Regresi Komponen Utama Metode Ordinary Least Square OLS
semakin besar peluang untuk memproduksi komoditi lebih banyak. Namun demikian, luas lahan harus diimbangi dengan tingkat produktivitas yang
tinggi. Produktivitas di sini diartikan sebagai kemampuan suatu lahaninput untuk menghasilkan suatu komoditas tertentu. Semakin tinggi produktivitas
lahan tersebut maka semakin efektif lahan dalam berproduksi. Semakin efektif lahan dalam berproduksi akan berimplikasi pada jumlah produk yang
dihasilkan yang semakin banyak. 2. Uji Normalitas Faktor-Faktor yang Memengaruhi Daya Saing Industri Karet
Remah Indonesia Indonesia Kuantitas Produksi Kuantitas produksi merupakan jumlah produk yang dihasilkan dari input
tertentu. Semakin efektif input digunakan maka semakin banyak produk yang dihasilkan. Semakin banyak produk yang dihasilkan maka semakin
besar peluang untuk produk tersebut diperdagangkan di pasar baik dalam negeri maupun luar negeri ekspor.
3. Harga Ekspor Komoditi Harga ekspor dapat diartikan suatu kesepakatan harga yang timbul dari
proses perdagangan suatu komoditi antara kedua belah pihak eksportir dan importir. Harga ekspor merupakan perbandingan antara nilai ekspor dan
volume ekspor, sehingga kenaikan harga ekspor akan equivalent dengan kenaikan nilai ekspor secara tidak langsung juga akan memengaruhi daya
saing secara positif.
4. Nilai Tukar Riil Nilai tukar riil disebut juga term of trade. Jika nilai tukar riil rupiah terhadap
dollar Amerika Serikat terdepresiasi, maka harga riil karet remah Indonesia di pasar internasional menjadi relatif lebih murah jika dibandingkan dengan
harga karet remah dari negara lain yang di pasarkan membuat permintaan karet remah Indonesia meningkat. Meningkatnya permintaan ekspor karet
remah Indonesia membuat daya saing karet remah Indonesia meningkat. 5. Dummy Krisis
Dummy krisis dapat diartikan sebagai periode krisis ekonomi yang terjadi di negara-negara Asia Tenggara, termasuk Indonesia pada tahun 1997. Dalam
penelitian Rahmanu 2009, dummy krisis berpengaruh positif terhadap daya saing industri pengolahan kakao dan hasil olahan kakao Indonesia.