Normalitas Data Pengujian Persyaratan Analisis
49 MBR
MBT CTL
EKS 22
21 20
19 18
17 16
15
14 H
O
: Tidak ada interaksi secara signifikan antara pendekatan pembelajaran dan minat baca terhadap hasil belajar Pendidikan Matematika SD Kelas
Tinggi. H
a
: Ada interaksi secara signifikan antara pendekatan pembelajaran dan minat baca terhadap hasil belajar Pendidikan Matematika SD Kelas Tinggi.
Berdasarkan tabel 20 di atas, maka pengaruh interaksi diperoleh F
hitung
= 10,26 sedangkan pengujian untuk α = 5 dengan dk = 1,44 = 4,04 sehingga
dapat dinyatakan bahwa F
h
= 10,26 4,04. Akhirnya dapat dikatakan bahwa hasil pengujian menolak H
O
dan menerima Ha dalam taraf signifikan 5. Dengan demikian hipotesis penelitian yang menyatakan ada interaksi secara signifikan
antara pendekatan pembelajaran dan minat baca terhadap hasil belajar Pendidikan Matematika SD Kelas Tinggi teruji kebenarannya. Adapun interaksi antara
pendekatan pembelajaran kontekstual dan pendekatan pembelajaran ekspositori dengan minat baca mempengaruhi hasil belajar Pendidikan Matematika SD Kelas
Tinggi dapat dilihat pada gambar 10 berikut ini:
50
Gambar 10. Interaksi Antara Strategi Pembelajaran dan Minat Baca Terhadap Hasil Belajar Pendidikan Matematika SD Kelas
Tinggi
P1 = Pendekatan Pembelajaran Kontekstual
P2 = Pendekatan Pembelajaran Ekspositori
MBT = Minat Baca Tinggi
MBR = Minat Baca Rendah
Berdasarkan hasil pengujian hipotesis di atas dapat dinyatakan sebagai berikut:
1. Pendekatan pembelajaran kontekstual dan pendekatan pembelajaran ekspositori memberikan hasil berbeda, dalam hal ini skor rata-rata hasil
belajar Pendidikan Matematika SD Kelas Tinggi dengan menggunakan pendekatan pembelajaran kontekstual = 17,53 berbeda dengan skor rata-
rata hasil belajar Pendidikan Matematika SD Kelas Tinggi menggunakan pendekatan pembelajaran ekspositori yaitu =17,25 hasil perhitungan
selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 10. 2. Minat baca tinggi dan minat baca rendah memberikan hasil belajar
berbeda, dalam hal ini skor rata-rata hasil belajar Pendidikan Matematika SD Kelas Tinggi pada kelompok Mahasiswa yang mempunyai minat baca
tinggi = 19,25 berbeda dengan skor rata-rata hasil belajar Pendidikan Matematika SD Kelas Tinggi pada kelompok Mahasiswa yang mempunyai
minat baca rendah yaitu 16,107. 3. Ternyata pengaruh interaksi antara pendekatan pembelajaran kontekstual
dan pendekatan pembelajaran ekspositori menyebabkan hasil belajar Pendidikan Matematika SD Kelas Tinggi Mahasiswa berbeda signifikan.
51 Adanya interaksi antara kedua variabel di atas, perlu dilihat pengaruh skor
rata-rata sampel yang telah memberikan peningkatan hasil belajar yang lebih baik, sehingga perlu uji lanjutan dengan menggunakan uji Tuckey. Pengujian lanjutan
dengan uji Tuckey didasarkan pada sel setiap sampel anava memiliki ukuran sampel yang sama pula. Berikut ini diberikan hasil anava dengan faktorial 2 x 2
hasil perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 14 yaitu:
Tabel 22. Ringkasan Hasil Uji Lanjutan dengan Uji Tuckey Kelompok Mahasiswa
Yang Dibadingkan Q hitung
Q tabel
= 0.05 = 0.01
Kt T dengan Eks T Kt T dengan Eks R
Kt T dengan Kt R Eks T dengan Eks R
Eks T dengan Kt R Kt R dengan Eks R
6,303 4,347
14,781 2,956
8,478 11,435
3,79 3,79
3,79 3,79
3,79 3,79
4,70 4,70
4,70 4,70
4,70 4,70
sangat signifikan tidak signifikan
Keterangan: Kt T = Kelompok Mahasiswa dengan pendekatan pembelajaran kontekstual
yang memiliki minat baca tinggi. Kt R = Kelompok Mahasiswa dengan pendekatan pembelajaran kontekstual
yang memiliki minat baca rendah. Eks T = Kelompok Mahasiswa dengan pendekatan pembelajaran ekspositori
yang memiliki minat baca tinggi. Eks R = Kelompok Mahasiswa dengan pendekatan pembelajaran ekspositori
yang memiliki minat baca rendah.