merasa terlalu perlu mengalokasikan biaya dan investasi untuk memperbaiki kinerjanya prioritas rendah. Namun perusahaaan juga perlu mewaspadai,
mencermati, dan mengontrol setiap peubah pada kuadran ini, karena tingkat kepetingan pelanggan dapat berubah seiring meningkatnya kebutuhan.
d. Kuadran D berlebihan
Faktor-faktor yang dianggap kurang penting oleh pelanggan dan dirasakan terlalu berlebihan. Peubah-peubah yang termasuk dalam kuadran ini dapat
dikurangi agar perusahan dapat menghemat biaya.
3.4.5 Analisa Deskriptif
Analisi ini bersifat uraian atau penjelasan dengan membuat tabel-tabel, mengelompokkan, dan menganalisis data berdasarkan pada hasil jawaban
kuesioner yang diperolah dari tanggapan responden dengan menggunakan tabulasi data. Statistif deskriptif berusaha menjelaskan atau menggambarkan
berbagai karakteristik data, seperti rata-rata, median maupun variasi data.
3.4.6 Penilaian Manajemen Pengetahuan
Penilaian manajemen pengetahuan dilakukan untuk mendapatkan persepsi anggota organisasi terhadap penerapan manajemen pengetahuan yang telah
dilakukan di organisasi. Pada lembar kuesioner kajian penilaian manajemen pengetahuan dibagi menjadi tiga komponen yaitu kualitas pembelajaran, kualitas
proses pengelolaan pengetahuan, pemetaan pengetahuan organisasi beserta minat staf untuk memahaminya. Detail pembagian pertanyaan untuk setiap komponen
dapat dilihat pada Tabel. 4
Tabel 4. Dimensi Penerapan Manajemen Pengetahuan
No Dimensi
Butir Pertanyaan 1
Kualitas Pembelajaran a.
Pembelajaran Individu b. Pembelajaran Kelompok
c. Pembelajaran Organisasi
1-6 6-9
10-25 2
Kualitas Proses Pengelolaan Pengetahuan a.
Akuisisi Pengetahuan b. Distribusi dan Berbagai Pengetahuan
c. Pengembangan dan Pemanfaatan Pengetahuan
d. Pemeliharaan dan Penyimpanan Pengetahuan 26-29
30-33 34-37
38-41
3 Pemetaan Pengetahuan
42-62
Sumber: Munir 2008
Kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan skala Likert empat interval untuk memberi skor pada masing-masing jawaban responden
berdasarkan bobot tertentu. Data yang diperoleh dari responden melalui kuesioner diolah dengan menggunakan perangkat lunak komputer dalam hal ini
menggunakan Microsoft Excel 2013. Hasil pendapat responden terhadap kedua komponen penerapan manajemen pengetahuan tersebut akan dinilai berdasarkan
bobot penilaian dari kuesioner yang kemudian akan dirata-ratakan secara keseluruhan untuk mendapatkan nilai keseluruhan terhadap masing-masing
komponen. Untuk pemetaan pengetahuan, dihitung berapa banyak responden yang berpendapat berdasarkan tingkat pemahaman dan minat memahami pengetahuan
tersebut. Langkah selanjutnya, skor akan dibandingkan dengan rentang skor untuk
memperoleh pemaknaan. Komponen kualitas pembelajaran akan dibandingkan dengan rentang skor pemaknaan hasil untuk komponen kualitas pembelajaran
sesuai saran Munir 2008 yang dapat dilihat pada Tabel 5. Komponen kualitas proses pengelolaan pengetahuan akan dibandingkan dengan rentang skor
pemaknaan hasil untuk komponen proses pengelolaan pengetahuan sesuai saran Munir 2008 yang dapat dilihat pada Tabel 6. Kemudian diintepretasikan untuk
dianalisis berdasarkan rentang skor yang didapatkan.
Tabel 5. Pemaknaan hasil untuk komponen kualitas pembelajaran
Rentang Skor Pemaknaan
81-100 Organisasi telah memiliki karakteristik organisasi pembelajar
61-80 Organisasi telah memiliki dasar yang baik untuk menjadi
organisasi pembelajar 41-60
Organisasi telah memiliki beberapa karakteristik untuk menjadi organisasi pembelajar
21-40 Organisasi perlu melakukan pembenahan besar-besaran
untuk menjadi organisasi pembelajar
Sumber: Munir 2008
Tabel 6. Pemaknaan hasil untuk komponen proses pengelolaan pengetahuan
Rentang Skor Pemaknaan
48-64 Organisasi telah memiliki proses-proses pengelolaan
pengetahuan yang baik 32-47
Organisasi telah memiliki beberapa karakteristik untuk menjadi organisasi pembelajar
16-31 Organisasi perlu menyusun rencana pengembangan proses
pengelolaan pengetahuan secara lebih terinci
Sumber: Munir 2008
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Pusdiklat AP