Prinsip pencegahan. Memodifikasi manufaktur, pemasaran, atau Siaga menghadapi darurat. Menyusun dan merumuskan rencana Transfer best practise. Berkontribusi pada pengembangan dan Memberi sumbangan. Sumbangan untuk usaha bersama, Keterbukaa

yang aman, transportasi, penyimpanan dan pembuangan produk, dan begitu pula dengan jasa.

h. Fasilitas dan operasi. Mengembangkan, merancang, dan

mengoperasikan fasilitas serta menjalankan kegiatan yang mempertimbangkan temuan kajian dampak sosial.

i. Penelitian. Melakukan atau mendukung penelitian dampak sosial

bahan baku, produk, proses, emisi, dan limbah yang terkait dengan kegiatan usaha dan penelitian yang menjadi sarana untuk mengurangi dampak negatif.

j. Prinsip pencegahan. Memodifikasi manufaktur, pemasaran, atau

penggunaan produk, atau jasa, sejalan dengan penelitian mutakhir unutk mencegah dampak sosial yang bersifat negatif.

k. Siaga menghadapi darurat. Menyusun dan merumuskan rencana

menghadapi keadaan darurat, dan bila terjadi keadaan berbahaya bekerja sama dengan layanan gawat darurat, instansi berwenang, dan komunitas lokal. Sekaligus mengenali potensi bahaya yang muncul

l. Transfer best practise. Berkontribusi pada pengembangan dan

transfer praktek bisnis yang bertanggung jawab secara sosial pada semua industri dan sektor publik

m. Memberi sumbangan. Sumbangan untuk usaha bersama,

pengembangan kebijakan publik dan bisnis, lembaga pemerintah dan lintas departemen pemerintah serta lembaga pendidikan yang akan meningkatkan kesadaran tentang tanggung jawab sosial. n. Keterbukaan. Menumbuhkembangkan keterbukaan dan dialog dengan pekerja dan publik, mengantisipasi dan memberi respons terhadap potencial hazard, dan dampak operasi, produk, limbah, atau jasa.

o. Pencapaian dan pelaporan. Mengevaluasi kinerja sosial,

melaksanakan audit sosial secara berkala dan mengkaji pencapaian berdasarkan kriteria korporat dan peraturan perundang-undangan dan menyampaikan informasi tersebut pada dewan direksi, pemegang saham, pekerja, dan publik.

2.1.2. Aktivitas Utama Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Kotler 2005 menggunakan istilah corporate social initiatives untuk mendeskripsikan usaha yang paling utama major effort dibawah payung CSR. Corporate Social Initiatives adalah aktivitas utama yang dijalankan oleh perusahaan untuk mendukung masalah-masalah sosial dan memenuhi komitmen untuk tanggung jawab sosial perusahaan. Keenam inisiatif sosial tersebut, antara lain:

1. Cause Promotion.

Sebuah perusahaan menyediakan dana, kontribusi yang setimpal, atau sumber daya perusahaan lainnya untuk meningkatkan kesadaran dan perhatian tentang masalah sosial atau untuk mendukung pengumpulan uang, partisipasi, atau perekrutan sukarelawan untuk suatu tujuan. 2. Cause-Related Marketing. Sebuah perusahaan berkomitmen untuk berkontribusi atau mendonasikan sejumlah persentase dari pendapatannya untuk sebuah masalah spesifik berdasarkan penjualan produk. 3. Corporate Social Marketing. Sebuah perusahaan mendukung pengembangan danatau penerapan kampanye perubahan perilaku yang diharapkan dapat meningkatkan kesehatan masyarakat, keselamatan, lingkungan, atau kesejahteraan komunitas. 4. Corporate Philanthropy. Perusahaan membuat kontribusi langsung untuk sumbangan, seringkali dalam bentuk hibah tunai, donasi, danatau pelayanan yang sepadan. 5. Community Volunteering. Perusahaan mendukung dan menguatkan karyawan, partner retail, danatau anggota franchise untuk menyumbangkan waktu mereka mendukung organisasi komunitas lokal. 6. Socially Responsible Business Practices. Perusahaan mengadopsi dan menggunakan aktivitas bisnis dan investasi sukarela yang mendukung permasalahan sosial untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan melestarikan lingkungan. 2.1.3. Konsep Piramida CSR Gambar 1. Piramida Corporate Social Responsibilty Carroll, 2003 Carroll 2003 mengemukakan konsep piramida CSR yang menjelaskan berbagai tingkatan tanggung jawab perusahaan dalam aktivitasnya. Piramida CSR tersebut antara lain: 1. Tanggung jawab ekonomis : Perusahaan perlu menghasilkan laba sebagai fondasi untuk dapat berkembang dan mempertahankan eksistensinya. Ringkasnya, be profitable. 2. Tanggung jawab legal :Hukum adalah aturan mengenai benar dan salah dalam masyarakat. Dalam tujuannya mencari laba, sebuah perusahaan juga harus bertanggung jawab secara hukum dengan mentaati hukum yang berlaku. Ringkasnya, obey the law. 3. Tanggung jawab etis :Secara etis, perusahaan juga harus bertanggung jawab untuk mempraktekkan hal-hal yang baik dan benar sesuai dengan nilai-nilai, etika, dan norma-norma kemasyarakatan. Perusahaan harus menjauhi berbagai tindakan yang merugikan masyarakat. Ringkasnya, be ethical. 4. Tanggung jawab filantropis : Perusahaan dituntut untuk memberi kontribusi sumber daya kepada masyarakat. Tujuannya adalah untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat sejalan dengan operasi bisnisnya. Ringkasnya, be a good corporate citizen.

2.1.4. Manfaat Penerapan CSR

Penerapan CSR yang efektif oleh perusahaan diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan bagi stakeholder. Namun demikian, pasti ada manfaat-manfaat yang diperoleh bagi perusahaan. Dalam hal ini, Wibisono 2007 mengungkapkan sepuluh manfaat penerapan CSR, yakni: 1. Mempertahankan atau mendongkrak reputasi dan brand image perusahaan. 2. Layak mendapatkan social license to operate. 3. Mereduksi risiko bisnis perusahaan. 4. Melebarkan akses sumber daya. 5. Membentangkan akses menuju market. 6. Mereduksi biaya 7. Memperbaiki hubungan dengan stakeholders. 8. Memperbaiki hubungan dengan regulator. 9. Meningkatkan semangat dan produktivitas karyawan. 10. Peluang mendapatkan penghargaan. Kotler dan Lee 2005 lebih jauh mengungkapkan loyalitas sebagai salah satu manfaat dari penerapan program CSR. Berikut beberapa manfaatnya: 1. Menguatkan brand positioning 2. Membangun jaringan dan loyalitas pelanggan 3. Menciptakan brand preference 4. Menguatkan citra perusahaan Business for Social Responsibility BSR dalam The Jakarta Post¹ juga menyatakan loyalitas sebagai salah satu manfaat dari CSR. Berikut ini beberapa manfaatnya: 1. Meningkatkan kinerja keuangan perusahaan 2. Mengurangi biaya operasi 3. Meningkatkan brand image dan reputasi 4. Meningkatkan penjualan dan loyalitas pelanggan

2.1.5. Ukuran Keberhasilan CSR

Wibisono 2007 menjelaskan dua indikator keberhasilan yang dapat digunakan untuk mengetahui efektifitas program CSR, yaitu indikator internal dan indikator eksternal. 1. Indikator Internal: A. Ukuran PrimerKualitatif M-A-O terpadu 1 Minimize M Meminimalkan perselisihankonflikpotensi konflik antara perusahaan dengan masyarakat dengan harapan terwujudnya hubungan yang harmonis dan kondusif. 2 Asset A Aset perusahaan yang terdiri dari pemilikpemimpin perusahaan, karyawan, pabrik, dan fasilitas pendukungnya terjaga dan terpelihara dengan aman. 3 Operational O Seluruh kegiatan operasional berjalan aman dan lancar B. Ukuran Sekunder 1 Tingkat penyaluran dan kolektibilitas 2 Tingkat compliance pada aturan yang berlaku 2. Indikator Eksternal: A. Indikator Ekonomi 1 Tingkat pertambahan kualitas sarana dan prasarana umum 2 Tingkat peningkatan kemandirian masyarakat secara ekonomis 3 Tingkat peningkatan kualitas hidup bagi masyarakat secara berkelanjutan ¹ The Jakarta Post. 2162003. ‘Corporate Social Responsibility has GoodImpactonBusiness.http:www.thejakartapost.comnews200302 16039corporate-social-responsibility039-hasgoodimpactbusiness.html B. Indikator Sosial 1 Frekuensi terjadinya gejolakkonflik sosial 2 Tingkat kepuasan masyarakat dilakukan dengan survei kepuasan

2.2. Stakeholder

Stakeholder adalah anggota komunitas atau kelompok individu, masyarakat yang berasal dari wilayah dimana perusahaan berdiri, wilayah negara, atau bisa juga negara lain yang mempunyai pengaruh terhadap jalannya suatu perusahaan. Atau dengan kata lain, pihak-pihak yang memiliki kepentingan, dan mempunyai pengaruh terhadap jalannya suatu perusahaan Budimanta.dkk., 2004. Sedangkan Wibisono 2007 mengatakan stakeholder sebagai pihak atau kelompok yang berkepentingan, baik langsung maupun tidak langsung, terhadap eksistensi atau aktivitas perusahaan, dan karenanya kelompok-kelompok tersebut mempengaruhi danatau dipengaruhi oleh perusahaan. Berikut ini gambar yang menjelaskan klasifikasi stakeholder secara umum. Gambar 2. Klasifikasi Stakeholders Perusahaan Carroll, 2003 Stakeholders Perusahaan Primer: 1. Shareholder dan Investor 2. Pegawai dan Manajer 3. Pelanggan Nasabah 4. Komunitas Lokal 5. Partner Bisnis Lainnya Sekunder: 1. Pemerintah 2. Lembaga Sipil 3. Grup Sosial 4. Media dan Akademisi 5. Pesaing

2.3. Pemasaran

Dokumen yang terkait

Pengaruh Good Corporate Governance dan Corporate Social Responsibility Terhadap Tindakan Pajak Agresif Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2011 -2013

48 518 89

Analisis Pengaruh Kepemilikan Manajerialdan Kepemilikan Institusionalserta Pengungkapan Corporate Social Responsibility terhadap Nilai Perusahaan Perbankan Di Bursa Efek Indonesia

1 55 104

Pengaruh Kinerja Keuangan, Good Corporate Governance, dan pengungkapan Corporate Social Responsibility Terhadap Nilai Perusahaan pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

12 179 88

Penerapan Corporate Social Responsibility (CSR) Pada Bank Bni Sebagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN) (Studi Pada PT. BNI 46 Kantor Cabang Universitas Sumatera Utara)

5 90 106

Pemberdayaan Masyarakat Melalui Program Corporate Social Responsibility (CSR) PT Pertamina (Persero) Unit Pengolahan II Dumai (Studi Deskriptif: Penerima Program CSR Masyarakat Kelurahan Jaya Mukti, Dumai).

13 105 123

Pengaruh Corporate Social Responsibility Disclosure Terhadap Earning Response Coefficient (Studi Empiris Pada Perusahaan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia)

1 54 90

Dampak Program Corporate Social Responsibility (CSR) PT. TOBA PULP LESTARI, Tbk Terhadap Kesejahteraan Masyarakat Kabupaten Toba Samosir (Studi Kasus: Kecamatan Porsea)

17 118 108

Pendayagunaan dana CSR (Corporate Social Responsibility) PT.Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Melalui Program Mitra Binaan

0 22 98

Analisis Kepuasan Nasabah Tabungan Muamalat Terhadap Mutu Pelayanan PT. Bank Muamalat Indonesia, Tbk Cabang Fatmawati

0 20 186

Analisis Program Corporate Social Responsibility (CSR) pada PT. Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. AWAL

0 0 16