Kerangka Berpikir KAJIAN TEORI

52

BAB III METODE PENELITIAN

A. Populasi dan Sampel Penelitian 1. Populasi Penelitian

Menurut Sugiyono, 2012: 119 menyebutkan bahwa populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyeksubyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Sementara itu menurut Saifudin Azwar, 2013: 77 populasi didefinisikan sebagai kelompok subjek yang hendak dikenai generalisasi hasil penelitian. Sedangkan Suharsimi Arikunto, 2010: 173 menyatakan bahwa populasi adalah keselurahan subjek penelitian. Berdasarkan definisi di atas, maka dapat disimpulkan bahwa populasi adalah keseluruhan subjek penelitian yang memiliki karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa MAN 1 Yogyakarta dengan total jumlah populasi 680 siswa. Berikut ini keadaan populasi subjek penelitian yang dapat dilihat pada tabel 1. Tabel 1. Distribusi Jumlah Populasi Penelitian No Kelas Jurusan Jumlah Siswa 1 X 225 2 XI 224 3 XII 231 Jumlah 680 53

2. Sampel Penelitian

Menurut Sugiyono, 2012: 120 sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Sementara itu menurut pendapat Suharsimi Arikunto, 2010: 174 sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti. Sedangkan menurut Saifuddin Azwar, 2013: 79 sampel adalah sebagian dari populasi yang akan diteliti. Subjek penelitian yang menjadi sampel seharusnya representative populasinya. Sehingga tidak seluruh subjek populasi diteliti semua, cukup diwakili oleh sampel. Dalam penentuan jumlah sampel menurut Suharsimi Arikunto, 2002: 112 menjelaskan bahwa jika jumlah subjeknya kurang atau sama dengan 100 orang , maka lebih baik semua populasi dijadikan sampel, sedangkan jika jumlah subjek lebih dari 100 orang maka sampel dapat diambil 10-15 atau 20-25 atau lebih. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh siswa MAN 1 Yogyakarta dengan jumlah 680 siswa dan peneliti menghendaki sampel sebanyak 20 dari jumlah populasi yang tersedia yaitu sebesar 136 siswa. Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah stratified proportional random sampling. Stratified karena terdiri dari tiga tingkatan kelas, yaitu kelas X, XI dan XII. Proportional berarti peneliti mengambil wakil dari tiap kelompok dalam populasi yang jumlahnya disesuaikan dengan proporsi jumlah anggota subjek yang ada di dalam masing-masing kelompok. Random sampling berarti semua subjek di 54 dalam populasi berhak menjadi sampel dan penentuan sampelnya dengan melakukan undian terhadap semua populasi Suharsimi Arikunto, 2010: 177. Adapun tabel mengenai jumlah penelitian adalah sebagai berikut: Tabel 2. Distribusi Jumlah Sampel Penelitian No Kelas Jumlah Siswa Sampel 20 1 X 225 45 2 XI 224 45 3 XII 231 46 Jumlah 680 136

B. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian

Penelitian ini dilakukan di MAN 1 Yogyakarta yang terletak di Jl. C. Simanjuntak No. 60 Yogyakarta 55223. Alasan penelitian ini dilakukan di sekolah ini karena terdapat masalah yang melatarbelakangi tujuan penelitian ini.

2. Waktu Penelitian

Proses penelitian untuk pengumpulan data dilakukan pada bulan November 2013 - Februari tahun 2014.

C. Pendekatan Penelitian

Dari latar belakang dan rumusan masalah yang telah ditentukan, maka pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif karena data-data yang terkumpul berupa angka-angka yang kemudian dianalisis menggunakan analisis statistika. Hal tersebut berdasarkan anggapan

Dokumen yang terkait

HUBUNGAN ANTARA KEKHUSYUKAN SHALAT DENGAN KESEJAHTERAAN SUBJEKTIF PADA SANTRIWATI Hubungan Antara Kekhusyukan Shalat Dengan Kesejahteraan Subjektif Pada Santriwati Pondok Ta’mirul Islam Surakarta.

0 3 19

HUBUNGAN ANTARA KEKHUSYUKAN SHALAT DENGAN KESEJAHTERAAN SUBJEKTIF PADA SANTRIWATI Hubungan Antara Kekhusyukan Shalat Dengan Kesejahteraan Subjektif Pada Santriwati Pondok Ta’mirul Islam Surakarta.

0 3 19

HUBUNGAN ANTARA REGULASI EMOSI DENGAN KESEJAHTERAAN SUBJEKTIF PADA REMAJA Hubungan Antara Regulasi Emosi Dengan Kesejahteraan Subjektif Pada Remaja.

0 3 18

HUBUNGAN ANTARA REGULASI EMOSI DENGAN KESEJAHTERAAN SUBJEKTIF PADA REMAJA Hubungan Antara Regulasi Emosi Dengan Kesejahteraan Subjektif Pada Remaja.

0 2 21

PENDAHULUAN Hubungan Antara Regulasi Emosi Dengan Kesejahteraan Subjektif Pada Remaja.

0 2 7

HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DENGAN KESEJAHTERAAN SUBJEKTIF PADA MAHASISWA Hubungan Antara Dukungan Sosial Dengan Kesejahteraan Subjektif Pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta.

0 1 19

HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DENGAN KESEJAHTERAAN SUBJEKTIF PADA MAHASISWA FAKULTAS Hubungan Antara Dukungan Sosial Dengan Kesejahteraan Subjektif Pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta.

5 34 18

HUBUNGAN ANTARA OPTIMISME DAN DUKUNGAN SOSIAL DENGAN KESEJAHTERAAN SUBJEKTIF REMAJA SMA Hubungan Antara Optimisme Dan Dukungan Sosial Dengan Kesejahteraan Subjektif Remaja SMA Program Akselerasi Di Kota Surakarta.

0 0 18

HUBUNGAN ANTARA STRES KERJA DENGAN KESEJAHTERAAN SUBJEKTIF PADA HUBUNGAN ANTARA STRES KERJA DENGAN KESEJAHTERAAN SUBJEKTIF PADA KARYAWAN PERUSAHAAN LEASING DI LEMBAGA KEUANGAN.

0 0 16

Hubungan Antraa Rasa Syukur dan Harga Diri dengan Kesejahteraan Subjektif Pada Pensiunan Pegawai Negeri Sipil - Ubaya Repository

0 0 2