Tabel 1. Perkiraan populasi harimau sumatera di kawasan konservasi pulau Sumatera
Kawasan Konservasi Luas Ha
Habitat Harimau
Tersedia Ha
Dugaan Populasi
Ekor Perkiraan Laju
Hilangnya harimau
ekortahun
TN Gunung Leuser 900.000
360.000 110
2-4 TN Kerinci Seblat
1.500.000 600.000
76 6
TN Bukit Barisan Selatan 357.000
282.000 68
1 TN Berbak
163.000 114.000
50 2
TN Way Kambas 130.000
97.000 20
SM Kerumutan 120.000
78.000 30
2 SM Rimbang
136.000 122.000
42 2
Jumlah 3.306.000
1653.000 396
15-17 Sumber : PHPA 1994
2.2. Wilayah Jelajah dan Teritori
Wilyah jelajah home range merupakan seluruh wilayah yang dijelajahi oleh harimau dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Harimau jantan memiliki
wilayah jelajah yang lebih luas daripada harimau betina. Harimau jantan mampu menjelajah tiga kali lebih jauh daripada harimau betina, yaitu mencapai 33-65 km
sedangkan jarak jelajah rata-rata harimau betina antara 10-33 km. Angka ini bersifat relatif karena daya jelajah harimau juga dipengaruhi oleh daya tahan
tubuh, tipe habitat serta ketersediaan kebutuhan hidupnya Smith 1993. Teritori merupakan wilayah yang dipertahankan dengan aktif seperti
tempat tidur dan tempat bersarang Delany 1982, diacu dalam Alikodra 2002. Teritori harimau sangat bervariasi tergantung pada kualitas habitat yang
ditempatinya. Harimau yang tinggal di habitat baik dan mendukung memiliki wilayah teritori yang lebih kecil dibandingkan harimau yang tinggal di wilayah
yang kurang mendukung Sherpa Makey 1998. Harimau melakukan penjagaan terhadap wilayah teritorinya dengan cara
meninggalkan bau-bauan pada urine dan feses serta penandaan berupa cakaran pada lokasi tertentu yang mereka rasa strategis dan mampu menghindarkan dari
gangguan harimau lain terutama pejantan. Penandaan wilayah teritori oleh harimau akan terus dilakukan berulang. Pengulangan akan meningkat
frekuensinya jika berada pada wilayah yang memiliki frekuensi kontak tinggi dengan harimau lain Tilson Jackson 1994, diacu dalam PHPA 1994.
Harimau merupakan kucing besar yang memiliki teritori intraseksual, artinya harimau jantan memiliki teritori yang lebih luas dibandingkan dengan
harimau betina. Harimau jantan dalam satu habitat utama mampu mencakup beberapa teritori harimau betina sampai rasio 3:1 teritori 3 harimau betina dalam
teritori satu harimau jantan Sherpa Makey 1998. Harimau jantan memiliki luas teritori 50-150 km
2
dan harimau betina 15-150 km
2
McDougal 1979. Harimau jantan tiga kali lebih sering mengontrol teritorinya jika dibandingkan
harimau betina Jackson 1990. Wilayah teritori harimau jantan selain tergantung oleh ketersedian mangsanya juga ditentukan oleh keberadaan betina yang
dikawininya Tilson Jackson 1994, diacu dalam PHPA 1994.
2.3. Habitat Harimau