24 Tabel 3. Rasio kelamin ikan tembang menggunakan uji Chi-square
Bulan Pengamatan
Rasio Uji Chi-square
Jantan n Betina n
April 0.78 44
1 55 Tidak seimbang
Juni 0.96 49
1 51 Tidak seimbang
Juli 0.61 38
1 62 Seimbang
Agustus 1.33 54
1 41 Tidak seimbang
September 1.86 65
1 35 Tidak seimbang
Oktober 1.7 63
1 37 Tidak seimbang
Total 1.7 383
1 229 Tidak seimbang
Tabel 3 menunjukan bahwa pada bulan pengamatan April-Juli ikan tembang betina lebih banyak tertangkap daripada ikan tembang jantan. Sedangkan
pada bulan Agustus-Oktober ikan jantan lebih banyak tertangkap dibandingkan dengan ikan betina. Namun rasio total menujukan bahwa ikan tembang jantan
lebih dominan ditangkap dibandingkan dengan ikan betina. Setelah uji Chi-square diperoleh hasil bahwa rasio ikan tembang betina dan jantan dalam populasi
tersebut dalam keadaan tidak seimbang Lampiran 5. Hal ini juga dihasilkan pada penelitian Adisti 2010 pada ikan tembang S. maderensis di perairan Teluk
Jakarta, rasio ikan tembang jantan dan betina dalam keadaan tidak seimbang. Rasio jenis kelamin terlihat seimbang pada penelitian Sardinella aurita di
Mediterania, begitu juga pada penelitian S. aurita di daerah Venezuela. Namun pada perairan Tunisia dan Senegal jumlah betina lebih mendominasi. Di daerah
perairan Libia perbedaan rasio juga menunjukkan perbedaan secara seksual pada pertumbuhan, mortalitas dan reproduksi Tsikliras dan Antonopoulou 2006.
4.3. Faktor kondisi
Faktor kondisi merupakan keadaan atau kemontokan ikan yang dinyatakan dalam angka-angka berdasarkan data panjang dan bobot Effendie 1997. Kondisi
ikan dikatakan baik apabila ikan mampu bertahan hidup dan melakukan proses reproduksi dengan baik dan akan dikatakan kurang baik apabila tidak mampu
bertahan hidup dan melakukan proses reproduksinya dengan baik. Gambar 5 merupakan grafik FK faktor kondisi ikan tembang betina dan jantan yang
diamati selama enam bulan pengamatan .
25 A
B Gambar 5. Faktor kondisi rata-rata ikan tembang S. fimbriata betina A dan
jantan B berdasarkan bulan pengamatan Nilai Faktor kondisi ikan betina pada bulan Juni cenderung meningkat,
diduga karena ikan tembang mengalami kematangan gonad yang tinggi dan sedang mengalami musim pemijahan. Pada bulan Juli nilai faktor kondisi kembali
menurun diduga karena ikan tembang cenderung beradaptasi dengan lingkungan, mengakibatkan kondisi tubuh ikan yang semakin menurun karena pemanfaatan
energi untuk pertumbuhan cenderung digunakan untuk beradaptasi dengan lingkungannya.
Secara keseluruhan nilai faktor kondisi ikan betina lebih besar dari ikan jantan, namun perbedaanya tidak terlalu nyata. Hal ini diduga karena pada ikan
betina memiliki kondisi lebih baik dengan mengisi gonadnya dengan cell sex untuk proses reproduksi dibandingkan dengan ikan jantan Effendie 1997. Nilai
faktor kondisi ikan betina lebih besar dibandingkan dengan ikan jantan menunjukan bahwa ikan betina memiliki kondisi yang lebih baik untuk bertahan
hidup dan melakukan proses reproduksi lebih baik dibandingkan ikan jantan.
4.4. Tingkat kematangan gonad TKG
Tingkat kematangan gonad ikan menunjukan tingkat perkembangan gonad ikan. Jenis kelamin ditentukan setelah melakukan pembedahan dengan
menggunakan klasifikasi tingkat kematangan gonad yang dimodifikasi Cassie Effendie 1997 yang telah disajikan pada Tabel 1. Analisis tingkat kematangan
gonad ditampilkan pada Gambar 6 sampai Gambar 12.
26 Gambar 6. Tingkat kematangan gonad ikan tembang betina a dan jantan b pada
bulan April Gambar 6 menunjukan Tingkat Kematangan Gonad TKG ikan betina dan
jantan pada selang kelas panjang total ikan yang diperoleh pada bulan April 2011. Ikan betina TKG II 38 mendominasi selang kelas 148-155 mm, TKG III
53 mendominasi selang kelas 172-179 mm dan TKG IV 44 mendominasi selang kelas 164-171 mm. Pada ikan jantan TKG I 100 mendominasi selang
kelas 132-139, TKG II 26 mendominasi selang kelas 148-155 mm, TKG III 30 mendominasi selang kelas 148-155 mm dan TKG IV mendominasi selang
kelas 164-171 mm.
Gambar 7. Tingkat kematangan gonad ikan tembang betina a dan jantan b pada bulan Juni
Gambar 7 menyajikan bahwa Tingkat Kematangan Gonad TKG ikan betina dan jantan pada selang kelas panjang total ikan yang diperoleh pada bulan
a b
a b
27 Juni 2011. Ikan betina TKG I 50 mendominasi selang kelas 124-131, TKG II
50 mendominasi selang kelas 124-131 mm, TKG III 50 mendominasi selang kelas 116-123 mm dan TKG IV 100 mendominasi selang kelas 156-
179 mm. Ikan jantan TKG I 67 mendominasi selang kelas 116-123 mm, TKG II 39 mendominasi selang kelas 132-139 mm, TKG III 70 mendominasi
selang kelas 140-147 mm dan TKG IV 100 mendominasi selang kelas 156- 163 mm .
Gambar 8. Tingkat kematangan gonad ikan tembang betina a dan jantan b pada bulan Juli
Gambar 8 menjelaskan Tingkat Kematangan Gonad TKG ikan betina dan jantan pada selang kelas panjang total ikan yang diperoleh pada bulan Juli 2011.
Ikan betina TKG 1 77 mendominasi pada bulan ini dan ikan betina TKG 2 23 . Begitu pula pada ikan jantan didominasi oleh TKG 1 93 dan TKG 2
7. a
b
28 Gambar 9. Tingkat kematangan gonad ikan tembang betina a dan jantan b pada
bulan Agustus Tingkat Kematangan Gonad TKG ikan betina dan jantan pada selang kelas
panjang total ikan yang diperoleh pada bulan Agustus disajikan pada Gambar 9. Ikan betina TKG 1 68 mendominasi selang kelas 132-139 mm, TKG II 68
mendominasi selang kelas 140-147 dan 156-163 mm, TKG III 100 mendominasi selang kelas 116-123 mm. Ikan jantan TKG I 29 mendominasi
selang kelas 132-139 mm, TKG II 100 mendominasi selang kelas 164-171 mm, TKG III 100 mendominasi selang kelas 108-115 mm dan TKG IV
100 mendominasi selang kelas 124-131 mm .
Gambar 10. Tingkat kematangan gonad ikan tembang betina a dan jantan b pada bulan September
Berdasarkan Gambar 10 dapat terlihat bahwa Tingkat Kematangan Gonad TKG ikan betina dan jantan pada selang kelas panjang total ikan yang diperoleh
pada bulan September 2011. Ikan betina TKG I 30 mendominasi selang kelas a
b
a b
29 132-139 mm, TKG II 100 mendominasi selang kelas 156-163 mm dan TKG
III 45 mendominasi selang kelas 164-171 mm. Ikan jantan TKG I 30 mendominasi selang kelas 156-163 mm, TKG II 65 mendominasi selang kelas
132-139 mm, TKG III 100 mendominasi selang kelas 164-171 mm dan TKG IV 8 mendominasi selang kelas 140-147 mm .
A B
Gambar 11. Tingkat kematangan gonad ikan tembang betina a dan jantan b pada bulan Oktober
Gambar 11 menunjukan Tingkat Kematangan Gonad TKG ikan betina dan jantan pada selang kelas panjang total ikan yang diperoleh pada bulan Oktober
2011. Ikan tembang betina didominasi oleh TKG II 35 dan TKG III 65. Pada ikan jantan TKG II 10 hanya sedikit selang kelas 140-147 mm, TKG III
85 mendominasi selang kelas 148-155 mm, TKG IV 48 mendominasi selang kelas 172-179 mm dan TKG V 50 mendominasi selang kelas 172-179
mm. a
b
30 Gambar 12. Tingkat kematangan gonad ikan tembang betina a dan jantan b
pada setiap selang kelas Berdasarkan Gambar 12 terlihat bahwa Tingkat Kematangan Gonad pada
selang kelas panjang total ikan selama penelitian. Pada ikan betina TKG I 100 mendominasi selang kelas 108-115 mm, TKG II 40 mendominasi selang kelas
140-147 mm, TKG III 62 mendominasi selang kelas 180-187 mm dan TKG IV 50 mendominasi selang kelas 145-155 mm. Ikan jantan TKG I 100
mendominasi selang kelas 100-107 mm, TKG II 29 mendominasi selang kelas 132-139 mm, TKG III 62 mendominasi selang kelas 140-147 mm , TKG IV
48 mendominas selang kelas 172-179 mm dan TKG V didominasi selang kelas 172-179 mm.
4.5. Ukuran pertama kali matang gonad