tenaga kerja yang menganggur akan memicu minat investor untuk menanamkan modal.
2.5 Konsep Pertumbuhan dan Pembangunan Ekonomi
Arsyad 1993 menyatakan bahwa pembangunan ekonomi pada umumnya didefinisikan sebagai suatu proses yang menyebabkan pendapatan per kapita
penduduk suatu negara meningkat dalam jangka panjang. Sedangkan pertumbuhan ekonomi diartikan sebagai kenaikan GDPGNP tanpa memandang
apakah kenaikan itu lebih besar atau lebih kecil dari tingkat pertumbuhan penduduk, atau apakah perubahan struktur ekonomi terjadi atau tidak. Namun
demikian, pada umumnya para ekonom memberikan pengertian sama untuk kedua istilah tersebut. Mereka mengartikan pertumbuhan atau pembangunan ekonomi
sebagai kenaikan GDPGNP saja. Dalam penggunaan yang lebih umum, istilah pertumbuhan ekonomi biasanya digunakan untuk menyatakan perkembangan
ekonomi di negara maju, sedangkan istilah pembangunan ekonomi untuk menyatakan perkembangan ekonomi di negara sedang berkembang.
Menurut Rostow dalam Arsyad 1993, proses pembangunan ekonomi bisa dibedakan ke dalam lima tahap yaitu masyarakat tradisional, prasyarat untuk
tinggal landas, tinggal landas, menuju kedewasaan, dan masa konsumsi tinggi. Dasar pembedaan proses tersebut adalah karakteristik perubahaan keadaan
ekonomi, sosial, dan politik yang terjadi. Pembangunan ekonomi berarti pula sebagai suatu proses yang menyebabkan antara lain: 1 perubahan orientasi
organisasi ekonomi, politik, dan sosial yang pada mulanya berorientasi kepada
suatu daerah menjadi orientasi ke luar; 2 perubahan pandangan masyarakat mengenai jumlah anak dalam keluarga, yaitu dari menginginkan banyak anak
menjadi keluarga kecil; 3 perubahan dalam kegiatan investasi masyarakat, dari melakukan investasi yang tidak produktif menjadi investasi yang produktif; 4
perubahan sikap hidup dan adat istiadat yang terjadi kurang merangsang pembangunan ekonomi misalnya penghargaan terhadap waktu, penghargaan
terhadap prestasi perorangan, dan sebagainya.
2.6 Konsep Pembangunan Wilayah Daerah