Model Umum Analisis Regresi Berganda Model Penelitian Uji Kriteria Statistik

statistik dilakukan dengan uji signifikansi uji t, analisis varian uji F dan uji koefisien determinasi R 2 . Sedangkan pengujian ekonometrik dilakukan untuk mengestimasi parameter regresi dengan menggunakan OLS asumsi-asumsi klasik. Untuk melihat ada tidaknya pelanggaran terhadap asumsi klasik maka dilakukan uji autokorelasi, uji multikolinearitas dan uji heteroskedastisitas. Apabila terjadi pelanggaran maka akan diperoleh hasil estimasi yang tidak valid.

4.4 Model Umum Analisis Regresi Berganda

Menurut Winarno 2007, model umum analisis regresi berganda dapat digambarkan seperti berikut ini: Y i =  +  1 X i 1 +  2 X i 2 + ……+  n X i n + e i 4.1 Dimana: Y = Variabel endogen atau tak bebas i = Tahun   = Intersep atau nilai Y saat I = X1, X2, Xn = Variabel eksogenbebas             n = Paramater dari X 1i , X 2i Xni e i = Error term atau derajat kesalahan

4.5 Model Penelitian

Pada penelitian ini, model yang digunakan mempunyai bentuk: LN_Y = k + a LN_JLN + b LN_IRI + c LN_AIR 4.2 LN adalah Logaritma Natural. Data pada penelitian ini ditransformasi dengan cara logaritma natural. Hal ini bertujuan agar dapat menghasilkan model terbaik yang terbebas dari masalah multikolinearitas, heteroskedastisitas, dan autokorelasi. Y adalah Produk Domestik Regional Bruto PDRB, K adalah Intersep atau nilai Y saat I = 0, JLN adalah infrastruktur Jalan Km, IRG adalah infrastruktur Irigasi Ha, AIR adalah Infrastruktur Air Bersih M 3 , a,b, dan e merupakan koefisien variabel independen serta i adalah tahun. Data-data tersebut diperoleh dari Badan Pusat Statistik BPS Pusat dan BPS Kabupaten Bekasi.

4.6 Uji Kriteria Statistik

4.6.1. Uji Koefisien Determinasi R

2 Koefisien Determinasi R 2 mengukur goodness of fit dari persamaan regresi linear berganda. Nilai R 2 menyatakan persentase keragaman total dari peubah tidak bebas yang dijelaskan oleh semua peubah secara bersama-sama. 4.3 Nilai R 2 berkisar antara nol dan satu, kecocokan model dikatakan lebih baik jika R 2 semakin mendekati 1. 2 2 2 ˆ i i y Y R           2 2 2 1 1 2 i in i n i i i i y X y X y X y R    

4.6.2 Uji T

Nilai t hitung digunakan untuk menguji parameter koefisien regresi sehingga dapat diketahui apakah terdapat pengaruh nyata dari masing-masing variabel independen X i yang dipakai secara parsial terhadap variabel dependen Y. Hipotesis: H : β i = 0 H 1 : β 2 ≠ 0, dimana i = 1, 2, 3, ...,n Uji statistik yang digunakan adalah uji t: t-hitung = 4.4 t-tabel = t a2n-k dimana : b i = Koefisien ke-i yang ditaksir. β i = Parameter ke-i yang ditaksir. Sb i = Standar deviasi b i . k = Jumlah parameter termasuk intersep. n = Jumlah observasi. Kriteria uji: t-hitung t a2n-k , maka tolak H t-hitung t a2n-k , maka terima H Jika H ditolak berarti variabel independen berpengaruh nyata terhadap variabel dependen dalam model dan sebaliknya jika H diterima berarti variabel independen tidak berpengaruh nyata terhadap variabel dependen.     i i i b S b  

4.6.3 Uji F

Pengujian hipotesis tentang parameter koefisien regresi secara keseluruhan untuk menguji keandalan persamaan regresi yang diperoleh menggunakan uji statistik F. Hipotesis: H : β i = 0 H 1 : minimal ada salah satu β i ≠ 0, dimana i = 1, 2, 3, ...,n. F hitung = 4.5 F tabel = F ak-1,n-k Dimana : R 2 = Koefisien determinasi. k = Jumlah parameter termasuk intersep. n = Jumlah observasi. Kriteria uji: F-hitung F ak-1,n-k , maka tolak H F-hitung F ak-1,n-k , maka terima H Jika H ditolak, maka seluruh variabel independen secara bersama-sama mempengaruhi variabel dependen pada tingkat signifikansi dan derajat kebebasan tertentu. Jika H diterima, maka seluruh variabel bebas secara bersama-sama tidak mempengaruhi variabel tak bebas pada tingkat signifikansi dan derajat kebebasan tertentu.     k n R k R    2 2 1 1

4.7 Uji Kriteria Ekonometrika