11
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Kajian Teori
1. Motivasi Menjadi Guru
a. Pengertian Motivasi
Istilah motivasi berasal dari bahasa Latin “movere” yang berarti dorongan atau daya penggerak. Menurut Martini Jamaris
2013: 170, “Motivasi dapat didefinisikan sebagai suatu tenaga yang mendorong dan mengarahkan perilaku manusia untuk mencapai
tujuan yang akan dicapainya”. Dengan kata lain dapat dikatakan bahwa motivasi adalah suatu kekuatan atau tenaga yang membuat
individu bergerak dan memilih melakukan suatu kegiatan dan mengarahkan kegiatan tersebut untuk mencapai tujuan yang akan
dicapainya. Suyanto dan Asep Jihad 2013: 60 mengemukakan motivasi
adalah kondisi dari psikologis yang mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu. Lebih spesifik Imam Wahyudi 2012: 101
menyatakan bahwa: Motivasi memiliki tiga unsur penting, yaitu 1 bahwa motivasi
mengawali terjadinya perubahan energi pada setiap diri manusia, 2 motivasi ditandai dengan munculnya rasa feeling, afeksi
perasaan-perasaan dan emosi seseorang, 3 motivasi ditandai dengan reaksi-reaksi untuk mencapai tujuan.
Motivasi dipandang sebagai dorongan mental yang menggerakkan dan mengarahkan perilaku manusia, termasuk perilaku
belajar. Dalam motivasi terkandung adanya keinginan yang mengaktifkan, menggerakkan, menyalurkan, dan mengarahkan sikap
dan perilaku individu belajar. Motivasi merupakan keadaan internal organisme yang mendorongnya untuk berbuat sesuatu. Dalam
pengertian ini, motivasi berarti pemasok daya energizer untuk bertingkah laku secara terarah.
Ada tiga komponen utama dalam motivasi yaitu, kebutuhan, dorongan dan tujuan. Kebutuhan terjadi bila individu merasa ada
ketidakseimbangan antara apa yang ia miliki dan yang ia harapkan. Dorongan merupakan kekuatan mental untuk melakukan kegiatan
dalam rangka memenuhi harapan. Dorongan merupakan kekuatan mental yang berorientasi pada tujuan tersebut merupakan inti
motivasi. Tujuan adalah hal yang ingin dicapai oleh seorang individu. Tujuan tersebut mengarahkan perilaku.
Dari uraian di atas, menunjukkan bahwa motivasi adalah suatu kekuatan pendorong yang menyebabkan seseorang tertarik pada
suatu aktivitas. Di mana aktivitas tersebut dianggap sesuai dengan keinginannya dan dapat memenuhi kebutuhannya, sehingga seseorang
tersebut cenderung akan berhubungan lebih aktif dan memusatkan perhatiannya terhadap aktivitas tersebut.
b. Pengertian Guru