Penggandaan Merkuri Hg Dalam Rantai Makanan

mengakibatkan pencemaran merkuri Hg di bidang perairan Teluk Minamata, dimana buangan atau limbah industri manufaktur vinilklorida dibuang. Hal ini menyebabkan penyakit kerapuhan tulang, sehingga penderita sama sekali tidak bisa bergerak. Penyebab dari penyakit tersebut adalah keracunan logam berat merkuri Hg masuk melalui ikan-ikan yang ditangkap di perairan Teluk Minamata dikonsumsi Palar, 2008.

2.4.3 Penggandaan Merkuri Hg Dalam Rantai Makanan

Masuknya merkuri Hg dalam tubuh organisme hidup berasal dari makanan yang dimakan karena bahan makanan tersebut sudah tercemar merkuri Hg. Selain itu, merkuri Hg akan difusi perembesan lewat jaringan melalui jalur pernafasan Palar, 2008. Melalui jalur makanan, logam merkuri Hg masuk melalui dua cara, yaitu lewat air minuman, dan tanaman bahan makanan. Jumlah merkuri Hg yang masuk lewat minuman bisa menjadi sangat tinggi. Jumlah tersebut bisa berlipat kali dibandingkan jumlah merkuri Hg yang masuk dalam tanaman. Hal ini dapat terjadi disebabkan logam merkui dalam air bisa jadi telah mengalami pelipatgandaan dari jumlah awal yang masuk. Pelipatgandaan merkuri Hg dalam air berawal dari proses bakterial terhadap ion logam atau merkuri Hg yang terdapat dalam atau pegendapan pada lumpur di dasar perairan yang telah kemasukan senyawa merkuri Hg Palar, 2008. Universitas Sumatera Utara Ada tiga macam proses bakterial utama yang mempengaruhi transportasi logam, temasuk merkuri Hg dalam tata lingkungan, yaitu Palar, 2008 : 1. Degredasi senyawa-senyawa logam organik menjadi senyawa-senyawa den gan bobot molekul yag lebih rendah. 2. Perubahan bentuk-bentuk logam yang terjadi melalui aktivitas metabolisme pada organisme hidup. 3. Perubahan ion logam an-organik menjadi bentuk senyawa logam organik karena adanya proses oksidasi-reduksi. Pendauran merkuri Hg sebagai hasil kerja dari bakteri-bakteri dapat dilihat skema berikut UDARA + C 2 H 6 + Hg CH 3 2 Hg Ikan,udang, dan lain-lain AIR plankton CH 3 Hg CH 3 2 Hg SEDIMEN CH 3 LUMPUR bakteri bakteri Bakteri Hg²2+ + Hg Universitas Sumatera Utara Dari skema tersebut di atas, dapat dijelaskan hal-hal sebagai berikut : Persenyawaan merkuri Hg yang terdapat didalam endapan dasar perairan karena adanya aktivitas kehidupan bakteri pada endapan tersebut. Selanjutnya, persenyawaan merkuri Hg yang ada diubah menjadi dan . Ion yang dihasilkan dari perombakan persenyawaan merkuri Hg pada endapan lumpur badan perairan, dengan bantuan bakteri akan berubah menjadi dimetil merkuri CH 3 2 Hg dan ion metal merkuri CH 3 Hg, namun untuk bentuk yang terakhir harus melalui reaksi metilasi. Reaksi metilasi merupakan reaksi kimia, dimana gugus metil CH 3 - ditambahkan kedalam suatu senyawa. Metabolisme normal pada hampir semua organisme hidup dapat dipastikan melibatkan reaksi metilasi ini Palar, 2008. Dimetil merkuri Hg sangat mudah menguap ke udara. Faktor- faktor fisika di udara seperti cahaya, dapat menyebabkan senyawa dimetil merkuri ini terurai kembali menjadi metana, CH 4 , etana, C 2 H 6 , dan logam . Senyawa ion metil merkuri sangat mudah larut dalam air dan mudah untuk menguap ke udara. Senyawa ion metal merkuri di udara membentuk metan. Sementara itu, senyawa ion metal merkuri yang ada dalam badan perairan akan dimakan oleh biota perairan dengan sistem rantai makanan di air. Pertama ion merkuri Hg dimakan oleh organisme planktonik. Plankton dimakan oleh ikan-ikan kecil, udang, biota lainnya. Selanjutnya ikan-ikan kecil akan dimakan oleh ikan-ikan besar, begitu Universitas Sumatera Utara seterusnya sampai pada tingkatan puncak dari rantai makanan yang ada didalam tatanan perairan. Ikan-ikan kecil dan ikan besar akan dimakan oleh burung-burung air. Puncak dari rantai makanan adalah manusia yang akan mengkonsumsi baik ikan maupun burung air yang telah mengakumulasi atau terkontaminasi oleh senyawa merkuri Hg Palar, 2008. Ternyata kemudian, proses transformasi ion metal merkuri dalam sistem rantai makanan mengalami pelipatgandaan. Konsentrasi dari ion metal merkuri yang masuk terakumulasi dalam jaringan biota terus meningkat seiring dengan peningkatan strata atau posisi dari biota tersebut dalam sistem rantai makanan. Sehingga biota seperti ikan-ikan besar yang telah memakan ikan-ikan yang lebih kecil yang telah terkontaminasi oleh ion metal merkuri , disinyalir mempunyai kandungan metal merkuri Hg Hg yang lebih besar dalam tubuhnya. Pelipatgandaan akumulasi merkuri Hg dalam jarigan biota merkuri Hg perairan sesuai pula dengan proses biomagnifikasi yang terjadi dalam lingkungan perairan. Akhirnya manusia yang menempati posisi puncak dari semua sistem rantai makanan akan mengkonsumsi metal merkuri dalam jumlah yan cukup besar. Pemanfaatan ikan-ikan yang telah terkontaminasi oleh metal merkuri sebagai bahan makanan dapat mengakibatkan keracunan kronis akan merkuri Palar, 2008.

2.4.4 Efek Toksis