d. Dampak Terhadap Estetika Lingkungan Dengan semakin banyaknya zat organik yang dibuang ke
lingkungan perairan, maka perairan ini akan semakin tercemar yang ditandai dengan bau yang menyengat disamping tumpukan dapat
mengurangi estetika lingkungan.
2.2. Pencemaran Logam Berat
Beberapa logam berat yang telah banyak diketahui menyebabkan gangguan terhadap kesehatan manusia adalah merkuri Hg, cadmium, dan
timbal. Adapun beberapa kasus logam berat merkuri Hg yang terjadi di seluruh dunia yang terjadi sekitar tahun 1960 adalah Palar, 2008 :
1. Kasus di Minamata, Jepang, yang terjadi pada tahun 1955-1960, menakibatkan kematian 110 orang.
2. Kasus di Irak yang terjadi tahun 1961 mengakibatkan kematian 35 orang dan 321 orang cidera.
3. Kasus di Pakistan barat yang terjadi tahun 1963 mengkibatkan kematian 4 orang dan 34 orang cidera.
4. Kasus di Guatemala yang terjadi tahun 1966 mengakibatkan kematian 20 orang dan 45 orang cidera.
5. Kasus di Nigata, Jepang, yang terjadi tahun 1968 mengakibatkan kematian 5 orang dan 25 orang cidera.
Universitas Sumatera Utara
2.3. Toksikologi Logam Pada Hewan Air
Kemampuan makhluk hidup terhadap masuknya logam berat pada
tergantung pada spesies, lokasi, umur yaitu dalam siklus hidup makhluk hidup tersebut, daya tahan makhluk hidup tersebut, serta kemampuan
makhluk hidup untuk meghindar dari pengaruh polusi Darmono, 2001. Dalam tubuh hewan, logam diabsorbsi oleh darah, logam terssebut
akan berikatan dengan protein maupun enzim. Toksisitas logam tersebut akan menyebar ke seluruh jaringan. Namun, biasanya akumulasi paling
banyak pada hati dan ginjal tubuh hewan tersebut. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi daya toksisitas logam dalam air terhadap makhluk
hidup antara lain : a. Bentuk ikatan kimia dari logam yang terlarut
b. Pengaruh interaksi antara logam dan jenis toksikan lainnya c. Pengaruh lingkungan seperti suhu, kadar garam, pH, dan kadar oksigen
yang terlarut dalam air d. Kondisi hewan, besarnya ukuran organisme, jenis kelamin, dan
kecukupan kebutuhan nutrisi e. Kemampuan hewan untuk menghindar dari pengaruh polusi
f. Kemampuan organisme untuk beraklimatisasi terhadap bahan toksik logam.
Ikan merupakan salah satu jenis hewan air. Ikan memiliki kemampuan dalam bergerak cepat. Ikan ada yang hidup di perairan dangkal dan berenang
di dasar air, dan ada juga yang hidup di perairan dalam dan berenang di dekat
Universitas Sumatera Utara
permukaan air. Pengaruh toksisitas logam pada ikan terdapat di insang, alat pencernaan, ginjal ikan, hingga berakumulasi pada jaringan ikan. Adapun
jumlah akumulasi logam dari yang besar hingga ke kecil berturut-turut ialah : Hati ginjal insang daging Darmono, 2001.
2.4.Merkuri Hg
Logam merkuri Hg atau air raksa mempunyai nama kimia hydragyrum yang berarti perak cair. Logam merkuri dilambangkan dengan
Hg. Pada tabel periodik, merkuri Hg memiliki nomor atom 80 dengan bobot atom 200,59 gmol. Logam ini dihasilkan dari bijih sinabar, HgS yang
mengandung unsur merkuri Hg antara 0,1 - 4 Palar, 2008. HgS
+ O
Hg +
SO Merkuri Hg adalah logam berat berbentuk cair, berwarna putih perak,
serta mudah menguap pada suhu ruangan. Merkuri Hg akan memadat pada tekanan 7.640 atm. Merkuri Hg dapat larut dalam asam sulfat atau asam
nitrit, tetapi tahan terhadap basa. Merkuri Hg memiliki titik lebur - 38,9˚C,
dan titik didih 356,6˚C Widowati, 2008. Berdasarkan pada penelitian-penelitian yang telah dilakukan oleh
badan Survey Geologi di Amerika Serikat pada tahun 1974, dapat diketahui konsentrasi merkuri Hg di lingkungan sebagai berikut : Palar, 2008
a. Dalam batuan : Pada struktur batuan di alam, logam merkuri Hg ditemukan dalam
kisaran 0,1 sampai 20 ppm. Pada penelitian tersebut ternyata 20 dari contoh mengandung lebih dari 1 ppm merkuri Hg.
Universitas Sumatera Utara
b. Dalam tanah : Pada lapisan tanah melalui penelitian yang telah dilakukan secara acak
pada tempat dan daerah serta wilayah yang berbeda, ditemukan bahwa logam merkuri Hg terkonsentrasi 0,1 ppm. Jumlah tersebut bervariasi
pada batasan yang lebih kecil. c. Dalam sungai
Dari penelitian yang dilakukan terhadap perairan ditemukan konsentrasi logam merkuri Hg dalam variasi yang sangat luas, yaitu :
a. 65 contoh mengandung ppm
b. 15 contoh mengandung ppb
c. 3 contoh mengandung ppm
d. Dalam Udara Ternyata kondisi dari lokasi pengambilan sampel udara untuk pengujian
kandungan merkuri Hg ditemukan konsentrasi yang variasi. a. Dekat penambangan Hg, didapatkan merkuri Hg dengan kisaran
konsentrasi ppm.
b. Dekat penambangan Cu, didapatkan merkuri Hg dengan kisaran konsentrasi
ppm. c. Pada lokasi udara yang tidak mengandung deposit ditemukan merkuri
Hg pada konsentrasi sekitar ppm.
Universitas Sumatera Utara
2.4.1 Sifat Merkuri Hg
Adapun sifat-sifat logam merkuri Hg antara lain Sunu, 2001 : 1. Merkuri Hg dan komponen-komponennya bersifat racun terhadap semua
makhluk hidup. 2. Merkuri Hg merupakan satu-satunya logam yang berbentuk cair pada
suhu sekitar 25˚C dan mempunyai titik beku terendah dari -39˚C. 3. Bentuk murninya, zat cair putih keperakan yang mudah menguap seperti
banyak digunakan dalam termometer. 4. Merkuri Hg dalam bentuk cair m
empunyai kisaran sekitar 396˚C yang mengembang secara merata.
5. Merkuri Hg mempunyai volatilitas kecendrungan berubah menjadi gas
atau uap dari suatu cairan yang tertinggi dari semua logam. 6. Beberapa logam yang dapat larut di dalam merkuri Hg membentuk
komponen amalgam . 7. Ketahanan listrik merkuri Hg sangat rendah sehingga merupakan
konduktor yang terbaik dari semua logam.
2.4.2 Penggunaan Merkuri Hg
Dalam keseharian, pemakaian bahan mekuri telah berkembang
sangat luas. Merkuri Hg digunakan dalam bermacam-macam industri, untuk peralatan-peralatan elektris, digunakan untuk alat-alat ukur, dalam
dunia pertanian dan keperluan lainnya. Demikian luasnya pemakaian merkuri Hg , mengakibatkan semakin mudahnya organisme mengalami
keracunan Palar,2008.
Universitas Sumatera Utara
Pada industri khlor-alkali, merkuri Hg digunakan untuk menangkap logam natrium Na. Logam natrium tersebut dapat ditangkap
oleh merkuri Hg melalui proses elektrolisa dari larutan garam natrium khlorida NaCl Palar, 2008.
Pada peralatan listrik, merkuri Hg ditemukan pada lampu listrik. Sementara itu, di laboratorium logam merkuri Hg digunakan sebagai alat
ukur termometer. Banyaknya pemakaian merkuri Hg sebenarnya dapat menyebabkan keracunan baik akut maupun kronis Palar, 2008 .
Dalam bidang pertanian, senyawa merkuri Hg banyak digunakan sebagai fungisida, dimana hal ini menjadi penyebab yang cukup penting
dalam peristiwa keracunan merkuri Hg pada organisme hidup. Karena penyemprotan yang dilakukan secara terbuka dan luas menggunakan
pesawat terbang untuk areal pertanian yang luas, maka banyak organisme hidup lainnya yang terkena senyawa racun. Sehingga dari penyemprotan
fungisida tidak hanya membunuh jamur juga organisme hidupnya Palar, 2008.
Pada industri pulp dan kertas banyak digunakan senyawa FMA fenil merkuri asetat. Pemakaian dari senyawa FMA bertujuan untuk
mencegah pembentukan kapur pada pulp dan kertas basah selama proses penyimpanan. Hal ini menjadi sangat berbahaya, karena kertas sering kali
digunakan sebagai alat pembungkus makanan Palar, 2008. Pada industri manufaktur vinilklorida di Jepang, merkuri Hg
digunakan sebagai katalis. Pemakaian merkuri Hg pada industri telah
Universitas Sumatera Utara
mengakibatkan pencemaran merkuri Hg di bidang perairan Teluk Minamata, dimana buangan atau limbah industri manufaktur vinilklorida
dibuang. Hal ini menyebabkan penyakit kerapuhan tulang, sehingga penderita sama sekali tidak bisa bergerak. Penyebab dari penyakit tersebut
adalah keracunan logam berat merkuri Hg masuk melalui ikan-ikan yang ditangkap di perairan Teluk Minamata dikonsumsi Palar, 2008.
2.4.3 Penggandaan Merkuri Hg Dalam Rantai Makanan
Masuknya merkuri Hg dalam tubuh organisme hidup berasal dari
makanan yang dimakan karena bahan makanan tersebut sudah tercemar merkuri Hg. Selain itu, merkuri Hg akan difusi perembesan lewat
jaringan melalui jalur pernafasan Palar, 2008. Melalui jalur makanan, logam merkuri Hg masuk melalui dua
cara, yaitu lewat air minuman, dan tanaman bahan makanan. Jumlah merkuri Hg yang masuk lewat minuman bisa menjadi sangat tinggi.
Jumlah tersebut bisa berlipat kali dibandingkan jumlah merkuri Hg yang masuk dalam tanaman. Hal ini dapat terjadi disebabkan logam merkui
dalam air bisa jadi telah mengalami pelipatgandaan dari jumlah awal yang masuk. Pelipatgandaan merkuri Hg dalam air berawal dari proses
bakterial terhadap ion logam atau merkuri Hg yang terdapat dalam atau pegendapan pada lumpur di dasar perairan yang telah kemasukan senyawa
merkuri Hg Palar, 2008.
Universitas Sumatera Utara
Ada tiga macam proses bakterial utama yang mempengaruhi transportasi logam, temasuk merkuri Hg dalam tata lingkungan, yaitu
Palar, 2008 : 1. Degredasi senyawa-senyawa logam organik menjadi senyawa-senyawa
den gan bobot molekul yag lebih rendah. 2. Perubahan bentuk-bentuk logam yang terjadi melalui aktivitas
metabolisme pada organisme hidup. 3. Perubahan ion logam an-organik menjadi bentuk senyawa logam
organik karena adanya proses oksidasi-reduksi. Pendauran merkuri Hg sebagai hasil kerja dari bakteri-bakteri
dapat dilihat skema berikut UDARA
+ C
2
H
6
+ Hg
CH
3 2
Hg
Ikan,udang, dan lain-lain AIR
plankton CH
3
Hg CH
3 2
Hg SEDIMEN
CH
3
LUMPUR bakteri
bakteri
Bakteri Hg²2+ + Hg
Universitas Sumatera Utara
Dari skema tersebut di atas, dapat dijelaskan hal-hal sebagai berikut : Persenyawaan merkuri Hg yang terdapat didalam endapan dasar
perairan karena adanya aktivitas kehidupan bakteri pada endapan tersebut. Selanjutnya, persenyawaan merkuri Hg yang ada diubah menjadi
dan . Ion
yang dihasilkan dari perombakan persenyawaan merkuri Hg pada endapan lumpur badan perairan, dengan bantuan
bakteri akan berubah menjadi dimetil merkuri CH
3 2
Hg dan ion metal merkuri CH
3
Hg, namun untuk bentuk yang terakhir harus melalui reaksi metilasi. Reaksi metilasi merupakan reaksi kimia, dimana gugus metil
CH
3 -
ditambahkan kedalam suatu senyawa. Metabolisme normal pada hampir semua organisme hidup dapat dipastikan melibatkan reaksi
metilasi ini Palar, 2008. Dimetil merkuri Hg sangat mudah menguap ke udara. Faktor-
faktor fisika di udara seperti cahaya, dapat menyebabkan senyawa dimetil merkuri ini terurai kembali menjadi metana, CH
4
, etana, C
2
H
6
, dan logam . Senyawa ion metil merkuri sangat mudah larut dalam air dan
mudah untuk menguap ke udara. Senyawa ion metal merkuri di udara membentuk metan. Sementara itu, senyawa ion metal merkuri yang ada
dalam badan perairan akan dimakan oleh biota perairan dengan sistem rantai makanan di air. Pertama ion merkuri Hg dimakan oleh organisme
planktonik. Plankton dimakan oleh ikan-ikan kecil, udang, biota lainnya. Selanjutnya ikan-ikan kecil akan dimakan oleh ikan-ikan besar, begitu
Universitas Sumatera Utara
seterusnya sampai pada tingkatan puncak dari rantai makanan yang ada didalam tatanan perairan. Ikan-ikan kecil dan ikan besar akan dimakan
oleh burung-burung air. Puncak dari rantai makanan adalah manusia yang akan mengkonsumsi baik ikan maupun burung air yang telah
mengakumulasi atau terkontaminasi oleh senyawa merkuri Hg Palar, 2008.
Ternyata kemudian, proses transformasi ion metal merkuri dalam sistem rantai makanan mengalami pelipatgandaan. Konsentrasi dari ion
metal merkuri yang masuk terakumulasi dalam jaringan biota terus meningkat seiring dengan peningkatan strata atau posisi dari biota tersebut
dalam sistem rantai makanan. Sehingga biota seperti ikan-ikan besar yang telah memakan ikan-ikan yang lebih kecil yang telah terkontaminasi oleh ion
metal merkuri , disinyalir mempunyai kandungan metal merkuri Hg Hg yang lebih besar dalam tubuhnya. Pelipatgandaan akumulasi merkuri Hg
dalam jarigan biota merkuri Hg perairan sesuai pula dengan proses biomagnifikasi yang terjadi dalam lingkungan perairan. Akhirnya manusia
yang menempati posisi puncak dari semua sistem rantai makanan akan mengkonsumsi metal merkuri dalam jumlah yan cukup besar. Pemanfaatan
ikan-ikan yang telah terkontaminasi oleh metal merkuri sebagai bahan makanan dapat mengakibatkan keracunan kronis akan merkuri Palar, 2008.
2.4.4 Efek Toksis
Berdasarkan sifat kimia dan fisika merkuri Hg , tingkat atau daya
racun logam berat terhadap hewan air secara berurutan adalah merkuri
Universitas Sumatera Utara
Hg, kadmium, seng, timah hitam, krom, nikel, dan kobalt. Urutan toksisitas logam dari yang paling toksis terhadap manusia adalah
. Logam berat bersifat toksis karena tidak bisa dihancurkan oleh organisme hidup yang
ada di lingkungan sehingga logam-logam tersebut terakumulasi ke lingkungan, terutama mengendap di dasar perairan dan membentuk
senyawa kompleks bersama bahan organik dan anorganik Widowati, 2008.
2.4.4.1. Mekanisme Toksisitas Merkuri Hg Anorganik
Toksisitas dan metabolisme Hg tergantung pada berbagai faktor,
antara lain bentuk senyawa Hg, jalur paparan Hg, lamanya paparan, serta kandungan unsur lain yang terdapat dalam makanan.Menurut Bartik dan
Piskac 1981 dalam Widowati 2008, garam merkuri Hg anorganik bisa mengakibatkan presipitasi protein, merusak mukosa alat pencernaan,
termasuk mukosa usus besar, dan merusak membran ginjal, menjadi lebih permeable terhadap protein plasma yang sebagian besar akan masuk
kedalam urin Widowati, 2008. Toksisitas akut dari uap Hg meliputi gejala muntah, kehilangan
kesadaran, mulut terasa tebal, sakit abdominal, diare disertai darah dalam fases, oliguria, albuminuria, anuria, uraemia, ulserasi, dan stomatitis.
Toksisitas atau garam merkuri yang larut bisa menyebabkan
kerusakan membran alat pencernaan, eksantema pada kulit, dekomposisi eritrosit, serta menurunkan tekanan darah Widowati, 2008.
Universitas Sumatera Utara
Toksisitas kronis dari merkuri Hg anorganik meliputi gejala gangguan sistem syaraf meliputi berupa tremor, terasa pahit pada mulut,
gigi tidak kuat dan rontok, anemia, albuminaria, dan gejala lain berupa kerusakan ginjal, serta kerusakan mukosa usus Widowati, 2008.
2.4.4.2. Mekanisme Toksisitas Merkuri Hg Organik
Alkil merkuri ataupun metil merkuri lebih toksik dibandingkan
merkuri anorganik karena alkil merkuri bisa membentuk senyawa lipophilus yang mampu melintasi membran sel dan lebih mudah diabsorpsi
serta berpenetrasi menuju sistem syaraf. Demikian juga ia mampu berpenetrasi placental barrier dan akan lebih lama tersimpan dalam tubuh
Widowati, 2008. Menurut Palar 1994 dalam Widowati 2008, senyawa merkuri
Hg organik, seperti metal merkuri HgCl dan alkil merkuri
banyak digunakan sebagai bahan pestisida. Senyawa HgCl merupakan penyebab keracunan merkuri Hg. Lebih dari 95
metil merkuri terabsorpsi dan ditransportasikan ke dalam sel darah merah. Lalu diedarkan keseluruh jaringan tubuh dan hanya sejumlah kecil yang
terakumulasi dalam plasma protein. Metil merkuri pada umumnya terakumulasi dalam sistem syaraf pusat dan ditemukan paling banyak pada
bagian korteks dan serebelum . Waktu paruh alkil merkuri adalah 70 hari dan akan dieksresikan sebesar 1 dengan sisa 99 terakumulasi pada
berbagai organ.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 2.1 Konsentrasi Hg pada Berbagai Organ Induk dan Janin Organ
Hg pada induk µgg Hg pada janin µgg
Ginjal 518
5,8 Paru-paru
77,5 0,6
Hati 8
10,1 Cerebrum
10,9 0,05
Cerebellum 5,8
0,24 Jantung
3,2 0,15
Limpa 5,2
1,8 Darah
15 µg100 mL 2,35 µg100 mL
Sumber : Smith dalam Palar, 1994 Gejala toksisitas merkuri Hg organik meliputi kerusakan syaraf
pusat, berupa anoreksia, ataksia, dismetria, gangguan pandangan mata yang bisa mengakibatkan kebutaan, gangguan pendengaran, konvulsi,
paresis, koma, dan kematian Widowati, 2008.
2.4.4.3.Keracunan Akut
Keracunan akut yag disebabkan oleh logam merkuri Hg
umumnya terjadi pada pekerja-pekerja industri, pertambangan dan pertanian, yang menggunakan merkuri Hg sebagai bahan baku, katalis,
danatau pembentuk amalgam ata pestisida Palar, 2008. Keracunan akut yang ditimbulkan oleh logam merkuri Hg dapat
diketahui dengan mengamati gejala-gejala berupa : peradangan pada tekak, dyspaghia, rasa sakit pada bagian perut, mual-mual, dan muntah, disertai
darah dan shok. Bila gejala-gejala awal ini tidak segera diatasi, penderita selanjutnya akan mengalami pembengkakan pada kelenjar ludah, radang
pada ginjal dan radang pada hati Palar, 2008.
Universitas Sumatera Utara
2.4.4.4.Keracunan Kronis
Keracunan kronis adalah keracunan yang terjadi secara perlahan
dan berlangsung dalam selang waktu yang panjang. Dalam kasus ini biasanya penderita tidak menyadari bahwa logam berat sudah menumpuk
dalam tubuhnya sehingga racun tersebut terus mengendap hingga selang waktu lamanya paparan logam berat tersebut pada pekerja dan akan
melebihi batas toleransi yang dimiliki tubuh sehingga gejala keracunan akan terlihat. Keracuan kronis biasanya akan sulit dalam pengobatan dan
bahkan terkadang membutuhkan waktu yang lama Palar,2008. Pada peristiwa keracunan kronis oleh Hg, ada dua organ tubuh
yang paling sering mengalami gangguan, yaitu gangguan pada sistem pencernaan dan sistem syaraf. Gangguan terhadap sistem syaraf dapat
terjadi dengan atau tanpa diikuti oleh gangguan pada lambung da usus. Ada dua bentuk gejala umum yang dapat dilihat bila korban mengalami
gangguan pada sistem syaraf sebagai keracunan kronis merkuri Hg, yaitu tremor ringan dan parkinsonisme yang disertai dengan termor pada fungsi
otot sadar Palar, 2008. Tanda-tanda seseorang penderita keracunan kronis merkuri Hg
dapat dilihat dari organ mata. Biasanya pada lensa mata penderita terdapat warna abu-abu sampai gelap, atau abu-abu kemerahan, yang semua itu
dapat dilihat dengan mikroskop mata. Disamping itu, gejala keracunan kronis merkuri Hg yang lainnya adalah terjadinya anemia ringan pada
darah Palar,2008.
Universitas Sumatera Utara
2.4.5 Kadar Batas Aman
Air raksa yang terkandung dalam jumlah amat kecil dalam tubuh
ikan dengan kadar kurang dari 50 gg. Jumlah ini berlipat ganda pada
ikan-ikan pemangsa yang lebih besar hingga mencapai 1500 µ gg. Kadar yang lebih tinggi pernah ditemukan pada ikan, setelah memakan metil
merkuri yang terlepas dari tanaman yang mengandung kloroalkali. Kadar air raksa yang diijinkan dalam tubuh ikan adalah sekitar 0,4-1,0 mgkg.
Ketentuan ini berlaku di Jepang, Amerika, Swedia, Finlandia, dan Kanada Arisman, 2008.
World Health Organization WHO apabila ikan terus menerus dikonsumsi sebanyak 60 goranghari, maka kadar Hg maksimum yang
diizinkan adalah 0,5 µgg ikan basah. Batasan tersebut dibuat atas dasar persyaratan batas maksimum kandungan Hg yang terus menerus masuk ke
dalam tubuh manusia sebanyak 30 µgoranghari Widowati, 2008.
2.4.6 Pencegahan Dan Penanggulangan Pencemaran
Untuk mengurangi pencemaran limbah Hg di daerah pertambangan
emas, dilakukan berbagai cara seperti berikut Widowati, 2008 : 1. Memilih teknik penggalian yang ramah lingkungan, yaitu menerapkan
sistem pertambangan tertutup sehingga memperkecil keluarnya Hg dari dalam tanah
2. Menggunakan teknologi pemrosesan batuan tambang yang tidak menggunakan Hg, tetapi diganti dengan sianida atau menggunakan
bioteknologi, yaitu proses pencucian menggunakan mikroba.
Universitas Sumatera Utara
Dalam lingkungan yang telah tercemar oleh Hg upaya yang dilakukan adalah penyehatan kembali lingkungan dengan cara Widowati,
2008 : 1. Memindahkan sedimen yang mengandung Hg tinggi, lalu melakukan
isolasi. 2. Treatment tanah atau air yang terpolusi secara fisisk atau kimiawi.
3. Imobilisasi dengan memasang batas di daeah yang tercemar. 4. Remediasi secara biologis atau fitoremidisasi menggunakan tumbuhan
yang mampu menyerap metal merkuri Ada beberapa penangan pencemaan merkuri Hg antara lain
Sunu,2001: 1. Metode Dekontaminasi Merkuri Hg
Percobaan dilakukan untuk menangani pencemaran merkuri Hg. Di Swedia dilakukan percobaan dengan metode dekontaminasi merkuri
Hg yang meliputi : a.
Sedimen pada dasar sungai atau danau ditutupi dengan bahan- bahan yangmepunyai kemampuan absorbs tinggi.
b. Sedimen pada dasar sungai atau danau ditutupi dengan bahan
anorganik yang tidak bereaksi. c.
Sedimen yang mengandung merkuri Hg dihilangkan dengan cara dikeruk atau dipompa.
2. Rekomendasi dari EPA
Universitas Sumatera Utara
Environmental Protection Agency EPA Amerika Serikat telah memberikan
beberapa rekomendasi
untuk mencegah
terjadinya pencemaran merkuri Hg di lingkungan yang meliputi :
a. Pestisida alkil merkuri seharusnya tidak digunakan. b. Penanganan pestisida yang mengandung komponen merkuri Hg
lainnya dibatasi untuk daerah-daerah tertentu. c. Semua industri yang menggunakan merkuri Hg harus membuang
limbah industrinya dengan terlebih dahulu mengurangi jumlah merkuri Hg sampai batas normal.
2.5. Ikan Tongkol Euthynnus sp
Menurut Panjaitan 1965 dalam Milo 2013 menyatakan bahwa ikan tongkol merupakan salah satu jenis dari kelompok ikan
pelagis, dengan penyebaran meliputi seluruh daerah pantai dan lepas pantai perairan Indonesia, serta seluruh perairan IndoPasifik. Spesies ini
hidup dalam suatu gerombolan besar. Ikan tongkol ini hidup di daerah perairan sampai batas kedalaman 50 meter, yang banyak ditemui didaerah
Sumatera. Fisik ikan tongkol memiliki ukuran kecil rata-ata 500-700
gramekor. Ikan tongkol memiliki kulit yang licin berwarna abu-abu, dagingnya tebal, dan warna dagingnya merah tua Bahar, 2006.
Klasifikasi ikan tongkol adalah sebagai berikut : Kingdom
: Animalia Phylum
: Chordata
Universitas Sumatera Utara
Sub Phylum : Vertebrata
Class : Pisces
Sub Class : Teleostei
Ordo : Percomorphi
Family : Scombridae
Genus : Euthynnus
Species : Euthynnus affinis
Gambar 1. Ikan Tongkol
Euthynnus sp
Ada tiga ikan tongkol yang sering dijumpai, yaitu sebagai berikut Purnomowati, 2008 :
a. Tongkol krai Auxis thazard, dengan ciri khas memiliki sirip dada yang pendek, letak sirip punggung pertama dan kedua
berjauhan. b. Tongkol como atau biasa disebut tongkol lurik Euthynnus
affinis, dengan ciri khas : pada bagian punggung ikan terdiri
Universitas Sumatera Utara
atas sirip-sirip miring putus-putus, letak sirip pertama dan kedua berdekatan, terdapat beberapa titik hitam dibawah sirip
dada. c. Tongkol abu-abu Thunnus tonggol menurut Bleeker 1851,
dengan ciri khas : warna badan sisi bawah dan perutnya putih keperakan dengan titik-titik oval memanjang tidak berwarna.
Sirip ekornya berwarna kehitam-hitaman dengan streaks berwarna hijau kekuning-kuningan.
2.6. Jeruk Nipis Citrus aurantifolia