Ukuran pertama kali matang gonad Tingkat kematangan gonad

10 berukuran sama, maka sifat pemijahan spesies tersebut panjang partial. Pola pemijahan untuk setiap spesies ikan berbeda-beda, ada pemijahan yang berlangsung dalam waktu singkat atau disebut juga dengan total spawning isochronal dan ada pula dalam waktu yang panjang atau disebut dengan pemijahan sebagian partial spawning heterochronal. Ikan betina biasanya tetap tinggal di daerah pemijahan selama proses pemijahan belum selesai dan jika pemijahan sudah selesai maka ikan jantan yang akan tinggal di daerah itu untuk waktu yang lebih lama dibandingkan ikan betina Effendie 2002. Sebaran diameter telur tiap TKG akan mencerminkan pola pemijahan ikan tersebut. Spesies juga mempengaruhi ukuran diameter telur. Ovarium yang mengandung telur masak yang berukuran sama, menunjukan waktu pemijahan yang pendek, sebaliknya waktu pemijahan yang panjang dan terus menerus ditandai dengan bervariasinya ukuran telur didalam ovarium. Ikan tembang di perairan Ujung Pangkah memiliki pola pemijahan total total spawner yang berarti ikan tembang langsung mengeluarkan telur masak dalam ovariumnya yang telah siap dipijahkan pada satu musim pemijahan Ismail 2006

2.2.5. Ukuran pertama kali matang gonad

Ukuran pertama kali matang gonad menurut Effendi 2002 merupakan salah satu faktor penting dalam siklus reproduksi ikan. Ikan dengan spesies yang sama pada waktu pertama kali matang gonad memiliki ukuran yang berbeda-beda. Hal ini terlihat dari ikan yang spesiesnya sama jika tersebar pada lintang yang perbedaannya lebih dari lima derajat maka akan terdapat perbedaan ukuran dan umur ketika mencapai tingkat kematangan gonad untuk pertama kalinya . Faktor-faktor yang memengaruhi saat pertama kali ikan matang gonad terdiri dari dua faktor yaitu faktor luar dan faktor dalam. Faktor luar yang mempengaruhi adalah hubungan antara lamanya terang dan gelap photoperiodicity, suhu, dan arus. Tingkat kematangan gonad pada tiap waktu akan bervariasi, yang tertinggi umumnya didapatkan pada saat pemijahan akan tiba yang biasanya pada saat musim penghujan Effendie 2002. 11 Menurut Tsikliras dan Antonopoulou 2006 ikan jantan yang terdapat di daeran Aegean memiliki ukuran yang lebih kecil dan lebih muda pada saat matang gonad dibandingkan yang betina. Perairan Mediterania, ikan ini mencapai tingkat kematangan gonad pada ukuran yang lebih kecil. Umur dan ukuran pada saat matang gonad awal beragam antar spesies yang kerabatnya dekat, antar spesies dengan kerabat yang sama, antar individu dalam populasi dan antar populasi dalam spesies yang menunjukkan bahwa ada respon terhadap perubahan dan seleksi alami.

2.2.6. Tingkat kematangan gonad

Tingkat kematangan gonad TKG adalah suatu tahapan perkembangan gonad sebelum dan sesudah memijah Effendie 2005. Kematangan gonad ikan diperlukan antara lain untuk mengetahui perbandingan antara ikan yang sudah matang gonad dengan yang belum matang gonad dari suatu umur ikan Effendie 2002. Perkembangan gonad yang semakin matang merupakan bagian dari reproduksi ikan sebelum melakukan pemijahan. Selama itu sebagian besar hasil metabolism tertuju kepada perkembangan gonad. Penentuan TKG dapat dilakukan berdasarkan struktur anatomis dan histologist. Untuk penentuan secara anatomis dapat dilihat dari bentuk, panjang, berat dan warna serta perkembangan isi gonad, sedangkan secara histologist dapat dilihat dari stuktur jaringan gonadnya. Menurut Lagler in Effendie 2005 ada dua faktor yang mempengaruhi waktu ikan pertama kali matang gonad yaitu faktor dalam dan luar. Faktor dalam seperti perbedaan spesies, umur, ukuran serta sifat fisiologis ikan tersebut seperti kemampuan beradaptasi dengan lingkungan. Sedangkan faktor luar yang mempengaruhi adalah makanan dan lingkungan. Pada ikan betina cenderung lebih cepat matang gonad daripda ikan jantan Sulistiono 2006. Tahapan tingkat kematangan gonad disajikan pada Tabel 1 Effendie 1997. 12 Tabel 1. Tahapan TKG berdasarkan hasil modifikasi Cassie Effendie 1997 No TKG Betina Jantan 1 I Ovari seperti benang, panjang sampai ke depan tubuh, warna jernih, permukaan licin Testes seperti benang, lebih pendek, ujungnya di rongga tubuh, warna jernih 2 II Ukuran lebih besar, pewarnaan gelap kekuning-kuningan, telur belum terlihat jelas Ukuran testes lebih besar, pewarnaan putih susu, bentuk lebih jelas dari TKG I 3 III Ovari berwarna kuning, secara morfologi telur sudah kelihatan butirnya dengan mata Permukaan testes nampak bergerigi, warna makin putih, dalam keadaan diawetkan mudah putus 4 IV Ovari makin besar, telur berwarna kuning, mudah dipisahkan, butir minyak tak tampak, mengisi ½ - 2 3 rongga tubuh, usus terdesak Seperti TKG III tampak lebih jelas, testes semakin pejal dan rongga tubuh mulai penuh, warna putih susu 5 V Ovari berkerut, dinding tebal, butir telur sisa terdapat di dekat pelepasan Testes bagian belakang kempis dan bagian dekat pelepasan masih terisi Adisti melakukan penelitian terhadap ikan tembang S.Maderensis di Teluk Jakarta. Penentuan TKG ikan tembang menurut Adisti tidak berbeda jauh dengan tabel penentuan modifikasi Cassie. Tahapan tingkat kematangan gonad disajikan pada Tabel 2 Adisti 2010. Tabel 2. Tahapan TKG ikan tembang S.maderensis diperairan Teluk Jakarta Adisti 2010 No TKG Betina Jantan 1 I Tidak ditemukan selama penelitian Testes sangat kecil, warna jernih keputihan. Pendek terlihat di ujung rongga tubuh 2 II Pewarnaan putih susu kemerahan. Butiran telur masih menyatu dan belum dapat dipisahkan. Panjang gonad antara 13-12 dari panjang rongga tubuh Warna testes seperti putih susu, tampak lebih jelas dan licin 3 III Ukuran ovari lebih panjang dan besar. Butiran telur mulai terlihat, panjang gonad bervariasi antara ½-23 dari panjang rongga tubuh Warna testes putih pekat, ukuran lebih jelas, ukuran lebih besar dari TKG II. Permukaan dan bagian pinggir gonad tidak rata dan bergerigi 4 IV Ovari makin besar, semua telur berwarna kuning. Mudah dipisahkan dan terlihat jelas dibawah mikroskop. Mengisi 23-34 rongga tubuh Warna testes putih pekat, ukuran lebih besar, pejal dan lekukan gerigi semakin besar 5 V Tidak ditemukan selama penelitian Tidak ditemukan selama penelitian 13

2.2.7. Indeks kematangan gonad