di lapangan atau diperkarangan rumah. Bola yang digunakan juga berbagai macam, dari bola kulit sampai bola plastik. Gawangnya juga sederhana, biasanya hanya sebatas meletakkan kayu
atau batu untuk menandai letak gawang masing-masing. Dibandingkan dengan permainan tradisional lain, permainan bola kiyam ini merupakan permainan yang paling terjaga
eksistensinya karena hingga sekarang masih dimainkan oleh anak-anak, seperti yang dikatakan oleh Fikri 12 tahun berikut ini.
“Main bola kiyam itu wajib bang, paling gak seminggu sekali lah aku main ini rame- rame sama kawan-kawanku. Biasanya pas sore-sore atau waktu libur sekolah. Kadang-kadang
aku main bola kiyam sama abang dan sepupuku di lapangan deket rumah. Kalo lapangan nya lagi dipake orang lain, kami mainnya di halaman rumah bang”.
3.6. Engklek
Permainan engklek merupakan permainan tradisional lompat – lompatan pada bidang– bidang datar yang digambar diatas tanah, dengan membuat gambar kotak-kotak kemudian
melompat dengan satu kaki dari kotak satu ke kotak berikutnya. Permainan engklek biasa dimainkan oleh 2 sampai 5 anak perempuan dan dilakukan di halaman. Namun, sebelum kita
memulai permainan ini kita harus mengambar kotak-kotak dipelataran semen, aspal atau tanah, menggambar 5 segi empat dempet vertikal kemudian di sebelah kanan dan kiri diberi lagi sebuah
segi empat. Cara bermainanya sederhana saja, cukup melompat menggunakan satu kaki disetiap
petak - petak yang telah digambarkan sebelumnya di tanah. Untuk dapat bermain setiap anak harus mempunyai gacuk yang biasanya berupa pecahan genting, keramik lantai atau pun batu
yang datar. Gacuk dilempar kesalah satu petak yang tergambar di tanah, petak yang ada gacuknya tidak boleh diinjakditempati oleh setiap pemain, jadi para pemain harus melompat ke
Universitas Sumatera Utara
petak berikutnya dengan satu kaki mengelilingi petak – petak yang ada. Saat melemparkannya tidak boleh melebihi kotak yang telah disediakan jika melebihi maka dinyatakan gugur dan
diganti dengan pemain selanjutnya Pemain yang menyelesaikan satu putaran terlebih dahulu melemparkan gacuk dengan cara membelakangi engkleknya, jika pas pada petak yang
dikehendaki maka petak itu akan menjadi “sawah”nya, artinya dipetak tersebut pemain yang bersangkutan dapat menginjak petak tersebut dengan dua kaki, sementara pemain lain tidak
boleh menginjak petak itu selama permainan. Peserta yang memiliki “sawah” paling banyak adalah pemenangnya. Pemainan ini sangat seru karena bisanya paling sering kesalahan yang
dilakukan adalah saat kita melempar gacuk tapi tidak pas dikotaknya atau meleset dari tempatnya.
3.7. Lompat Tali
Permainan lompat tali atau tali yeye merupakan permainan yang banyak dimainkan oleh anak-anak perempuan di Kelurahan Batang Terab. Permainan ini terbuat dari jalinan karet gelang
yang dikaitkan seperti rantai hingga mencapai panjang yang diinginkan, biasanya antara 2 hingga 3 meter. Cara bermain lompat tali ini kelihatannya sederhana, namun sebenarnya cukup rumit
karena pada tiap tingkatan akan semakin tinggi tingkat kesulitannya. Pemain dibagi menjadi dua regu yang terdiri dari beberapa orang, biasanya 2 sampai 7 orang. Regu yang berjaga akan
merentangkan tali dari satu sisi ke sisi lain dan menyesuaikan ketinggian tali berdasarkan tingkatan-tingkatan kesulitannya. Kemudian regu yang bermain akan melompati tali dan
membelitkannya dikaki, sehingga seperti menari selama beberapa hitungan yang telah disepakati sebelumnya sampai seluruh anggota regu menyelesaikan permainan. Permainan ini dimainkan
dengan beberapa variasi gaya, misalnya anak harus melompati tali yang diputar dan tidak boleh
Universitas Sumatera Utara
terbelit, jika terbelit atau mengenai tali akan dianggap gagal. Permainan ini biasanya dimainkan di sekolah atau di halaman rumah, karena pada dasarnya permainan ini tidak membutuhkan
lahan yang terlalu luas.
BAB IV JENIS PERMAINAN MODERN YANG TERIDENTIFIKASI TERDAPAT DI