h. Menerima masukan dari masyarakat baik tertulis maupun lisan mengenai
rancangan peraturan daerah; i.
Memberikan pertimbangan terhadap rancangan peraturan daerah yang sedang dibahas oleh BupatiWalikota dan DPRD.
j. Menginventarisasi masalah hukum dan peraturan perundang-undangan pada
akhir masa keanggotaan DPRD untuk dipergunakan sebagai bahan oleh Panitia Legislasi pada masa keanggotaan berikutnya.
2.3. Partai Yang Memperoleh Kursi Di DPRD Provinsi Sumatera Utara
Periode 2009-2014
1. Partai Demokrat
: 27 Kursi 2.
Partai Golongan Karya GOLKAR : 13 Kursi
3. Partai demokrasi Indonesia-Perjuangan PDI-P
: 12 Kursi 4.
Partai Keadilan Sejahtera PKS : 11 Kursi
5. Partai Persatuan Pembangunan PPP
: 8 Kursi 6.
Partai Amanat Nasional PAN : 7 Kursi
7. Partai Pelopor Peduli Rakyat Nasional gabungan
: 7 Kursi 8.
Partai Hanura : 5 Kursi
9. Partai Gerindra Bulan Bintang reformasi gabungan
: 5 Kursi 10.
Partai Damai Sejahtera : 5 Kursi
2.4. Kaukus Perempuan Di DPRD Provinsi Sumatera Utara
Kaukus yang terbentuk pada 15 September 2009 ini bertujuan untuk menjalin jejaring sesama anggota kaukus perempuan mulai dari tingkat pusat,
propinsi dan kabupatenkota.
28
Program kegiatan ini akan menjalin sinergisitas dengan organisasi perempuan, Biro Pemberdayaan Perempuan Pemprov Sumut dan PKK dalam
upaya memberdayakan kaum perempuan di semua sektor mulai di bidang politik, social, ekonomi, budaya dan pendidikan. Guna memperjuangkan hal tersebut
diatas maka, perlu dibangun sinergi antara komponen perempuan anggota DPRD SU sebagai upaya strategi dalam percepatan pengarusutamaan gender dalam
pembangunan khususnya di Sumatera Utara. Dengan dasar pemikiran seperti itulah, maka Kaukus Perempuan Parlemen DPD RI terbentuk. Kaukus perempuan
Susunan Kepengurusan KPP DPRD Sumut yakni ketua Ristiawati, Sekretaris Syafrida Fitri, Bendahara Rinawaty Sianturi.
Pengarusutamaan gender merupakan sebuah strategi yang diambil untuk mempercepat tercapainya kesetaraan dan keadilan antara perempuan dan laki-
laki. Pada era reformasi dan otonomi daerah memang telah memberi ruang bagi partisipasi masyarakat, namun perlu adanya dorongan yang kuat untuk segera
terwujudnya tata pemerintahan yang baik dengan menyertakan pertimbangan dimensi gender dalam seluruh rangkaian proses pembangunan melalui upaya
peningkatan keterwakilan perempuan dalam pengambilan kebijakan publik. Hal ini perlu untuk mempercepat peningkatan kesejahteraan masyarakat khususnya
perempuan, karena salah satu penyebab ketimpangan gender antara lain karena rendahnya keterwakilan perempuan di lembaga pengambil kebijakan publik di
legislasi.
28
http:www.medansatu.comnode618 Diakses Pada Hari Sabtu , 12 Februari 2011 Pukul 09.00 Wib.
di DPRD Provinsi Sumatera Utara yang masih seumur jagung ini masih banyak belajar dari DPR RI untuk membangun jaringan. Kaukus perempuan ini minimal
dapat mendorong kesepahaman perempuan untuk masuk ke dalam partai politik. Kaukus perempuan ini diharapkan berpihak pada perempuan baik dalam bidang
anggaran atau SKPD Satuan Kerja Pemerintah Daerah yang ada di Sumatera Utara. Seperti yang dikatakan Ibu Ristiawati Ketua Kaukus perempuan parlemen
mengatakan tujuan dari KPP Parlemen ialah untuk menjadikan organisasi yang dibangun ini KPP DPRD Sumut mampu menjadi pipa saluran bagi kalangan
perempuan untuk mengangkat harkat dan martabat kaum perempuan di daerah ini.
29
Periode 2009-2014.
Kaukus perempuan di DPRD Provinsi Sumatera Utara beranggotakan seluruh anggota legislatif perempuan di DPRD Provinsi Sumatera Utara. Anggota
dewan di DPRD Provinsi Sumatera Utara berjumlah 100 orang, perempuan yang berhasil duduk di parlemen sebanyak 16 orang. Berikut nama-nama anggota
legislatif perempuan di DPRD Provinsi Sumatera Utara.
Tabel 1.1 Nama anggota Dewan Perempuan Di DPRD Provinsi Sumatera Utara
30
No. Nama
Partai
1. Nurhasanah, S.sos
Demokrat 2.
Hj. Ida Budiningsih, SH Demokrat
3. Megalia Agustina
Demoktrat 4.
Dra. Ristiawati Demokrat
29
http:www.waspada.co.id diakses pada tanggal 12 Februari 2011 pukul 13.00 Wib.
30
Sekwan DPRD Sumut
5. Tiaisah Ritonga, SE
Demokrat 6.
Hj. Meilizar Latif, SE, MM Demokrat
7. Hj. Syafrida Fitrie, SP, M.SP
Golkar 8.
Hj. Helmiaty Golkar
9. Hj. Rahmiana Delima Pulungan, SE
Golkar 10.
Hj. Evi diana Golkar
11. Siti Aminah, Amd, S.PdI
PKS 12.
Hj. Nur Azizah Tambunan, SS PKS
13. Rooslynda Marpaung
PPRN 14
Rinawati Sianturi PPRN
15. Mulyani, SH
GERINDRA 16.
Arlene Manurung PDS
BAB III HASIL PEMBAHASAN
3.1. Kinerja Lembaga Legislatif Perempuan