6.4 Keadaan Jalan Setelah Dilakukan Perbaikan
Perbaikan prasarana jalan selesai dilakukan pada bulan Desember 2009. Pada tahun 2010, setelah dilakukannya perbaikan, keadaan jalan menjadi lebih
baik. Setelah itu diadakan Musyawarah Desa Serah Terima MDST pada tanggal 16 Maret 2010 di kantor kelurahan Desa Megamendung. Musyawarah tersebut
dihadiri oleh 42 orang yang terdiri dari Tim Pelaksana Kegiatan TPK, kepala desa, tokoh masyarakat, dan masyarakat Desa Megamendung. Dalam
musyawarah tersebut dilakukan peresmian jalan dan serah terima yang dilakukan oleh tim pelaksana kegiatan TPK, kepala desa, tokoh masyarakat, dan
masyarakat kepada pihak PNPM Mandiri Perdesaan. Musyawarah tersebut juga membahas pembentukan Tim Pemelihara jalan
yang terdiri dari ketua, sekretaris, bendahara, dan anggota. Pemeliharaan jalan tersebut merupakan hal yang wajib dilakukan oleh Desa Megamendung setelah
selesai dikerjakan. Tujuan kegiatan pemeliharaan jalan tersebut antara lain untuk mengoptimalkan fungsi pelayanan prasarana, memperpanjang umur pemakaian
prasarana, dan mengurangi biaya yang cukup besar ketika kondisi prasarana cepat rusak. Selain itu, pemeliharaan yang dilakukan dapat menumbuhkembangkan rasa
memiliki masyarakat dan tanggung jawab untuk memelihara jalan yang sudah dibangun.
Masyarakat yang tergabung dalam Tim Pemelihara jalan merupakan warga Kampung Paseban sebanyak 15 orang. Awalnya masyarakat tersebut cukup
antusias dalam melakukan kegiatan pemeliharaan jalan karena dijanjikan upah, namun hingga penelitian ini dilakukan, pemberian upah tersebut tidak dilakukan,
seperti yang diungkapkan oleh salah satu responden sebagai berikut: “Saya kecewa neng, kemaren itu janjinya mau dikasih
uang buat yang mengerjakan jalan. Tapi sampai sekarang gak ada tuh. Bohong aja. RD, 52 thn
Upah yang tidak diberikan tersebut berpengaruh terhadap kinerja mereka dalam melakukan pemeliharaan jalan. Tim pemelihara jalan tersebut hanya
bekerja selama 3 bulan saja selama bulan April-juni 2010. Berdasarkan pengamatan di lapangan, kondisi jalan sudah mulai rusak sejak 4 bulan setelah
selesai perbaikan jalan akibat pemeliharaan yang kurang baik. Selain itu berdasarkan informasi yang di dapat dari responden bahwa dana perbaikan jalan
yang dikeluarkan oleh PNPM Mandiri Persdesaan tidak semua digunakan untuk perbaikan jalan namun diselewengkan oleh orang-orang yang kurang bertanggung
jawab. Sehingga dana yang seharusnya digunakan untuk membeli bahan berkualitas baik, digunakan untuk membeli bahan yang berkualitas kurang baik
karena lebih murah. Beberapa dari masyarakat mengatakan bahwa mereka tidak melakukan pemeliharaan jalan karena perbaikan jalan tersebut tidak sesuai dengan
kebutuhan mereka. Mereka merasa lebih baik perbaikan jalan tersebut dilakukan di wilayah Kampung Paseban menuju ke Kampung Citamiang, karena fasilitas
kesehatan dan pendidikan lebih dekat di Kampung Citamiang.