39 bertanggungjawab atas semua keputusan dan hasilnya.
4. Perbedaan Leadership dan Headship
Banyak ahli manajemen mendefinisikan leadership dalam arti luas, dalam arti meliputi banyak cara yang dilakukan oleh leaders dan
headers serta berbagai sumber yang digunakan untuk mengungkapkan kekuasannya. Akan dapat pula didefinisikan secara lebih sempit, seperti
yang dilakukan oleh C.A Gibb 1969, yang membedeakan antara leadership dengan headship:
a. Headship diselenggarakan melalui suatu sistem yang diorganisasikan dan tidak berdasarkan pengakuan spontan para anggotanya.
b. Tujuan kelompok dipilih oleh kepala head person sesuai dengan minat dan tidak ditentukan oleh kelompok itu sendiri secara internal.
c. Dalam headship hanya ada sedikit atau bahkan tidak ada sama sekali tindakan bersama dalam mencapai tujuan.
d. Dalam headship, ada jurang sosisal yang lebar antara anggota kelompok dan kepala, yang mengusahakan agara ada jarak sosial ini, sebagai suatu
alat bantu untuk memaksa ke kelompoknya. e. Kewibawaan seorang pemimpin leader secara spontan diakui oleh para
anggota kelompok yang bersangkutan dan terutama oleh para pengikutnya.
Sedangkan kewibawaan seorang kepala the head timbul karena adanya kekuasaan dari luar kelompok yang mendukung seseorang itu
terhadap kelompok yang bersangkutan, yang tidak dapat disebut sebagai
40 para pengikut sesungguhnaya. Mereka menerima dominasi kepalanya
headship dalam hal penderitaan suatu hukuman daripada upaya pengikutnya dalam arti menginginkan hadiah.
Kochan, Schmidt dan de Cotties 1975, menurut Bass, setuju dengan pendapat Gibb karena mereka melihat bahwa para manajer, para
pemimpin pelaksana, para pejabat dan lain-lain dalam kenyataan lebih banyak melakukan berbagai hal, lebih dari sekedar hanya memimpin saja.
Kita tidak dapat menafsirkan begitu saja bahwa, misalnya seseorang yang mengikuti semua tata cara seremonial dalam anggota. Akan tetapi menururt
definisi yang lebih luas, bagi Bass 1960 pimpinan atau seorang kepala adalah merupakan konsekuensi dari kedudukan status mereka, jadi
merupakan suatu kekuasaan dari jabatan yang dipegangnya. Tanpa kedudukan semacam itu, para pemimpin leader masih dapat mencapai
tujuan, apabila kekuasaannya itu betul-betul sesuai dengan nilai-nilai yang dianut oleh kelompok yang dipimpinnya.
Baik kedudukan status maupun penghormatan esteem tidak dapat ditafsirkan secara kaku. Dalam setiap kelompok akan berbeda. Itulah
sebabnya kepemimpinan leadership pada hakikat dapat dibagikan kepda para anggotanya dalam derajat tertentu dan dalam situasi yang sama. Istilah
kepala, ketua, direktur, menteri, presiden dan lain-lainnya, pada umumnya berkaitan dengan pengertian kekeapalaan headship.
41
5. Fungsi dan Peran Kepemimpinan dalam Organisasi