Deskripsi Fisik Penyebaran Sikep Madu Asia Pernis ptilorhyncus

konservasi dan peneliti dikarenakan nilainya dalam melindungi sumber akuatik. Keberadaan zona penyangga edge habitat harus berada di sekitar area daratan yang menjadi core habitat. Edge habitat ini diperlukan untuk melindungi habitat daratan dan akuatik dari pemanfaatan tata guna lahan yang bisa merusak area tersebut. Ketika core habitat menopang populasi agar dapat hidup, edge habitat berfungsi untuk melindungi sumber daya air Semlitsch et al., 2001. Gambar 2. Core Habitat dan Edge Habitat Sumber : www. data.iucn.org

2.4. Sikep Madu Asia Pernis ptilorhyncus

Sikep Madu Asia Pernis ptilorhynchus atau sering dikenal dengan istilah Oriental Honey Buzzards adalah burung pemangsa yang hidup di kawasan hutan, kawasan lahan yang terolah, dan semi-gurun Ferguson J, Christie DA, 2005.

2.4.1. Deskripsi Fisik

Elang berukuran sedang, berwarna gelap dengan jambul kecil Gambar 3. Panjang burung sekitar 53 – 65 cm, lebar sayap sekitar 113-142 cm, dan lebar ekor sebesar 24-29 cm Ferguson et al., 2005. Warna sangat bervariasi dengan penampilan warna terang, normal, dan gelap dari dua ras yang berbeda. Tubuh bagian atas berwarna coklat sedangkan bagian tubuh bawah berwarna putih sampai merah sawo matang dan coklat gelap berbintik-bintik dan bergaris-garis banyak. Pada ekor, terdapat garis-garis yang tidak teratur. Setiap ras mempunyai bercak di kerongkongan yang umumnya berwarna pucat dan dibatasi coretan hitam sehingga sering mempunyai garis tengah berwarna hitam. SMA memiliki warna iris jingga, warna paruh abu-abu, kaki kuning, dan dari jarak pendek bulu- bulu yang berbentuk sisik di depan mata merupakan ciri khas yang bersifat diagnostik. Suara burung ini keras dan bernada tinggi MacKinnon, 1990. Burung ini bertengger secara berkelompok Ferguson et al., 2005. Berdasarkan jenis kelamin, burung ini memiliki beberapa perbedaan, di antaranya: 1. jantan dewasa : memiliki puncak kepala yang ramping, bulunya berwarna coklat, kepala dan badannya berwarna coklat tua gelap, 2. jantan dewasa tipikal : memiliki puncak kepala yang panjang, berwarna coklat, dan 3. Betina Dewasa : terbang rendah, tidak memiliki puncak, lebih pucat, besar Gambar 3. Sikep Madu Asia Pernis ptilorhyncus Sumber : www.reference.findtarget.com

2.4.2. Penyebaran

Sikep Madu Asia SMA berkembang biak di bagian Selatan Siberia, Utara Mongolia, Timur Laut Cina, Korea dan Jepang yang kemudian bermigrasi ke arah Selatan pada musim dingin Ornithological Society of Japan, 2000. SMA ini merupakan salah satu dari burung pemangsa yang bermigrasi yang menghabiskan waktu musim dingin di Asia Tenggara yang dijadikan sebagai habitat musim dingin. SMA terdistribusi ke Filipina, Malaysia, Indonesia, dan Timor Leste. Semua SMA yang bermigrasi ke Asia Tenggara akan bergerak menuju semenanjung Malaysia, tetapi arah dan titik pangkalan berbeda antar individu. Setelah mencapai Sumatera, tujuh burung mengubah arah pergerakan ke arah timur laut: satu individu tiba di Pulau Mindanau dan enam individu mengakhiri migrasi untuk menetap selama musim dingin di Pulau Kalimantan Yamaguchi et al., 2008. Setiap tahunnya, SMA melakukan dua tipe migrasi, yaitu migrasi musim gugur autumn migration dan migrasi musim semi spring migration. Migrasi musim gugur yang dilakukan oleh individu SMA dilakukan pada bulan September dari breeding habitat di Jepang kemudian sampai di habitat musim dingin di kawasan Asia Tenggara sekitar bulan Desember. Migrasi musim semi dilakukan pada akhir bulan Februari dari habitat musim dingin. Individu SMA kembali ke habitat asalnya sekitar bulan Mei Higuchi H, Shiu H, Nakamura H, Uematsu A, Kuno K, Saeki M, Hotta M, Tokita K, Moriya E, Morishita E, Tamura E, 2005.

2.4.3. Kebiasaan, Makanan, dan Perkembangbiakan