Penggunaan Merkuri Hg Toksikologi Logam Pada Hewan Air

2.4.1 Sifat Merkuri Hg

Adapun sifat-sifat logam merkuri Hg antara lain Sunu, 2001 : 1. Merkuri Hg dan komponen-komponennya bersifat racun terhadap semua makhluk hidup. 2. Merkuri Hg merupakan satu-satunya logam yang berbentuk cair pada suhu sekitar 25˚C dan mempunyai titik beku terendah dari -39˚C. 3. Bentuk murninya, zat cair putih keperakan yang mudah menguap seperti banyak digunakan dalam termometer. 4. Merkuri Hg dalam bentuk cair m empunyai kisaran sekitar 396˚C yang mengembang secara merata.

5. Merkuri Hg mempunyai volatilitas kecendrungan berubah menjadi gas

atau uap dari suatu cairan yang tertinggi dari semua logam. 6. Beberapa logam yang dapat larut di dalam merkuri Hg membentuk komponen amalgam . 7. Ketahanan listrik merkuri Hg sangat rendah sehingga merupakan konduktor yang terbaik dari semua logam.

2.4.2 Penggunaan Merkuri Hg

Dalam keseharian, pemakaian bahan mekuri telah berkembang sangat luas. Merkuri Hg digunakan dalam bermacam-macam industri, untuk peralatan-peralatan elektris, digunakan untuk alat-alat ukur, dalam dunia pertanian dan keperluan lainnya. Demikian luasnya pemakaian merkuri Hg , mengakibatkan semakin mudahnya organisme mengalami keracunan Palar,2008. Universitas Sumatera Utara Pada industri khlor-alkali, merkuri Hg digunakan untuk menangkap logam natrium Na. Logam natrium tersebut dapat ditangkap oleh merkuri Hg melalui proses elektrolisa dari larutan garam natrium khlorida NaCl Palar, 2008. Pada peralatan listrik, merkuri Hg ditemukan pada lampu listrik. Sementara itu, di laboratorium logam merkuri Hg digunakan sebagai alat ukur termometer. Banyaknya pemakaian merkuri Hg sebenarnya dapat menyebabkan keracunan baik akut maupun kronis Palar, 2008 . Dalam bidang pertanian, senyawa merkuri Hg banyak digunakan sebagai fungisida, dimana hal ini menjadi penyebab yang cukup penting dalam peristiwa keracunan merkuri Hg pada organisme hidup. Karena penyemprotan yang dilakukan secara terbuka dan luas menggunakan pesawat terbang untuk areal pertanian yang luas, maka banyak organisme hidup lainnya yang terkena senyawa racun. Sehingga dari penyemprotan fungisida tidak hanya membunuh jamur juga organisme hidupnya Palar, 2008. Pada industri pulp dan kertas banyak digunakan senyawa FMA fenil merkuri asetat. Pemakaian dari senyawa FMA bertujuan untuk mencegah pembentukan kapur pada pulp dan kertas basah selama proses penyimpanan. Hal ini menjadi sangat berbahaya, karena kertas sering kali digunakan sebagai alat pembungkus makanan Palar, 2008. Pada industri manufaktur vinilklorida di Jepang, merkuri Hg digunakan sebagai katalis. Pemakaian merkuri Hg pada industri telah Universitas Sumatera Utara mengakibatkan pencemaran merkuri Hg di bidang perairan Teluk Minamata, dimana buangan atau limbah industri manufaktur vinilklorida dibuang. Hal ini menyebabkan penyakit kerapuhan tulang, sehingga penderita sama sekali tidak bisa bergerak. Penyebab dari penyakit tersebut adalah keracunan logam berat merkuri Hg masuk melalui ikan-ikan yang ditangkap di perairan Teluk Minamata dikonsumsi Palar, 2008.

2.4.3 Penggandaan Merkuri Hg Dalam Rantai Makanan