Metode Penelitian Metodologi Penelitian

3. Analisis Data

Dari data yang dikumpulkan dan diperoleh kemudian dianalisis dengan analisis semiotik yaitu melaporkan dengan menerangkan dan memberikan gambaran mengenai data yang terkumpul secara denotasi dan konotasi, kemudian data tersebut disimpulkan.

4. Subjek dan Objek Penelitian

Subjek penelitian ini adalah Faza Ibnu Ubaydillah Salman, atau yang lebih dikenal dengan nama Faza Meonk. Dan objek penelitian ini adalah buku komik Si Juki Cari Kerja

5. Pedoman Penelitian

Dalam penulisan skripsi ini, penulis berpedoman pada buku Pedoman Akademik Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta 20102011 yang diterbitkan oleh Biro Akademik Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. 14

F. SISTEMATIKA PENULISAN

Penelitian yang akan dibahas terdiri dari lima bab dan masing-masing bab terdiri dari sub bab, yakni:

BAB I PENDAHULUAN

Pendahuluan ini mengurai secara singkat latar belakang masalah, perumusan dan batasan masalah, tujuan dan kegunaan penelitian, metodologi penelitian, tinjauan pustaka dan sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

14 Pedoman Akademik Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta 20102011, Jakarta: Biro Akademik Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, 2010. Bab ini membahas tentang pengertian penyimpangan sosial, pengertian dan perkembangan komik, dan pengertian semiotik. BAB III PROFIL KOMIK SI JUKI CARI KERJA Bab ini membahas tentang konsep dari komik dan asal mula terciptanya komik Si Juki Cari Kerja serta profil komikus.

BAB IV ANALISIS PENELITIAN

Bab ini membahas tentang hasil penelitian yang berisi tentang makna penyimpangan sosial dan pesan yang terdapat dalam komik Si Juki Cari Kerja

BAB V PENUTUP

Dalam bab terakhir ini, penulis memberikan kesimpulan terhadap apa yang telah diteliti oleh penulis, serta memberikan saran-saran dan beberapa lampiran yang didapat oleh penulis. 14

BAB II LANDASAN TEORI

A. Komik

1. Pengertian Komik

Sebelum membahas tentang komik, kartun merupakan komponen terpenting dalam sebuah komik, kartun berasal dari bahasa Itali, cartone yang artinya kertas. Pada mulanya kartun adalah penamaan bagi sketsa pada kertas alot stout paper sebagai rancangan atau desain untuk lukisan kanvas atau dinding. Pada saat ini kartun adalah gambar yang bersifat dan bertujuan sebagai humor satir. Jadi, kartun tidak hanya merupakan pernyataan seni untuk kepentingan seni semata-mata, melainkan mempunyai maksud melucu, bahkan menyindir dan mengkritik. 1 Secara umum, kartun merupakan sebuah potret satiris sindiran melalui proses pelebih-lebihan exagerated, penekanan emphasized, dan pemletotan distorted. Mengangkat bagian yang paling aneh, paling spesifik, paling karakteristik, dan bahkan paling menggelikan dari seseorang atau sesuatu. Perbandingan ukuran tubuh dengan kepala bisa sangat bervariasi, terutama pada jenis komik strip. 2 Komik berdasarkan bentuknya menurut Bonneff, terdiri dari dua kategori yaitu komik bersambung comic strips dan buku komik comics-books. Komik strip merujuk pada komik yang terdiri dari beberapa panel saja dan biasanya 1 I Dewa Putu Wijana, Kartun: Studi Tentang Permainan Bahasa, Yogyakarta : Ombak, 2004, h. 6. 2 Dwi Koendoro, Yuk, Bikin Komik, Bandung: Mizan Media Utama, 2007, h. 109.