METODE PENELITIAN KINERJA PT. KAI (PERSERO) DAOP VI YOGYAKARTA DALAM PELAYANAN GERBONG KHUSUS WANITA KERETA API PRAMBANAN EKSPRES (PRAMEKS) (Studi Kasus Pada Stasiun Solo Balapan)

commit to user

BAB III METODE PENELITIAN

1. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif adalah penelitian yang dilakukan terhadap variabel mandiri, yaitu tanpa membuat perbandingan atau menghubungkan dengan variabel lain Sugiyono, 1997:5. Data yang dikumpulkan terutama berupa kata-kata, kalimat, atau gambar yang memiliki arti lebih bermakna dan mampu memacu timbulnya pemahaman yang lebih nyata daripada sekedar sajian angka atau frekuensi. Jadi dalam mengembangkan pemahaman penelitian ini cenderung tidak memotong halaman ceritera dan data lainnya dengan simbol-simbol angka. H.B Sutopo, 2006 : 40 Penelitian deskriptif pada umumnya bertujuan untuk memberikan gambaran tentang suatu masyarakat atau suatu kelompok orang tertentu atau gambaran tentang suatu gejala atau hubungan antara dua gejala atau lebih dengan cara menggali, mendalami, menemukan fakta-fakta dan permasalahan yang dihadapi untuk kemudian dipaparkan melalui penafsiran dan dianalisis menggunakan pendekatan kualitatif. Dalam penelitian ini lebih menekankan pada gambaran mengenai kinerja PT. Kereta Api Indonesia Persero dalam memberikan pelayanan kepada penumpang di gerbong khusus wanita. commit to user

2. Lokasi Penelitian.

Lokasi yang dipilih adalah PT. KAI Persero dengan mengambil lokus pada Stasiun Solo Balapan yang berada di bawah cakupan Daop VI Yogyakarta. Pengambilan lokasi ini beralasan karena PT. KAI Persero merupakan satu-satunya perusahaan yang melayani jasa transportasi kereta api, dan Daop VI Yogyakarta selaku pengambil kebijakan penyediaan pelayanan gerbong khusus wanita pada KA Prameks. Sedangkan stasiun Solo Balapan merupakan salah satu pelaksana penyelenggaraan pelayanan gerbong khusus wanita tersebut.

3. Teknik Pengambilan Sampel

Karena penulisan ini bersifat deskriptif kualitatif maka penarikan sampel yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling dimana sampel diambil beradasarkan pertimbangan tertentu. Pertimbangan ini misalnya orang tersebut dianggap paling tahu tentang apa yang kita harapkan, atau mungkin dia sebagai penguasa sehingga akan memudahkan peneliti menjelajahi obyek atau situasi sosial yang diteliti. Hal ini untuk mencari atau menentukan informan dalam wawancara. Teknik ini menggunakan berbagai pertimbangan yang berdasarkan pada konsep teoritis yang dipergunakan, keingintahuan pribadi dan karakteristik empiris. Purposive sampling dipandang lebih mampu menangkap kelengkapan dan kedalaman data di dalam menghadapi realitas yang tidak tunggal. Pilihan sampel diarahkan pada sumber data yang dipandang commit to user memiliki data yang penting yang berkaitan dengan permasalahan yang sedang diteliti. Dalam purposive sampling pemilihan sekelompok subyek didasarkan atas ciri-ciri atau sifat-sifat tertentu yang dipandang mempunyai sangkut paut yang erat dengan ciri-ciri atau sifat populasi yang sudah diketahui sebelumnya. Sehingga dalam mencari informasi didasarkan pada sumber atau orang-orang yang dianggap tepat, yaitu yang mengetahui dan mengerti seluk beluk mengenai informasi untuk menjadi sumber data. Jadi peneliti cenderung memilih informannya berdasarkan posisi dengan akses tertentu yang dianggap memiliki informasi yang berkaitan dengan permasalahannya secara mendalam dan dapat dipercaya untuk menjadi sumber data yang mantap. Bahkan di dalam pelaksanaannya pengumpulan data sesuai dengan sifat penelitian yang lentur dan terbuka, pilihan informan dan jumlahnya dapat berkembang sesuai dengan kebutuhan dan kemantapan peneliti dalam memperoleh data Patton, 1984 dalam Sutopo. Dalam penelitian ini lebih ditekankan pada kemampuan PT. KAI dalam memberikan pelayanan kepada penumpang di gerbong khusus wanita. Sampel yang di pilih adalah: a. Kepala stasiun Solo Balapan. b. Pegawai lain yang terkait dalam pelayanan gerbong khusus wanita baik di Daop VI Yogyakarta maupun stasiun Solo Balapan. c. Customer, untuk mengetahui kekurangan dan kelebihannya. commit to user

4. Teknik Pengumpulan Data

Sesuai dengan bentuk penelitian kualitatif dan juga jenis sumber data yang dimanfaatkan, maka teknik pengumpulan data yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah : a. Observasi langsung Observasi dilakukan melalui pengamatan langsung di lapangan lokasi penelitian. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan observasi non partisipan atau observasi berperan pasif Spradley, 1980 dalam Sutopo. Dimana peneliti hanya melakukan pengamatan mengenai fenomena-fenomena yang diteliti dengan tidak ikut dalam peristiwa atau kegiatan yang diamati secara langsung. Observasi langsung ini akan dilaksanakan secara formal dan informal, untuk mengamati berbagai kegiatan dan peristiwa di lokasi penelitian. b. Wawancara Wawancara merupakan teknik pengumpulan data dengan mengajukan pertanyaan secara langsung oleh pewawancara penulis kepada responden, dan jawaban-jawaban responden dicatat atau direkam dengan alat perekam atau tape recorder. Untuk mempermudah dalam proses wawancara, peneliti membuat pedoman wawancara yang memuat garis-garis pokok pertanyaan, dan apabila dianggap perlu, commit to user peneliti dapat mengajukan pertanyaan diluar pedoman wawancara tersebut. Dalam penelitian mengenai kinerja PT Kereta Api Indonesia ini, teknik wawancara akan dilakukan kepada pegawai di dalamnya yang dianggap menguasai seluk beluk pelayanan di gerbong khusus wanita dan masyarakat yang menggunakan jasa pelayanan kereta api khusus wanita untuk mendapatkan data yang sesuai dengan penelitian ini. c. Dokumentasi content analysis Dokumentasi tertulis dan arsip merupakan sumber data yang sering memiliki posisi penting dalam penelitian kualitatif. Teknik mencatat dokumen ini oleh Yin 1987 dalam Sutopo, disebut sebagai content analysis, sebagai cara untuk menemukan beragam hal sesuai dengan kebutuhan dan tujuan penelitiannya. Studi dokumentasi merupakan teknik pengumpulan data yang tidak langsung ditujukan kepada penelian Soehartono, Irawan 1998 : 70 dalam Sutopo. Teknik dokumentasi ini dilakukan dengan mempelajari dokumen-dokumen yang terkait dengan kinerja PT. KAI dalam memberikan pelayanan pada pengguna jasa gerbong khusus wanita.

5. Validitas Data

Validitas data dimaksudkan sebagai pembuktian bahwa data yang diperoleh sesuai kenyataan atau fakta sehingga kesimpulan yang diperoleh dapat dipertanggungjawabkan. Untuk itu peneliti menggunakan cara commit to user trianggulasi data. Trianggulasi data adalah teknik pemeriksaan keabsahan data dengan memanfaatkan sesuatu yang lain diluar data itu untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data itu. HB. Sutopo, 2006:91. Menurut Patton 1984 dalam Sutopo, cara ini mengarahkan peneliti agar di dalam mengumpulkan data ia wajib menggunakan beragam sumber data yang berbeda-beda yang tersedia. Artinya, data yang sama atau sejenis, akan lebih mantap kebenarannya bila digali dari beberapa sumber data yang berbeda. Dalam hal ini, trianggulasi yang digunakan adalah trianggulasi sumber yang berarti membandingkan dan mengecek balik informasi yang diperoleh melalui alat dan waktu yang berbeda. Ini dilakukan dengan cara membandingkan data hasil pengamatan dengan data hasil wawancara dan atau membandingkan hasil wawancara dengan isi suatu dokumen yang berkaitan. Dengan demikian data yang satu akan dikontrol oleh data yang sama dari sumber lain.

6. Teknik Analisis Data

Analisis penelitian kualitatif bersifat induktif, bahwa semua simpulan dibentuk dari semua informasi yang diperoleh dari lapangan. Proses analisis ini dilakukan bersamaan sejak awal dengan proses pengumpulan data, dengan melakukan beragam teknik refleksi bagi pendalaman dan pemantapan data. Setiap data yang diperoleh akan selalu dikomparasikan, setiap unit atau kelompoknya untuk melihat keterkaitannya sesuai dengan commit to user tujuan penelitian. Selain itu bagi pemantapan dan pendalaman data proses yang dilakukan selalu dalam bentuk siklus, sebagai usaha verifikasi. Dalam penelitian kualitatif pada dasarnya proses analisis dilakukan bersamaan dengan proses pelaksanaan pengumpulan data. Model yang digunakan adalah model yang saling terjalin dan interaktif yang merupakan suatu model analisis yang dilakukan apabila data sudah diperoleh. Kemudian dilakukan penafsiran data dimana penulis mengungkapkan dalam bentuk uraian-uraian dan penjelasan lainnya yang pada akhirnya dapat diambil suatu kesimpulan-kesimpulan serta saran-saran sesuai dengan tujuan penelitian ini. Dalam metode interaktif ini terdapat tiga komponen analisis, yaitu reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan atau verifikasinya. Aktivitas yang dilakukan dalam bentuk interaktif dengan proses pengumpulan data sebagai suatu proses siklus. Karena sifat penelitian kualitatif yang lentur dan terbuka, meski penelitian ini menggunakan strategi studi kasus terpancang dengan kegiatan penelitian yang dipusatkan pada tujuan dan pertanyaan yang jelas dirumuskan, namun tetap bersifat terbuka dan spekulatif karena segalanya akan secara pasti ditentukan kemudian oleh keadaan yang sebenarnya ditemukan di lokasi studi. Juga perlu dijelaskan di sini bahwa peenelitian kualitiatif ini proses anlisisnya secara keseluruhan bersifat empirico inductive, yang sangat berbeda dengan proses analisis dalam penelitian commit to user kuantitatif yang bersifat hypothetico deductive dengan mengajukan hipotesis penelitian Kirk Miller, 1986 dalam Sutopo. a. Pengumpulan data Pengumpulan data adalah mengumpulkan data dengan cara indepth interview dengan subyek penelitian dan observasi langsung di lokasi penelitian. b. Reduksi data Merupakan proses seleksi, pemusatan, penyederhanaan dan abstraksi data kasar yang ada di lapangan. Reduksi merupakan kegiatan analisis yang menajamkan, mengarahkan, membuang yang tidak perlu dan mengorganisasi data. Proses ini berlangsung terus sepanjang pelaksanaan riset, yang dimulai dari sebelum pengumpulan data dilakukan. c. Penyajian Data Yaitu menyajikan data-data yang telah diolah dalam bentuk tabel matriks, grafiks maupun teks naratif yang didesain secara sistematis sehingga memudahkan pembaca untuk memahaminya. Penyajian data-data yang memberikan informasi ini dapat digunakan untuk analisa tentang sesuatu yang terjadi, untuk selanjutnya memungkinkan menarik kesimpulan dan mengambil tindakan. commit to user d. Penarikan Kesimpulan Penarikan kesimpulan dilakukan setelah semua data berhasil dikumpulkan. Kemudian setelah menganalisis data-data tersebut dicari pola, tema, ketentuan, penjelasan dan kesamaan-kesamaan yang muncul. Dalam proses ini landasan yang kuat sangat diperlukan agar kesimpulan yang dibuat dapat dipertanggungjawabkan. Untuk lebih jelasnya, proses model analisis interaktif dapat digambarkan dengan skema berikut: Gambar 3.1 Skema Model Analisis Interaktif HB. Sutopo, 2006 : 231 Pengumpulan Data Sajian data Penarikan Kesimpulan Reduksi Data commit to user

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN