Kelebihan dan Kekurangan Model Pembelajaran Direct Instruction

commit to user 20 4 Guru memberikan latihan terbimbing kepada siswa kemudian membahas jawaban dari latihan yang sudah diberikan. Sehingga terjadi interaksi aktif antara siswa dengan guru. 5 Dalam latihan terbimbing, siswa diarahkan untuk mengerti dan dapat memahami serta menganalisis permasalahan yang ada. Dari permasalahan tersebut, siswa diberi kesempatan untuk megemukakan pendapatnya dan bertanya, kemudian guru memberikan soal latihan untuk dipecahkan oleh siswa secara individu ataupun kelompok. 6 Siswa diberi latihan mandiri dari materi yang telah diberikan kemudian dipresentasikan di depan kelas. Dalam presentasi tersebut, pikiran siswa akan terangsang untuk mengemukakan pendapat dan mempertahankan hasil pekerjaannya. Dalam proses ini, guru bertindak sebagai fasilitator jalannya presentasi. Dalam fase ini, akan terjadi interaksi aktif antar siswa dengan siswa dan antara siswa dengan guru. 7 Guru memberikan tugas rumah yang akan dibahas pada pertemuan berikutnya. 8 Penilaian terhadap pembelajaran ini yaitu penilaian terhadap hasil. 9 Melalui pembelajaran ini diharapkan kontribusi pelaksanaan pembelajaran akan meningkat sehingga prestasi belajar akuntansi akan meningkat.

c. Kelebihan dan Kekurangan Model Pembelajaran Direct Instruction

Menurut Yuli Sulisnayanti 2009: 47 model pembelajaran direct instruction memiliki kelebihan dan kelemahan antara lain: 1 Kelebihannya model pembelajaran direct instruction, yaitu: a Guru bisa mengontrol urutan dan keleluasaan materi pembelajaran, dengan demikian dapat diketahui sampai sejauh mana siswa menguasai bahan pelajaran yang disampaikan. b Melalui model direct instruction selain siswa dapat mendengar melalui penuturan tentang suatu materi pelajaran, siswa juga bisa melihat atau mengobservasi melalui pelaksanaan demonstrasi. commit to user 21 c Siswa dapat aktif terlibat dalam proses pembelajaran dengan diberikannya waktu untuk latihan mandiri dan diskusi serta kegiatan pendemonstrasian siswa itu sendiri. d Model ini dapat digunakan untuk jumlah siswa dan ukuran kelas yang besar. 2 Di samping memiliki kelebihan, model direct instruction juga memiliki bebarapa kelemahan, diantaranya: a Model ini hanya mungkin dapat dilakukan untuk mata pelajaran tertentu dan membutuhkan waktu yang relatif cukup lama agar semua siswa dapat berpartisipasi selama proses pembelajaran. b Model ini tidak mungkin bisa mengatasi perbedaan setiap individu baik perbedaan kemampuan, hubungan sosialisasi, dan lain sebagainya. c Keberhasilan penerapan model ini sangat terbatas oleh kemampuan guru dalam mengelola kelas dan menanamkan konsep materi kepada siswa d Oleh karena gaya komunikasi kadang lebih banyak terjadi secara satu arah, maka kesempatan untuk mengontrol pemahaman siswa akan materi menjadi sangat terbatas.

B. Penelitian Yang Relevan

Beberapa penelitian yang relevan berkaitan dengan penelitian tindakan kelas menggunakan model pembelajaran direct instruction antara lain: 1. Fatimah Ratnasari 2007 dalam penelitiannya yang berjudul ”Implementasi Pembelajaran Direct Instruction Disertai Diskusi Untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Laju Reaksi Siswa Kelas XI SMAN I Colomadu”. Hasil penelitian menunjukkan sikap positif siswa selama pembelajaran ditunjukkan dengan sering mendengarkan memperhatikan penjelasan guru siswa 97.55, sering membaca buku LKS 99.18, sering melaksanakan tugas kelompok 100, sering menulis sesuai dengan proses belajar mengajar 100. Sedangkan respon siswa terhadap model pembelajaran yang

Dokumen yang terkait

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TAI UNTUK MENINGKATKAN KOMPETENSI BELAJAR MATA PELAJARAN AKUNTANSI SISWA KELAS XI IPS SMA NEGERI 4 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2008 2009

0 7 172

Peningkatan prestasi belajar akuntansi melalui penerapan model pembelajaran problem based learning pada siswa kelas XI IPS 2 SMA Negeri 6 Surakarta tahun ajaran 2009 2010

0 4 248

UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA DENGAN PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN DIRECT INSTRUCTIONPADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI KELAS X AKUNTANSI 1 SMKNEGERI 1 SUKOHARJO TAHUN AJARAN 2009 2010

0 4 128

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR EKONOMI AKUNTANSI DENGAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TPS PADA KELAS XI IPS 5 SMA NEGERI 2 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2009 2010

0 3 83

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI DENGAN MODEL ASSURE PADA SISWA KELAS XI ILMU PENGETAHUAN SOSIAL 4 SMA NEGERI 4 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2010 2011

1 8 198

UPAYA PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KUANTUM TEKNIK MEMORI (BRAIN BASED TECHNIQUE QUANTUM LEARNING) BAGI SISWA KELAS XI IPS 5 SMA NEGERI 4 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2010 2011

0 3 68

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR AKUNTANSI MELALUI METODE PEMBELAJARAN TUTOR SEBAYA PADA SISWA KELAS XI IS 4 SMA N 1 KARANGANYAR TAHUN PELAJARAN 2010 2011

0 2 100

UPAYA PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR IPS SISWA KELAS V MELALUI MODEL PEMBELAJARAN JIGSAW DI SEKOLAH DASAR NEGERI 02 PAPAHAN TAHUN PELAJARAN 2009/2010.

0 0 10

PENDAHULUAN IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING TIPE STAD SEBAGAI UPAYA UNTUK MENINGKATKAN MINAT BELAJAR AKUNTANSI PADA SISWA KELAS XI IPS 4 DI SMA NEGERI JUMAPOLO KARANGANYAR TAHUN PELAJARAN 2010/2011.

0 1 9

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI PESERTA DIDIK KELAS XI IPS 4 SMA X MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN DIRECT INSTRUCTION DENGAN MEDIA PETA KONSEP | - | Jupe-Jurnal Pendidikan Ekonomi 4182 9340 1 SM

0 0 11