22
Gambar 7. Rangkaian reaktor batch, dengan A water bath, B reaktor
batch, dan C agitator
C. METODE ANALISIS
Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini meliputi total karoten, slip melting point, solid fat content, kadar air, dan kadar asam lemak
bebas. Data yang didapat kemudian dianalisis secara statistik.
1. Total Karoten PORIM p2.6 1995
Analisis total karoten dalam penelitian ini didasarkan pada PORIM test method 1995 yang mengukur nilai absorbansi menggunakan
spektrofotometer. Hasil analisis menggunakan metode ini sudah dinyatakan dalam ppm
β-karoten. Sampel dilelehkan dan dihomogenasi. Kemudian sampel sebanyak 0,1
g dilarutkan dengan heksana p.a. ke dalam labu takar 25 ml sampai tanda tera, lalu dikocok hingga benar-benar homogen. Selanjutnya absorbansi
diukur dengan spektrofotometer pada panjang gelombang 446 nm. Total karotenoid dihitung dengan menggunakan rumus:
Total karoten ppm =
A B
C
25 x 383 x absorbansi berat sampel g x 100
23
2. Slip Melting Point SMP AOCS Official Method Cc 3-25 1990
Pipa kapiler yang berdiameter 1 mm dan panjang 10 cm dicelupkan dalam sampel minyak yang sudah dipanaskan setinggi ± 1 cm, lalu bagian
luar pipa kapiler dibersihkan dengan kertas tissue. Pipa kapiler disimpan dalam refrigerator suhu 4-10 ºC selama 16 jam semalam. Kemudian
dipasangkan pada termometer dengan diikat karet sejajar dengan ujung termometer. Termometer dicelupkan ke dalam gelas piala di atas hot plate
berisi air dengan suhu 8-10 ℃ di bawah SMP sampel. Hot plate dinyalakan
dengan kenaikan suhu 1 ℃ per menit. Air dalam gelas piala naik suhunya,
pada suhu tertentu sampel minyak dalam kapiler mencair yang ditandai dengan naiknya sampel tersebut. Selang suhu termometer saat sampel
minyak mulai naik sampai sampel minyak berada di atas batas 1 cm dicatat.
3. Solid Fat Content SFC IUPAC 2.150 ex 2.323 1987
Pengukuran SFC dilakukan menggunakan alat nuclear magnetic resonance NMR Brucker Minispec PC 100 NMR Analyzer. Pre-
treatment atau prosedur stabilisasi sangat menentukan jumlah dan tipe kristal lemak yang terbentuk, dan konsekuensinya terhadap kandungan
padatan solid content yang diukur dengan NMR. Prosedur stabilisasi dan tempering untuk pengukuran SFC margarin, sesuai dengan yang
dikeluarkan oleh Bruker Typical Applications for Industry: Minispec Application Note 8.
Sampel diisikan ke dalam tabung NMR setinggi ± 2,5 cm. Sebelum dianalisis, sampel dipanaskan pada suhu 80
℃ agar meleleh sempurna untuk meyakinkan homogenitasnya. Kemudian sampel yang telah meleleh
dipertahankan pada suhu 60 ℃ selama 5 menit. Selanjutnya sampel
disimpan pada suhu 0 ℃ selama 60 menit. Sebelum dianalisis SFC, sampel
dipertahankan dulu pada masing-masing suhu pengukurannya yaitu 10, 20, 25, 30, 35, dan 40
o
C selama 30-35 menit.
24 c-a-b
c
M x V x T 10m
4. Kadar Air AOAC 1995