Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN

perjuangan dan nasionalisme, kini komik-komik di Indonesia mulai bangkit lagi dan banyak mendapat respon positif dari para penggemar komik lokal, namun isi ceritanya banyak bersifat sarkas bahkan cenderung ke arah penyimpangan sosial namun tetap tidak menghilangkan sisi nasionalisme atau cinta tanah air. Karena bagi beberapa komikus termasuk Faza yang merupakan kreator karakter Juki, zaman sekarang masyarakat lokal lebih tertarik dengan hal-hal yang fenomenal atau menciptakan sensasi seperti perilaku yang menyimpang untuk menarik perhatian pembaca. Di zaman modern ini kreatifitas memiliki peran penting dalam setiap kegiatan manusia, seorang dai dituntut untuk bisa mengemas pesan-pesan agama sekreatif mungkin agar mudah diterima oleh semua kalangan baik yang muda maupun orangtua. Adapun pengertian dakwah dalam yaitu seruan, ajakan, penyebarluasan serta pengajaran agama Islam untuk mengislamkan orang-orang kafir agar meninggalkan kekeliruan dan kesesatannya, mengikuti jalan kebenaran ajaran Islam, dengan menggunakan usahakegiatan mewujudkan nilai-nilai Islam dalam hidup dan kehidupan orang-orang kafir, menjadi mukmin yang muslim dan menyampaikan ajakan atau penyampaian ajaran Islam di lingkungan ummat Islam yang lengah, lalai dan dangkal pengetahuannya tentang Islam, agar mereka kembali sadar kekeliruannya, dan mempertebal ketaqwaannya kepada Allah SWT. 4 Melalui komik, para pembaca dibawa ke dalam situasi yang lebih santai. Meskipun pesan-pesan didalam beberapa kartun sama seriusnya dengan pesan- pesan yang disampaikan lewat berita dan artikel, pesan-pesan kartun lebih mudah 4 Mujieb M. Abdul, Kamus Istilah Fiqih, Jakarta: PT Pustaka Firdaus, 1994, hal 55 dicerna dan dipahami karena sifatnya yang menghibur. Tambahan pula kritikan- kritikan yang disampaikan secara jenaka tidak begitu dirasakan melecehkan atau mempermalukan. 5 Seiring dengan banyaknya minat baca komik di Indonesia, kini banyak para penulis kreatif yang berprofesi sebagai komikus. Melihat semakin berkembangnya komik-komik Jepang seperti Naruto dan One Piece baik di negaranya sendiri maupun dunia, kesempatan inilah yang dimanfaatkan oleh beberapa komikus untuk menyampaikan pesan-pesan moral dan spiritual agar mudah dipahami oleh masyarakat dengan kemasan yang kreatif, menghibur, dan memiliki nilai-nilai agama didalamnya. Sebagai bahasa gambar, komik menarik minat para ahli semiotik dan linguis, seperti ungkapan seorang ahli komunikasi massa berkebangsaan Italia, Umberto Eco, “Komik menjadi sebuah bidang kajian yang luas dan sulit dijelajahi, tetapi terbuka bagi semiotik pesan gambar”. Demikian pula yang ditegaskan oleh Arthur Asa Berger, diakhir salah satu tulisannya, dalam buku Signs in Contemporary Culture, ia mengatakan komik memiliki banyak hal yang dapat kita baca, namun hanya jika kita peduli. 6 Perilaku menyimpang atau penyimpangan sosial yang sering kita lihat dalam kehidupan sehari-hari biasanya tidak tanpa alasan, seseorang melakukan hal yang menyimpang menurut kita belum tentu menyimpang bagi orang lain, karena perilaku menyimpang tidak selamanya negatif dan berdampak negatif, terkadang perbedaan norma dan kondisi fisik seseorang bisa berakibat 5 I Dewa Putu Wijana, Kartun: Studi Tentang Permainan Bahasa, Yogyakarta: Ombak, 2004, hal 4 6 Veetra, Mari Membaca Komik, www.Veegraph.com artikel diakses pada 12 Februari 2014 penyimpangan sosial. Menurut Robert M.Z. Lawang, penyimpangan adalah semua tindakan menyimpang dari norma-norma yang berlaku dalam suatu sistem sosial dan menimbulkan usaha dari mereka yang berwenang dalam sistem itu untuk memperbaiki perilaku yang menyimpang atau perilaku abnormal. Menurut William Kornblum, penyimpangan adalah kelakuan atau tingkah laku yang bertentangan dengan norma-norma yang berlaku dalam masyarakat. 7 Sekalipun penyimpangan sosial bisa memiliki makna berbeda bagi orang atau masyarakat yang berbeda, penyimpangan sosial bisa didefinisikan sebagai tindakan yang tak sesuai atau berlainan dari norma-norma atau ekspektasi- ekspektasi sosial. 8 Oleh karena itu, penyimpangan sosial sulit didefinisikan secara tepat karena penyimpangan sosial bersifat relatif, adapun beberapa teori sosiologis terkenal yang membahas tentang teori-teori penyimpangan sosial seperti anomie, teori konflik, teori pembelajaran sosiokultural, teori labeling, teori kontrol, teori fungsi Durkheim, teori sosialisasi, teori interaksionisme simbolis, dan teori etnometodologis. 9 Pendekatan semiotik digunakan untuk mengetahui tanda-tanda apa yang terkandung dalam komik Si Juki Cari Kerja dan kita akan mengetahui pesan- pesan apa yang terkandung dalam tanda-tanda yang ada pada gambar karya komikus tersebut. 7 Murdiyatmoko Janu, “Sosiologi Memahami dan Mengkaji Masyarakat”, Bandung : Grafindo Media Pratama, 2007, hal 119 8 David Berry, “Pokok-pokok Pikiran dalam Sosiologi”, penej. Pulus Wirotomo Jakarta: Raja Grafindo, hal. 174-176 9 Yusron Razak, “Sosiologi Sebuah Pengantar”, Jakarta : Laboratorium Sosiologi Agama, 2008, Hal. 205 Berdasarkan uraian diatas, penulis tertarik untuk mengkaji lebih dalam dengan mengangkat sebuah judul skripsi, “Semiotik Penyimpangan Sosial Dalam Buku Komik Si Juki Cari Kerja ”.

B. Batasan dan Rumusan Masalah

1. Batasan Masalah

Skripsi ini akan mengkaji tentang semiotik penyimpangan sosial dalam buku komik Si Juki Cari Kerja. Untuk menghindari terlalu luas dan melebarnya pembahasan, peneliti fokus pembahasan pada tanda-tanda yang ada didalam komik yang berindikasi penyimpangan sosial dengan memahami makna denotasi, konotasi, dan mitos di dalam komik. Peneliti tidak berfokus pada makna menurut komikus source, pembaca receive, dan akibat yang dirasakan masyarakat effect.

2. Rumusan Masalah

Maka rumusan masalah mencakup sebagai berikut: 1. Apa makna denotasi, konotasi, dan mitos yang terdapat dalam komik Si Juki Cari Kerja? 2. Apa makna penyimpangan sosial yang terdapat dalam komik Si Juki Cari Kerja?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Berkenaan dengan pokok permasalahan diatas, maka tujuan penelitian dapat dirumuskan sebagai berikut : 1. Untuk mengetahui makna denotasi, konotasi, dan mitos yang terdapat dalam komik Si Juki Cari Kerja? 2. Untuk mengetahui apa makna penyimpangan sosial yang terdapat dalam komik Si Juki Cari Kerja?

2. Manfaat Penelitian

Dalam melakukan penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat dari segi akademis dan praktis, yaitu: 1. Akademis Untuk pengembangan ilmu komunikasi dan dakwah, diharapkan penelitian ini dapat menjadi referensi dan peningkatan wawasan akademis dan pengetahuan pesan-pesan dakwah bisa disampaikan melalui kartun dan simbol-simbol yang terkandung dalam sebuah komik. 2. Praktis Secara praktis, penelitian ini diharapkan mampu membantu memberikan pengetahuan bahwa komik bisa menjadi media dakwah yang baik dan modern serta mengembangkan pemikiran serta pengetahuan tentang simbol-simbol dan tanda-tanda yang terkandung dalam komik. Serta menghargai karya seni anak bangsa.

D. Tinjauan Pustaka

Dalam penyusunan penelitian ini, terdapat beberapa karya ilmiah yang serupa namun memiliki fokus yang berbeda. Studi penelitian sebelumnya yaitu : 1. Skripsi yang berjudul “Semiotik Perlawanan Korupsi Film Aku Padamu” karya Agus Riyanto mahasiswa KPI lulusan tahun 2013. Teori yang digunakan adalah teori semiotik Christian Metz dan Steve Campsall. Masalah yang diteliti adalah tentang semiotik yang terkandung dalam film. 2. Skripsi yang berjudul “Analisis Semiotik Film Negeri 5 Menara” karya Amin Rois mahasiswa KPI lulusan tahun 2013. Teori yang digunakan adalah teori semiotik Roland Barthes. Masalah yang diteliti adalah mengetahui objek yang penuh dengan tanda-tanda atau simbol berupa gambar, suara, dan dialog dalam fim. 3. Skripsi yang berjudul “Analisis Isi Pesan Dakwah Pada Komik 33 Pesan Nabi Kary a VBI_Djenggotten” karya Rochman Afiani mahasiswa KPI lulusan tahun 2013. Teori yang digunakan adalah analisis isi content analysis teori Holstly. Masalah yang diteliti adalah isi pesan dakwah dalam komik. 4. Skripsi yang berjudul “Analisis Semiotik Komik Strip Benny Mice di Harian Kompas Edisi 1 Bulan Desember 2007” karya Nasuri mahasiswa Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta jurusn Komunikasi dan Penyiaran Islam. Penelitian ini menggunakan analisis semiotik model Ferdinand de Saussure dengan metode penelitian deskriptis analitis. Hasil penelitian ini adalah dapat mengetahui macam dan makna tanda berikut pesan yang terdapat dalam komik strip Benny Mice.

E. Metodologi Penelitian

1. Metode Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif analitis dengan melakukan penelusuran terhadap berbagai literatur library research. Tujuannya adalah untuk membuat deskipsi secara sistematis, faktual, dan akurat tentang fakta-fakta dan sifat-sifat populasi atau objek tertentu. 10 Pembahasan dilakukan dengan pendekatan kualitatif dan menggunakan makalah, buku, ataupun sumber- sumber yang tertulis lainnya untuk mengeksplorasi makna pesan yang terdapat dalam tanda-tanda didalam komik Si Juki Cari Kerja. Pendekatan semiotik yang digunakan adalah teori Roland Barthes. Teknik Sampling yang digunakan adalah teknik purposive sampling. Purposive sampling adalah teknik pengambilan sampel sumber data dengan pertimbangan tertentu. Pertimbangan ini misalnya orang tersebut yang dianggap paling tahu tentang apa yang kita harapkan, atau mungkin dia sebagai penguasa sehingga akan memudahkan peneliti menjelajah obyek yang diteliti. 11 Banyak masyarakat di Indonesia percaya bahwa dukun adalah orang sakti yang memiliki kekuatan di luar akal sehat, bahkan banyak yang lebih mempercayai dukun ketimbang dokter ketika mereka sakit, dan yang lebih berbahaya adalah banyak orang yang percaya dengan kesaktian dukun sehingga orang tersebut lebih percaya kepada kekuatan dukun dibanding kekuatan Allah SWT. Maka dari itu, penting bagi peneliti untuk meneliti komik ini karena dibalik gambar-gambar yang lucu dan menghibur, komik ini memiliki sisi mendidik dan kritis dalam menangkap dan mengemas fenomena yang ada dalam kehidupan sehari-hari masyarakat Indonesia. Selain itu komik Si Juki Cari Kerja karya Faza Meonk ini juga memiliki berbagai prestasi di tingkat nasional dan berhasil menjual lebih dari 5000 eksemplar dalam waktu satu bulan sejak komik ini diterbitkan. 10 Rachmat Kriyantono, Teknis Praktis Riset Komunikasi, Jakarta: Kencana, 2007 h. 9 11 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan RD, Bandung: ALFABETA, 2006 h. 246