daerah dalam penyediaan pelayanan dasar kepada masyarakat dan merupakan satu satuan penerimaan umum Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah
APBD. Penggunaan dana alokasi umum dan penerimaan umum lainnya dalam APBD, harus tetap dalam kerangka pencapaian tujuan pemberian kepada daerah
yaitu peningkatan pelayanan dan kesejahteraan masyarakat yang semakin baik, seperti pelayanan dibidang pendidikan dan kesehatan.
2.4 Investasi
Teori pertumbuhan Harrod-Domar menyatakan adanya hubungan yang positif antara tingkat investasi dan laju pertumbuhan ekonomi. Sehingga
peningkatan investasi, dalam hal ini adalah pembentukan modal menjadi sangat penting peranannya dalam peningkatan pertumbuhan ekonomi. Menurut Nurkse
lingkaran kemiskinan di negara berkembang dapat dipotong dengan pembentukan modal. Sehingga pembentukan modal dipandang sebagai salah satu faktor dan
sekaligus sebagai faktor utama di dalam pembangunan ekonomi Jhingan, 1983. Negara berkembang umumnya memiliki tingkat pendapatan yang rendah,
hal ini tentunya juga akan menyebabkan rendahnya permintaan, produksi, dan investasi. Dengan pembentukan modal akan dihasilkan kenaikan output nasional,
pendapatan dan pekerjaan, dengan demikian memecahkan masalah inflasi dan neraca pembayaran Jhingan,1983.
Hakikat pembangunan ekonomi adalah penciptaan modal overhead sosial dan ekonomi. Hal ini hanya dapat dilakukan jika laju pembentukan modal di
dalam negeri cukup cepat, yaitu jika bagian dari pendapatan atau output
masyarakat yang ada hanya sedikit saja yang digunakan untuk konsumsi dan sisanya ditabung dan diinvestasikan. Investasi dalam peralatan modal tidak saja
meningkatkan poduksi tapi juga meningkatkan kesempatan kerja. Pembentukan modal
juga menciptakan
perluasan pasar,
membantu menyingkirkan
ketidaksempurnaan pasar dengan menciptakan modal overhead sosial dan ekonomi. Jadi investasi dapat memotong rantai kemiskinan baik dari sisi
penawaran maupun sisi permintaan Jhingan,1983. Investasi yang dilakukan oleh investor tergantung pada tingkat suku
bunga, tingkat suku bunga merupakan biaya utang untuk membiayai proyek investasi. Kenaikan dalam tingkat suku bunga riil akan mengurangi investasi yang
direncanakan. Sehingga hubungan antara investasi dan tingkat suku bunga riil adalah berhubungan negatif.
Efek Fisher menjelaskan adanya hubungan antara tingkat suku bunga dengan inflasi, semakin tinggi inflasi maka tingkat suku bunga riil akan semakin
rendah. Jadi kenaikan dalam inflasi akan memicu terjadinya investasi, karena adanya penurunan suku bunga riil sehingga biaya utang untuk membiayai proyek
investasi lebih kecil Mankiw, 2003. Keputusan investor untuk menanamkan modal juga sangat dipengaruhi
oleh harga input produksi. Upah yang rendah akan merangsang investor menanamkan modal. Kelebihan jumlah tenaga kerja yang biasa terjadi di negara
berkembang menyebabkan kelebihan penawaran tenaga kerja, hal ini akan menekan tingkat upah menjadi lebih rendah. Dengan kata lain banyaknya jumlah
tenaga kerja yang menganggur akan memicu minat investor untuk menanamkan modal.
2.5 Konsep Pertumbuhan dan Pembangunan Ekonomi