Namun di Utara, masyarakat lebih ekspansif dalam memanfaatkan lahan. Daerah Utara dekat dengan Kecamatan Meureudu yang memiliki akses yang jauh
lebih bagus dari daerah Selatan sebab dilintasi jalan provinsi. Masyarakat di daerah ini mengembangkan lahannya hingga masuk jauh mendekati kawasan
ekosistem Ulu Masen. Harimau hasil translokasi mati di daerah ini karena terjebak di jerat yang dipasang di perbatasan ladang untuk menghalau babi. Masyarakat di
daerah Utara belum memiliki kesadaran mengenai pentingnya harimau sehingga tidak memperhatikan cara yang digunakan untuk melindungi ladangnya. Jerat
yang dipasang berupa jerat kabel sehingga jika harimau terjebak tidak akan bias melepaskan diri. Salah satu jerat ini mengenai harimau translokasi, akan tetapi
alih-alih dilaporkan kepada pihak yang berwajib, harimau translokasi dibunuh dan kulitnya dijual. Hal ini membuktikan bahwa masih ada perburuan harimau di
daerah Utara.
5.2. Pembahasan
5.2.1. Pergerakan Harimau Hasil Translokasi
Jarang sekali ditemukan harimau yang memiliki pergerakan harian rendah mengingat harimau adalah salah satu mamalia besar yang biasanya bergerak aktif
dengan jangkauan yang cukup jauh. Smith 1993 menyatakan bahwa harimau betina mampu menjelajah sejauh 10-33 km. Sedangkan untuk pergerakan harian,
Sunquist 1981 menemukan bahwa harimau betina di Nepal bergerak hingga 2,2 kmhari. Angka ini relatif karena dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti daya
tahan tubuh, tipe habitat serta ketersediaan kebutuhan hidupnya. Harimau hasil translokasi yang diamati hanya bergerak paling jauh 6,89 km dalam sehari dengan
rataan pergerakan harian 1,84 kmhari. Mengingat kondisi harimau yang baru dilepasliarkan setelah mendapat kepastian tubuh yang fit maka yang menjadi
kemungkinan terbesar penyebab rendahnya angka pergerakan ini adalah ketersediaan kebutuhan hidup yang melimpah.
Pada kenyataannya, tidak mudah bagi harimau ini untuk beradaptasi dengan daerah barunya. Gambar 2 menunjukkan bahwa pada awal dilepasliarkan,
harimau ini cenderung bergerak aktif dengan rataan pergerakan harian 3,16 kmhari dengan jarak tempuh terjauh dalam sehari mencapai 6,34 km. Angka
pergerakan ini cenderung menurun untuk bulan-bulan berikutnya. Hal ini menunjukkan bahwa ketika dilepasliarkan, harimau ini langsung berusaha untuk
memperoleh wilayah jelajah dan teritori dengan mengeksplorasi kemungkinan ruang yang tersedia dalam habitat baru tersebut. Hal ini diperkuat dengan
penurunan angka pergerakan pada bulan berikutnya, yaitu antara Januari hingga Maret yang memiliki rataan pergerakan harian yang hanya senilai 1,47 hingga
1,68 kmhari. Jarak tempuh terjauh pun hanya 5,81 km pada bulan Maret. Ini menunjukkan bahwa harimau ini telah mendapat area yang mampu mendukung
kebutuhan hidupnya sehingga harimau ini tidak perlu bersusahpayah lagi untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.
Namun tiba-tiba pada bulan Maret, harimau translokasi berpindah sejauh 23 km ke Utara. Ia kemudian membentuk daerah jelajah baru di sana.
Pergerakannya pun berbeda, tiap bulannya angka pergerakannya bertambah, dari 1,82 kmhari pada bulan April, 1,94 kmhari bulan Mei, hingga 2,17 kmhari di
bulan Juni. Secara angka memang terlihat lebih besar dibanding di Selatan, tetapi arah pergerakannya ternyata bolak-balik sehingga terlihat membentuk daerah
jelajah yang lebih solid.
5.2.1.1. Awal Pergerakan Harimau Translokasi
Harimau translokasi tidak serta merta mendapatkan daerah untuk dikuasai selepas ditranslokasi. Ia harus berjuang untuk mendapatkan daerah jelajahnya
dengan mengeksplorasi daerah yang cukup aman dari harimau lain untuk mendapatkan sumberdayanya. Hal inilah yang menyebabkan harimau translokasi
ini bergerak cukup jauh pada bulan-bulan awal pelepasannya. Tercatat dalam waktu 10 hari ia langsung bergerak sejauh 31,63 km atau
sekitar 3,16 kmhari. Pergerakan ini relatif jauh jika dibandingkan dengan pergerakan harian harimau betina yang pada umumnya berkisar 1-2 kmhari.
Namun pada bulan selanjutnya, pergerakan harimau translokasi ini cenderung menurun, menjadi 1,68 kmhari pada Januari, 1,49 kmhari pada Februari, dan
1,47 kmhari pada Maret. Hal ini mengindikasikan harimau translokasi ini telah mendapatkan daerah jelajah sementara di daerah barunya ini.
Pada beberapa lokasi ditemukan titik-titik koordinat harimau yang terlihat mengumpul, ini menunjukkan bahwa harimau sedang tidak banyak bergerak di
suatu tempat dalam waktu yang lama, hal ini biasa terjadi ketika harimau sedang mendapatkan mangsa yang cukup untuk beberapa hari.
5.2.1.2. Berpindah ke Utara
Harimau berpindah dari Selatan ke Utara untuk mendapatkan daerah yang aman untuk mendapatkan sumberdayanya karena ternyata terdapat lima ekor
harimau yang memiliki daerah jelajah di sekitar savana. Pada awal perpindahannya, harimau translokasi tidak menghabiskan banyak waktunya untuk
mengeksplorasi daerah Utara ini. Rataan pergerakan harian setelah ia berpindah hanya sebesar 1,82 kmhari.
Kisaran rataan harian bulanan harimau tidak jauh berbeda, antara 1,47 kmhari hingga 2,88 kmhari dengan rataan total untuk pergerakan harian adalah
1,83 kmhari. Lebih rendah dari temuan Sunquist 1981 di Nepal yaitu 2,2 kmhari dan sedikit lebih tinggi dari temuan Barlow 2009 di Bangladesh sebesar
1,72 kmhari. Sebagai perbandingan, disajikan data dari pergerakan harimau di beberapa lokasi tabel 10.
Tabel 10. Perbandingan pergerakan harimau di beberapa lokasi
Jenis Kelamin dan Kelas Umur
Rataan kmhari
SD Lokasi
Sumber Jantan Dewasa
13,69 Tesso Nilo, Indonesia
Hutajulu 2007 Jantan Dewasa
10,84 Tesso Nilo, Indonesia
Hutajulu 2007 Betina Dewasa
7,23 Rimbang Baling, Indonesia
Hutajulu 2007 Betina Dewasa
4,32 Tesso Nilo, Indonesia
Hutajulu 2007 Jantan Dewasa
2,8 0,3
Chitawan, Nepal Sunquist 1981
Betina Dewasa 2,2
0,1 Chitawan, Nepal
Sunquist 1981 Betina Dewasa
2,2 0,1
Chitawan, Nepal Sunquist 1981
Betina Dewasa 1,84
1,41 Sumatera, Indonesia
Riset ini
Jantan Remaja 1,8
0,1 Chitawan, Nepal
Sunquist 1981 Betina Remaja
1,8 0,1
Chitawan, Nepal Sunquist 1981
Betina Dewasa 1,72
1,69 Sundarban, Bangladesh
Barlow 2009 Betina Dewasa
1,65 1,4
Sundarban, Bangladesh Barlow 2009
Betina Dewasa 1,4
0,2 Chitawan, Nepal
Sunquist 1981
Pergerakan harian untuk harimau betina dewasa berkisar antara 1,4 – 2,2
kmhari di berbagai wilayah, hampir setengah dari pergerakan harian harimau jantan yang mencapai 4,2 kmhari. Harimau yang diteliti oleh Hutajulu 2007
memiliki nilai pergerakan yang sangat tinggi, hal ini disebabkan oleh sedikitnya
sampel yang diambil, yaitu hanya sekitar 3 sampai 4 titik sehingga hasilnya bisa dikatakan kurang akurat.
Sayang sekali jarang dilakukan penelitian mengenai pergerakan harimau sumatera. Jika dibandingkan secara morfologis, tubuh harimau benggala lebih
besar dari harimau sumatera. Beberapa daerah di India pun memiliki empat musim sehingga ada kemungkinan bulan-bulan tertentu seperti pada musim dingin
akan menyulitkan harimau untuk menemukan mangsanya. Perbedaan ini bisa menyebabkan perbedaan pergerakan yang dilakukan oleh kedua jenis harimau
tersebut.
5.2.2. Penggunaan Ruang 5.2.2.1. Penggunaan Ruang Total oleh Harimau Translokasi