mahasiswa tentang status sosial guru adalah sebesar 19,66 dan persepsi mahasiswa tentang program PPG adalah sebesar 16,06.
Besarnya Sumbangan Efektif SE secara bersama-sama antara variabel persepsi mahasiswa tentang status sosial guru dan persepsi mahasiswa
tentang program PPG adalah sebesar 35,72 terhadap motivasi menjadi guru, dan sisanya sebesar 64,28 dipengaruhi variabel lainnya yang
tidak dibahas pada penelitian ini.
D. Pembahasan Hasil Penelitian
Setelah dilakukan analisis statistik untuk menguji hipotesis, pada bagian ini akan dilakukan pembahasan. Pembahasan difokuskan pada
penjelasan mengenai temuan penelitian ini, dilakukan dengan fakta di Fakultas Ekonomi UNY, yaitu Prodi Pendidikan Ekonomi dan teori yang dijadikan
landasan dalam perumusan hipotesis penelitian.
1. Pengaruh Persepsi Mahasiswa tentang Status Sosial Guru terhadap
Motivasi Menjadi Guru
Berdasarkan deskripsi data penelitian dapat diketahui bahwa dari sampel sebanyak 148 mahasiswa, mayoritas persepsi mahasiswa tentang
status sosial guru termasuk dalam kategori sedang yaitu sebanyak 75 mahasiswa atau 50,7. Jadi dapat dikatakan sebagian besar mahasiswa
pendidikan ekonomi UNY merupakan mahasiswa yang memiliki persepsi mahasiswa tentang status sosial guru yang sedang.
Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh positif persepsi mahasiswa tentang status sosial guru terhadap motivasi
menjadi guru. Hal tersebut dapat ditunjukkan dengan t
hitung
sebesar 5,430
dengan nilai signifikansi 0,05 dan nilai koefisien regresi b1 sebesar 0,490. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa semakin positif persepsi
mahasiswa tentang status sosial guru maka akan semakin tinggi motivasi menjadi guru. Hal ini juga berlaku untuk hal sebaliknya jika persepsi
mahasiswa tentang status sosial guru negatif maka motivasi menjadi guru juga rendah.
Hasil tersebut sesuai dengan teori yang diungkapkan oleh Abraham Maslow dalam teori “Hierarki Kebutuhan”. Salah satu kebutuhan
yang melandasi motivasi seseorang untuk menjadi guru adalah kebutuhan sosial dan kebutuhan penghargaan. Kebutuhan sosial didasarkan pada
keinginan manusia untuk mendapat penerimaan status dan relasi sedangkan kebutuhan penghargaan didasarkan pada keinginan manusia untuk
mendapat penghargaan baik internal maupun eksternal. Dalam hal ini, persepsi mahasiswa tentang status sosial guru
dapat digunakan untuk memprediksi motivasi mahasiswa untuk menjadi guru. Persepsi mahasiswa tentang status sosial guru adalah proses
penginderaan, pengorganisasian, penginterpretasian informasi tentang status sosial guru dalam arti prestise guru di masyarakat, kesempatan untuk
melakukan kegiatan sosial, interaksi dengan masyarakat, peran guru, dan karakter guru dalam masyarakat yang diperoleh dari proses belajar dan
pengalaman mahasiswa. Mahasiswa pendidikan ekonomi yang memandang guru mempunyai status sosial yang tinggi di masyarakat akan berpendapat
bahwa menjadi guru adalah hal yang menguntungkan dan bermanfaat bagi
dirinya dan hidupnya. Jika mereka melihat bahwa sesuatu akan menguntungkan, mereka akan merasa termotivasi. Dengan demikian dapat
disimpulkan bahwa semakin positif persepsi mahasiswa tentang status sosial guru akan semakin memperkuat motivasinya menjadi guru, dan
sebaliknya.
2. Pengaruh Persepsi Mahasiswa tentang Program Pendidikan Profesi