3.4.2 Analisis Rantai Nilai Perdagangan Kayu Sengon Rakyat
3.4.2.1 Identifikasi Para Aktor
Identifikasi aktor sepanjang rantai nilai kayu sengon dilakukan melalui penelusuran dan keterkaitan antar aktor. Dimulai dari petani, tengkulak, industri
penggergajian yang dilakukan secara sengaja dengan mengikuti alur perdagangan kayu sengon dalam penyalurannya dari produsen sampai konsumen akhir dari
bahan mentah hingga menjadi suatu produk jadi hingga lembaga pemerintah kantor desa dan kantor unit pelaksana teknis yang ikut berperan dan mempunyai
wewenang dalam perdagangan kayu rakyat.
3.4.2.2 Identifikasi Karakteristik Masing-masing Aktor
Petani, tengkulak,
maupun industri
penggergajian mempunyai
karakteristiknya masing-masing dalam melakukan perdagangan kayu sengon baik dalam komponen biaya input yang dikeluarkan, harga jual yang ditetapkan, dan
proses kegiatan usaha yang dilakukan, serta lembaga pemerintah yang mempunyai wewenangnya masing-masing terkait perdagangan kayu rakyat.
3.4.2.3 Analisis Nilai Tambah
Untuk mengetahui besarnya nilai tambah yang diterima masing-masing aktor petani, tengkulak, industri penggergajian sepanjang rantai nilai kayu
sengon rakyat, maka dilakukan perhitungan nilai tambah pada masing-masing aktor berdasarkan harga jual dan besarnya biaya input yang dikeluarkan menurut
Gittinger 1986 diacu dalam Tarigan 1998 yang dirumuskan sebagai berikut:
Nilai Tambah = Nilai Penjualan Output – Nilai Pembelian Input
3.4.2.4 Identifikasi Saluran Pemasaran
Identifikasi saluran pemasaran yang terjadi di sepanjang rantai nilai perdagangan kayu sengon rakyat dengan keterlibatan para aktor yang saling
terkait dalam penyalurannya. Saluran pemasaran ditelusuri dari titik produsen sampai konsumen akhir yaitu mulai dari menyediakan bahan baku hutan rakyat
hingga menjadi suatu produk yang siap pakai. Rantai pemasaran tersebut dijadikan dasar dalam menggambarkan pola saluran pemasaran yang terjadi
sepanjang rantai nilai perdagangan kayu sengon rakyat di desa tersebut.
3.4.2.5 Volume Pohon Sengon yang Ditebang