diantaranya resepsi pernikahan, khitan, karena mengandung keindahan

1.2.8 Pramono

Pramono ketua Padepokan Seni Mangundarmo, sebagai narasumber sekunder mengatakan bahwa : 81 1 Tari Topeng Klana Prawirosekti menggunakan gending gagak setro, Boyo – boyo, dan Rembe. Jika tampilnya sore hari menggunakan gending gagak setro, jika tampilnya tengah malam menggunakan gending boyo – boyo bondoboyo, namun jika tampilnya menjelang pagi para esuk menggunakan gending rembe patet 8 miring. Yang membedakan tampilnya adalah patet gending. 2 Tari Topeng Klana Prawirosekti dalam lakon mempunyai karakter asmara Klana, tamak, sombong, dan kurang berhati – hati Bahasa. Jawa : kurang ati – ati, yang menganggap segala keinginannya dapat tercapai dengan menggunakan kekuasaan, kekayaan, dan kesaktiannya, suatu misal : Melamar calon istri tidak dilaksanakan sendiri, melainkan menyuruh orang lain, padahal seharusnya dilakasanakan sendiri. Dalam koreografi ada watak yang mbanyol gecul, yaitu ada ragam geral lembehan, yang kendangnya dang tak – dang tak dlong. Sehingga dalam lakon kalau dia gandrung itu sudah pas, karena menggambarkan orang yang jatuh cinta Bahasa. Jawa : Gandrung atau kasmaran. Kemudian menunjukkan orang yang sombong, yaitu pandangannya keatas Bahasa. Jawa : Ndangak badannya kedepan Bahasa, Jawa : Ndegeg, menunjukkan gagah perkasa yaitu volume geraknya lebar besar. 3 Tari Topeng Klana Prawirosekti sering dipergunakan untuk resepsi, diantaranya resepsi pernikahan, khitan, karena mengandung keindahan. 82 1.3 Data Hasil Dokumentasi 1.3.1 Ragam Gerak Tari Topeng