Penelitian Tahap Pertama: Karakterisasi Bahan Baku Penelitian Tahap Kedua: Pemilihan Formula Bahan Baku

17

III. BAHAN DAN METODE

A. BAHAN DAN ALAT

Bahan-bahan yang digunakan adalah minyak sawit merah netral neutralized deodorized red palm oilNDRPO dari SEAFAST Center IPB, minyak kelapa CNO merk Barco, Lipozyme TL IM lipase Thermomyces lanuginosa terimobilisasi spesifik sn-1,3 dan Novozyme 435 lipase Candida antartica terimobilisasi non-spesifik yang merupakan produk Novo Nordisk Bioindustrial Ltd., Denmark. Bahan-bahan untuk analisis kimia adalah heksana p.a., etanol 95 netral, indikator fenoftalein, NaOH 0,25 N, gas N 2 , dan air destilata. Alat-alat yang digunakan pada penelitian ini adalah spektrofotometer, erlenmeyer, oven, desikator, timbangan analitik, labu takar, corong gelas, hot plate, termometer, peralatan titrasi, water bath, refrigerator, reaktor batch, Bruker Minispec PC 100 Nuclear Magnetic Resonance Analyzer, cawan aluminium, hot plate, magnetic stirer, pipa kapiler milipore, buret, label kertas, kertas tissue, kertas saring, termometer, rotary shaker bath, sentrifus, dan tabung sentrifus. Selain itu juga digunakan alat-alat gelas untuk analisis.

B. METODE PENELITIAN

Penelitian ini dibagi menjadi tiga tahap. Penelitian tahap pertama adalah karakterisasi bahan baku. Penelitian tahap kedua yaitu pemilihan formula bahan baku kemudian dilanjutkan dengan penelitian tahap ketiga yaitu interesterifikasi enzimatik dalam reaktor batch.

1. Penelitian Tahap Pertama: Karakterisasi Bahan Baku

Penelitian tahap pertama bertujuan untuk mengetahui kondisi awal minyak sawit merah sehingga dapat diketahui peluangnya untuk proses interesterifikasi enzimatik. Sebelum karakterisasi, dilakukan terlebih dahulu proses fraksinasi dan formulasi. Proses fraksinasi bertujuan untuk mendapatkan red palm olein RPO dan red palm stearin RPS. Proses 18 fraksinasi pada penelitian ini menggunakan metode Aini et al. 2005 yang dimodifikasi Hasrini 2008. Proses fraksinasi dapat dilihat pada Gambar 4 . Gambar 4 . Diagram proses fraksinasi modifikasi Aini et al. 2005 NDRPO neutralized deodorized red palm oil dipanaskan pada suhu 60 ℃ selama 30 menit, lalu NDRPO tersebut dipindahkan ke dalam tabung sentrifus 50 ml dan didiamkan semalam ±16 jam. Pemisahan RPO dan RPS dilakukan dengan sentrifus pada kecepatan 2500 rpm selama 25 menit. Setelah proses fraksinasi, dilakukan proses formulasi terhadap RPO, RPS, dan CNO coconut oil. Proses formulasi dilakukan dengan cara mencampurkan RPORPS 1:1 dan CNO dengan perbandingan 75:25, 77,25:22,5, dan 82,5:17,5. Karakteristik yang dianalisis pada penelitian tahap ini adalah total karoten, slip melting point SMP, solid fat content SFC, kadar air, dan kadar asam lemak bebas.

2. Penelitian Tahap Kedua: Pemilihan Formula Bahan Baku

Penelitian tahap kedua bertujuan untuk memilih dua formula terbaik. Pemilihan formula campuran bahan baku dilakukan terhadap tiga formula hasil penelitian Hasrini 2008 yang menghasilkan karakter fisik paling NDRPO Sentrifugasi V=2500 rpm, 25 menit Pemindahan ke tabung sentrifus 50 ml RPO RPS Pemanasan T= 60 o C, 30 menit Penyimpanan di tempat gelap semalam, T ruang NDRPO Pemanasan T= 60 o C, 30 menit NDRPO Pemindahan ke tabung sentrifus 50 ml Pemanasan T= 60 o C, 30 menit NDRPO Penyimpanan di tempat gelap semalam, T ruang Pemindahan ke tabung sentrifus 50 ml Pemanasan T= 60 o C, 30 menit NDRPO Penyimpanan di tempat gelap semalam, T ruang Pemindahan ke tabung sentrifus 50 ml Pemanasan T= 60 o C, 30 menit NDRPO Sentrifugasi V=2500 rpm, 25 menit Penyimpanan di tempat gelap semalam, T ruang Pemindahan ke tabung sentrifus 50 ml Pemanasan T= 60 o C, 30 menit NDRPO Sentrifugasi V=2500 rpm, 25 menit Penyimpanan di tempat gelap semalam, T ruang Pemindahan ke tabung sentrifus 50 ml Pemanasan T= 60 o C, 30 menit NDRPO Sentrifugasi V=2500 rpm, 25 menit Penyimpanan di tempat gelap semalam, T ruang Pemindahan ke tabung sentrifus 50 ml Pemanasan T= 60 o C, 30 menit NDRPO 19 mendekati margarin ritel dan industri, yaitu formula RPORPSCNO dengan rasio 75:25, 77,5:12,5, dan 82,5:17,5. Rasio RPORPS yang digunakan adalah 1:1. Prosedur interesterifikasi enzimatik yang dilakukan adalah dengan metode Zhang et al. 2001 yang dimodifikasi Hasrini 2008, di mana modifikasi Hasrini 2008 adalah dengan melakukan interesterifikasi enzimatik menggunakan rotary shaker bath shaker inkubator, kecepatan agitasi 200 rpm, dosis enzim 10 bb, dan lama reaksi 4 jam. RPORPS ditambahkan CNO masing-masing dengan rasio sesuai perlakuan sebanyak 10 g. lalu dimasukkan ke dalam erlenmeyer 25 ml dan diagitasi dengan shaker inkubator pada kecepatan 200 rpm dan suhu 60 o C. Setelah mencapai suhu 60 o C dan sampel telah meleleh sempurna, kemudian dimasukkan Lipozyme TL IM sebanyak 10 bb dan diagitasi kembali selama 4 jam. Hasil interesterifikasi tersebut diangkat dan Lipozyme TL IM disaring. Sampel kemudian disimpan dalam botol kaca gelap, dihembus N 2 , dan disimpan dalam refrigerator. Tahapan kerja interesterifikasi enzimatik dapat dilihat pada Gambar 5. Analisis yang dilakukan meliputi total karoten, SMP, dan SFC terhadap hasil interesterifikasi enzimatik dari tiga formula yang telah ditentukan. 20 Gambar 5 . Prosedur interesterifikasi enzimatik modifikasi Zhang et al. 2001

3. Penelitian Tahap Ketiga: Interesterifikasi Enzimatik Menggunakan