penyakit infeksi seperti S. aureus mewakili bakteri Gram positif dan S. typhi mewakili bakteri Gram negatif.
3.3.4 Analisis Fitokimia
Analisis fitokimia keruing gunung dilakukan secara kualitatif. Analisis mengacu pada metode yang dilakukan oleh Harborne 2006, sebagai berikut:
a. Alkaloid Sebanyak 0,5 g sampel tumbuhan yang telah dihaluskan ditambahkan
kloroform secukupnya lalu dihaluskan lagi. Kemudian ditambah 10 mL amoniak dan 10 mL kloroform. Larutan disaring ke dalam tabung reaksi, dan filtrat ditambahkan
asam sulfat 2N sebanyak 10 tetes. Filtrat dikocok dengan teratur kemudian dibiarkan beberapa lama sampai terbentuk dua lapisan. Lapisan atas dipindahkan ke dalam tiga
tabung reaksi masing-masing 2,5 mL. Ketiga larutan ini dianalisis dengan pereaksi Dragendorff. Terbentuknya endapan jingga dengan pereaksi Dragendorff
menunjukkan hasil positif.
b. Terpenoid dan steroid Sebanyak 0,5 g sampel tumbuhan yang telah dihaluskan, ditempatkan pada plat
tetes dan ditambahkan asam asetat anhidrat sampai sampel terendam semuanya, dibiarkan selama kira-kira 15 menit, enam tetes larutan dipindahkan ke dalam tabung
reaksi dan ditambah 2-3 tetes asam sulfat pekat. Adanya triterpenoid ditunjukkan dengan terjadinya warna merah, jingga atau ungu, sedangkan adanya steroid
ditunjukkan dengan adanya warna biru.
c. Flavonoid Sebanyak 0,5 g sampel tumbuhan yang telah diekstrak dengan 5 mL etanol,
dipanaskan selama lima menit di dalam tabung reaksi. Selanjutnya ditambah beberapa tetes HCl pekat. Kemudian ditambahkan 0,2 g bubuk Mg. Hasil positif
ditunjukkan dengan timbulnya warna merah tua dalam waktu 3 menit.
d. Saponin Sebanyak 0,5 g sampel tumbuhan yang telah dihaluskan dimasukkan ke dalam
tabung reaksi, ditambah air suling sehingga seluruh cuplikan terendam, dididihkan selama 2-3 menit, dan selanjutnya didinginkan, kemudian dikocok kuat-kuat. Hasil
positif ditunjukkan dengan terbentuknya buih yang stabil.
e. Tanin Sebanyak 0,5 g sampel tumbuhan yang telah dihaluskan, ditambah etanol sampai
sampel terendam semuanya. Kemudian sebanyak 1 mL larutan dipindahkan kedalam tabung reaksi dan ditambahkan 2-3 tetes larutan FeCl
3
1. Hasil positif ditunjukkan dengan terbentuknya warna hitam kebiruan atau hijau.
f. Kuinon Sebanyak 1 g ekstrak ditambahkan 100 mL air, didihkan selama 5 menit dan
disaring. Sebanyak 10 mL filtrat ditambahkan 5 tetes larutan NaCl 1 N. Apabila terbentuk warna merah menunjukkan adanya kuinon.
4.1 Kondisi Populasi
Berdasarkan analisi SPTN 1 TNGR pada pet
gunung di TNGR melim setiap tingkat pertumbuha
1997. Hal ini sejalan deng menunjukkan bahwa ker
Cakrabuana Jawa Barat m pola huruf āJā terbalik. H
keruing gunung melimpah pertumbuhan semai dan pa
Gambar 4 Kondisi popul Hasil pengamatan di
didominasi oleh tingkat pe tiang dan pohon secara
kemungkinan adanya fakt antara lain kemungkinan
tiang dan pohon. selain menyebabkan pohon kerui
Berdasarkan penel terserang penyakit. Berda
wilayah SPTN 1 TNGR pa 45 jenis vegetasi yang se
tingkat semai 9 jenis, ting pohon 29 spesies. Tabel 4
500 1000
1500 2000
2500 3000
3500 4000
4500 5000
Ju ml
ah I
n d
iv id
u h
a
4 HASIL DAN PEMBAHASAN lasi Keruing Gunung di SPTN 1 TNGR, Resor
lisis vegetasi yang dilakukan di hutan Desa petak pengamatan dengan luas 1 ha. Kondisi popu
impah. Kondisi ini diindikasikan oleh jumlah buhan yang menunjukkan kurva huruf āJā ter
dengan penelitian yang dilakukan oleh Pradiast kerapatan keruing gunung hasil pengamatan di
t melimpah pada setiap tingkat pertumbuhan a k. Hasil pengamatan di lapangan menunjukkan
pah pada setiap tingkat pertumbuhannya teruta n pancang. Secara lebih jelas dapat dilihat pada G
populasi keruing gunung di Resort Santong, SPT n di lapangan menunjukkan bahwa populasi
t pertumbuhan, yaitu semai. Namun, untuk t ara berurutan semakin kecil. Hal ini dise
faktor-faktor yang menekan laju pertumbuhan. nan adanya kegiatan pemanenan keruing gunun
lain itu, adanya faktor alam seperti angin eruing gunung tumbang.
elitian sebelumnya bahwa semai keruing rdasarkan analisis vegetasi yang dilakukan di hut
pada petak pengamatan dengan luas 1 ha ditem seluruhnya tergolong ke dalam 32 famili. Bert
tingkat pancang 45 jenis, tingkat tiang 17 spe l 4 menyajikan INP tertinggi dari setiap tingkat
500 1000
1500 2000
2500 3000
3500 4000
4500 5000
Semai Pancang
Tiang Pohon
5000
3728
88 60
Tingkat Pertumbuhan
esort Santong
esa Salut, wilayah si populasi keruing
ah keruing gunung terbalik Kusmana
astoro 2004 yang n di hutan lindung
n atau membentuk an bahwa populasi
utama pada tingkat da Gambar 4.
PTN 1 TNGR si keruing gunung
uk tingkat pancang, disebabkan karena
buhan. Faktor tersebut unung pada tingkat
in kencang yang ng gunung mudah
di hutan Desa Salut, ditemukan sebanyak
erturut-turut untuk spesies dan tingkat
kat pertumbuhan.