Pengujian Hipotesis HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
86
menyatakan bahwa seseorang dikatakan memiliki kesejahteraan subjektif yang tinggi jika mereka merasa puas dengan kondisi hidup mereka, mempunyai
cukup afeksi positif dan memiliki sedikit afeksi negatif. Berdasarkan analisis data yang telah diketahui terdapat hubungan yang
signifkan antara sikap syukur dengan kesejahteraan subjektif. Hal ini berarti sikap syukur dapat dijadikan variabel bebas atau prediktor untuk memprediksi
atau mengukur sikap syukur siswa. Dari hasil analisis dapat dijelaskan bahwa angka koefisien korelasi
r
xy
0,688 dengan p = 0.000 p 0.05. Nilai korelasi yang didapat dari perhitungan korelasi kedua variabel bernilai positif. Hal ini
membuktikan hasil penelitian bahwa ada hubungan positif antara sikap syukur dengan
kesejahteraan subjektif pada siswa, yang berarti mengindikasikan bahwa semakin tinggi tingkat sikap syukur maka semakin tinggi tingkat kesejateraan
subjektif siswa. Sebaliknya, bahwa semakin rendah tingkat sikap syukur maka semakin rendah kesejahteraan subjektif siswa. Nilai signifikansi di bawah 0,05
dalam penelitian ini menunjukan hubungan antara variabel sikap syukur dan kesejahteraan subjektif adalah hubungan yang signifikan.
Hasil penelitian ini sesuai dengan hipotesis yang diajukan peneliti, yaitu terdapat hubungan positif antara sikap syukur dengan kesejahteraan
subjektuf pada siswa MAN 1 Yogyakarta. Berdasarkan nilai korelasi sebesar 0,688 menunjukkan bahwa hasil penelitian ini adalah
adanya hubungan yang cukup kuat antara sikap syukur dengan kesejahteraan subjektif pada
siswa. Berdasarkan nilai korelasi yang signifikan dapat terlihat bahwa salah
87
satu faktor yang mempengaruhi kesejahteraan adalah sikap syukur. Semakin tinggi
sikap syukur seorang siswa, maka semakin tinggi kesejahteraan subjektif.
Hasil analisis dalam penelitian ini, dapat diketahui bahwa sikap syukur merupakan salah satu faktor atau bukan satu-satunya faktor yang mutlak
mempengaruhi kesejahteraan subjektif. Hal ini dapat dilihat dari hasil perhitungan koefisien korelasi dalam penelitian ini sebesar 0, 688. Dari
koefisien tersebut maka digunakan untuk mencari determinasi ܴ
2
yaitu sebesar 0,312. Dengan demikian masih ada 31,2 faktor lain yang
mempengaruhi kesejahteraan subjektif di MAN 1 Yogyakarta. Berdasarkan hasil penelitian tersebut menunjukan bahwa mayoritas
siswa MAN 1 Yogyakarta memiliki kesejahteraan subjektif yang tinggi dan sikap syukur yang
tinggi. Tingginya sikap syukur pada siswa MAN 1 Yogyakarta dan kesejahteraan subjektif yang tinggi, menguatkan hipotesis
yang diajukan oleh peneliti yaitu semakin tinggi sikap syukur, maka semakin tinggi pula tingkat kesejahteraan subjektif pada siswa MAN 1 Yogyakarta.