Uji Aktivitas Antibakteri Uji Potensi Bioprospeksi .1 Penetapan Kadar Air Simplisia AOAC 1995

penyakit infeksi seperti S. aureus mewakili bakteri Gram positif dan S. typhi mewakili bakteri Gram negatif.

3.3.4 Analisis Fitokimia

Analisis fitokimia keruing gunung dilakukan secara kualitatif. Analisis mengacu pada metode yang dilakukan oleh Harborne 2006, sebagai berikut: a. Alkaloid Sebanyak 0,5 g sampel tumbuhan yang telah dihaluskan ditambahkan kloroform secukupnya lalu dihaluskan lagi. Kemudian ditambah 10 mL amoniak dan 10 mL kloroform. Larutan disaring ke dalam tabung reaksi, dan filtrat ditambahkan asam sulfat 2N sebanyak 10 tetes. Filtrat dikocok dengan teratur kemudian dibiarkan beberapa lama sampai terbentuk dua lapisan. Lapisan atas dipindahkan ke dalam tiga tabung reaksi masing-masing 2,5 mL. Ketiga larutan ini dianalisis dengan pereaksi Dragendorff. Terbentuknya endapan jingga dengan pereaksi Dragendorff menunjukkan hasil positif. b. Terpenoid dan steroid Sebanyak 0,5 g sampel tumbuhan yang telah dihaluskan, ditempatkan pada plat tetes dan ditambahkan asam asetat anhidrat sampai sampel terendam semuanya, dibiarkan selama kira-kira 15 menit, enam tetes larutan dipindahkan ke dalam tabung reaksi dan ditambah 2-3 tetes asam sulfat pekat. Adanya triterpenoid ditunjukkan dengan terjadinya warna merah, jingga atau ungu, sedangkan adanya steroid ditunjukkan dengan adanya warna biru. c. Flavonoid Sebanyak 0,5 g sampel tumbuhan yang telah diekstrak dengan 5 mL etanol, dipanaskan selama lima menit di dalam tabung reaksi. Selanjutnya ditambah beberapa tetes HCl pekat. Kemudian ditambahkan 0,2 g bubuk Mg. Hasil positif ditunjukkan dengan timbulnya warna merah tua dalam waktu 3 menit. d. Saponin Sebanyak 0,5 g sampel tumbuhan yang telah dihaluskan dimasukkan ke dalam tabung reaksi, ditambah air suling sehingga seluruh cuplikan terendam, dididihkan selama 2-3 menit, dan selanjutnya didinginkan, kemudian dikocok kuat-kuat. Hasil positif ditunjukkan dengan terbentuknya buih yang stabil. e. Tanin Sebanyak 0,5 g sampel tumbuhan yang telah dihaluskan, ditambah etanol sampai sampel terendam semuanya. Kemudian sebanyak 1 mL larutan dipindahkan kedalam tabung reaksi dan ditambahkan 2-3 tetes larutan FeCl 3 1. Hasil positif ditunjukkan dengan terbentuknya warna hitam kebiruan atau hijau. f. Kuinon Sebanyak 1 g ekstrak ditambahkan 100 mL air, didihkan selama 5 menit dan disaring. Sebanyak 10 mL filtrat ditambahkan 5 tetes larutan NaCl 1 N. Apabila terbentuk warna merah menunjukkan adanya kuinon.

4.1 Kondisi Populasi

Berdasarkan analisi SPTN 1 TNGR pada pet gunung di TNGR melim setiap tingkat pertumbuha 1997. Hal ini sejalan deng menunjukkan bahwa ker Cakrabuana Jawa Barat m pola huruf ā€œJā€ terbalik. H keruing gunung melimpah pertumbuhan semai dan pa Gambar 4 Kondisi popul Hasil pengamatan di didominasi oleh tingkat pe tiang dan pohon secara kemungkinan adanya fakt antara lain kemungkinan tiang dan pohon. selain menyebabkan pohon kerui Berdasarkan penel terserang penyakit. Berda wilayah SPTN 1 TNGR pa 45 jenis vegetasi yang se tingkat semai 9 jenis, ting pohon 29 spesies. Tabel 4 500 1000 1500 2000 2500 3000 3500 4000 4500 5000 Ju ml ah I n d iv id u h a 4 HASIL DAN PEMBAHASAN lasi Keruing Gunung di SPTN 1 TNGR, Resor lisis vegetasi yang dilakukan di hutan Desa petak pengamatan dengan luas 1 ha. Kondisi popu impah. Kondisi ini diindikasikan oleh jumlah buhan yang menunjukkan kurva huruf ā€œJā€ ter dengan penelitian yang dilakukan oleh Pradiast kerapatan keruing gunung hasil pengamatan di t melimpah pada setiap tingkat pertumbuhan a k. Hasil pengamatan di lapangan menunjukkan pah pada setiap tingkat pertumbuhannya teruta n pancang. Secara lebih jelas dapat dilihat pada G populasi keruing gunung di Resort Santong, SPT n di lapangan menunjukkan bahwa populasi t pertumbuhan, yaitu semai. Namun, untuk t ara berurutan semakin kecil. Hal ini dise faktor-faktor yang menekan laju pertumbuhan. nan adanya kegiatan pemanenan keruing gunun lain itu, adanya faktor alam seperti angin eruing gunung tumbang. elitian sebelumnya bahwa semai keruing rdasarkan analisis vegetasi yang dilakukan di hut pada petak pengamatan dengan luas 1 ha ditem seluruhnya tergolong ke dalam 32 famili. Bert tingkat pancang 45 jenis, tingkat tiang 17 spe l 4 menyajikan INP tertinggi dari setiap tingkat 500 1000 1500 2000 2500 3000 3500 4000 4500 5000 Semai Pancang Tiang Pohon 5000 3728 88 60 Tingkat Pertumbuhan esort Santong esa Salut, wilayah si populasi keruing ah keruing gunung terbalik Kusmana astoro 2004 yang n di hutan lindung n atau membentuk an bahwa populasi utama pada tingkat da Gambar 4. PTN 1 TNGR si keruing gunung uk tingkat pancang, disebabkan karena buhan. Faktor tersebut unung pada tingkat in kencang yang ng gunung mudah di hutan Desa Salut, ditemukan sebanyak erturut-turut untuk spesies dan tingkat kat pertumbuhan.