Sasaran Kegiatan PNPM Mandiri Perdesaan
tenaga kerja desa setempat untuk berpartisipasi sehingga akan memperoleh upah dari pekerjaan maupun upah pengumpulan bahan. Namun, berdasarkan informasi
yang diperoleh dari responden, bahwa masyarakat Kampung Paseban yang mengerjakan jalan tersebut tidak mendapatkan upah. Tenaga kerja dari luar
diperbolehkan apabila keterampilan yang dibutuhkan tidak tersedia di desa lokasi kegiatan. Di Kampung Paseban, terdapat 5 pekerja dari luar kampung yang masih
warga dari Desa Megamendung untuk melakukan pengaspalan jalan. Perbaikan prasarana jalan yang dilakukan mengutamakan penggunaan
bahan lokal seperti batu dan pasir. Kemungkinan kualitas bahan lokal yang ada tidak sebagus bahan dari luar, tetapi sepanjang masih memenuhi standar teknis,
maka bahan lokal tersebut perlu untuk dimanfaatkan dalam perbaikan jalan tersebut. Selain itu, bahan yang diambil dari daerah setempat juga akan memberi
kesempatan kerja bagi masyarakat setempat dan identifikasi sumber bahan untuk kegiatan desa yang akan datang, termasuk pemeliharaan. Dengan penggunaan
tenaga dan bahan lokal, uang tetap berputar di dalam desa sendiri, dengan harapan jumlah modal yang ada di desa meningkat.
2. Peningkatan Partisipasi Masyarakat Dalam Kegiatan Prasarana Peningkatan partisipasi masyarakat Kampung Paseban di Desa Megamendung
ini merupakan sasaran yang penting yang dicapai dalam perbaikan prasarana jalan tersebut. Melalui perbaikan jalan yang dilakukan akan terlihat bagaimana
partisipasi masyarakat dalam perbaikan prasarana jalan tersebut. Keikutsertaan masyarakat dalam berpartisipasi akan dilihat dari bagaimana mereka melakukan
perbaikan jalan tersebut, mulai dari tahapan pengambilan keputusan hingga evaluasinya nanti. Perbandingan teori pertimbangan kegiatan perbaikan prasarana
jalan dengan aktulnya dapat dilihat pada Tabel 5.
Tabel 5. Perbandingan Rumusan Ideal dan Pelakasanaan Riil Upaya Peningkatan Partisipasi Masyarakat, Kegiatan Perbaikan
Prasarana Jalan PNPM Mandiri Perdesaan, di Desa Megamendung Tahun 2011
Aspek Rumusan
Aktual Alasan
Metode perencanaan dan
pelaksanaan Metode
perencanaan dan pelaksanaan fokus
pada
upaya menumbuhkan
rasa memiliki Fokus
hanya pelaksanaan
sehingga kurang
menumbuhkan rasa memilki
Masyarakat tidak paham
teknis perencanaan
pembuatan jalan
Usulan kegiatan Berdasarkan hasil
musyawarah dan usulan
akan kebutuhan
masa depan
Sesuai kebutuhan masyarakat yaitu
jalan yang
memadai ---
Bangunan Tidak
merusak lingkungan
Tidak merusak
lingkungan karena telah
dilakukan identifikasi
lingkungan Sumber Daya
Memanfaatkan sumberdaya alam
dan manusia lokal Sumberdaya alam
lokal; sumber
daya manusia juga dari luar
Masyarakat Kampung
Paseban tidak
menguasai teknis pengaspalan jalan
Tenaga Kerja Menerima
upah secara utuh
Masyarakat kampung
tidak menerima
upah; hanya tenaga ahli
dari luar
menerima upah Dana
yang kurang
Pemeliharaan Tanggung jawab
masyarakat bersama
pemerintah desa Masyarakat
merasa bertanggung
jawab tapi tidak melakukan
perbaikan
jalan secara kontinu
Tidak mendapat insentif
yang pernah dijanjikan
pemerintah desa
Peningkatan partisipasi masyarakat pada kegiatan perbaikan prasarana jalan bagi pelaku PNPM Mandiri Perdesaan mempertimbangkan beberapa hal, yaitu
a. Metode perencanaan dan pelaksanaan kegiatan harus difokuskan untuk menumbuhkan rasa memiliki oleh masyarakat. Berdasarkan penggalian
informasi, kegiatan perbaikan prasarana jalan lebih memfokuskan masyarakat pada metode pelaksanaanya saja.
b. Usulan didasarkan pada pandangan masa depan yang dihasilkan secara musyawarah, dengan mengutamakan manfaat bagi rumah tangga miskin.
Usulan yang dilakukan sesuai dengan kebutuhan masyarakat setempat, yaitu kebutuhan jalan yang memadai untuk meningkatkan perekonomian
masyarakat. c. Kegiatan yang dibangun tidak boleh ada dampak yang merusak
lingkungan dan merugikan masyarakat. Sebelum dilakukannya perbaikan jalan tersebut, tim fasilitator kecamatan ketua tim fasilitator dan anggota
tim fasilitator, tenaga ahli jalan, dan perwakilan masyarakat melakukan identifikasi lokasi terlebih dahulu. Tim tersebut melakukan pengamatan
tentang dampak dan hambatan yang mungkin terjadi setelah dilakukannya perbaikan jalan tersebut.
d. Perbaikan jalan tersebut sejauh mungkin memanfaatkan potensi sumberdaya lokal, baik sumberdaya alam maupun sumberdaya manusia
setempat. e. Tenaga kerja yang ikut partisipasi kegiatan dibayar insentif secara penuh.
Dalam hal ini, upah tenaga kerja tidak boleh dipotong dengan alasan apapun. Setiap pekerja harus menerima upah secara utuh, kemudian
setelah itu dapat disumbangkan. Dalam perbaikan prasarana jalan tersebut, tenaga kerja yang diupah sebanyak 5 orang yang berasal dari masyarakat
di luar Kampung Paseban. f. Pemeliharaan prasarana yang telah dibangun menjadi tanggung jawab
masyarakat bersama pemerintah desa, namun kenyataannya kurang ditanggungjawabi oleh pemerintah desa. Pemerintah Desa Megamendung
terkesan lepas tangan terhadap pemeliharaan jalan tersebut. Masyarakat tidak mendapat insentif dari kegiatan pemeliharaan yang dilakukan,
sehingga masyarakat cenderung tidak aktif dalam melakukan pemeliharaan jalan tersebut.
3. Peningkatan Pemanfaatan Teknologi Dalam penyusunan perencanaan teknis prasarana, diperlukan pemilihan
teknologi yang tepat, yang meliputi aspek teknik dan dampak lingkungan. Dalam pemilihan teknologi yang akan digunakan, FT-Kec, KPMD, dan masyarakat harus
memperhatikan hal-hal berikut: 1 Teknologi yang dipilih sederhana, agar dapat dikerjakan oleh masyarakat setempat sehingga tidak perlu mendatangkan ahli atau
peralatan dari luar. Tim pengelola kegiatan juga akan mampu mengerjakan kegiatan serupa apabila PNPM Mandiri Perdesaan telah selesai; 2 Menggunakan
teknologi yang tepat, sehingga menghasilkan prasarana yang bermutu yang dapat memberi manfaat yang cukup berimbang dengan pengeluaran biaya; dan 3
Menggunakan teknologi dengan biaya murah tapi awet, sehingga masyarakat dapat membangun prasarana secara optimal, mengingat kebutuhan prasarana
perdesaan pada umumnya lebih banyak dibandingkan jumlah bantuan langsung masyarakat BLM.