tersebut, misalnya dengan membujuk atau memberikan sampel produk sehingga konsumen tertarik untuk mencobanya.
c. Mengubah komponen kognitif Pendekatan yang paling umum untuk mengubah sikap adalah berfokus pada
komponen kognitif. Dengan berubahnya kepercayaan, perasaan dan perilaku, sikap juga akan berubah. Keikutsertaan seseorang di dalam suatu aktivitas tertentu sangat
erat hubungannya dengan pengetahuan, sikap, niat dan perilakunya. Pengetahuan terhadap manfaat suatu kegiatan akan menyebabkan orang mempunyai sikap yang
positif terhadap hal tersebut. Selanjutnya sikap yang positif ini akan memengaruhi niat untuk ikut serta dalam kegiatan tersebut.
Niat untuk ikut serta dalam suatu kegiatan sangat tergantung pada seseorang mempunyai sikap positif atau tidak terhadap kegiatan. Adanya niat untuk melakukan
suatu kegiatan akhirnya sangat menentukan apakah kegiatan akhirnya dilakukan. Kegiatan yang sudah dilakukan inilah yang disebut dengan perilaku.
2.3.4 Faktor-Faktor yang memengaruhi Perilaku
Notoatmodjo 2003, menyatakan bahwa faktor-faktor yang membedakan respons terhadap stimulus yang berbeda disebut juga determinan perilaku, yang dapat
dibedakan menjadi dua yakni : a
Determinan atau faktor internal, yakni karakteristik individu yang bersangkutan yang bersifat bawaan, misalnya : tingkat kecerdasan, tingkat emosional, jenis
kelamin, dan lain-lain.
Universitas Sumatera Utara
b Determinan atau faktor eksternal, yakni lingkungan fisik, sosial, budaya,
ekonomi, politik. Faktor lingkungan ini sering merupakan faktor yang dominan yang mewarnai perilaku seseorang.
Menurut WHO World Health Organisation dalam Notoatmodjo 2005, alasan seseorang berperilaku tertentu adalah karena pengetahuan, persepsi, sikap,
kepercayaan-kepercayaan, dan penilaian seseorang terhadap objek.
Gambar 2.3 Determinan Perilaku Manusia
Model kepercayaan terhadap suatu produk tertentu tersebut diperkuat dengan pengaruh yang mendasari pada perilaku konsumen seperti yang dikemukakan oleh
Engel et.al 2000, pengaruh tersebut terdiri dari 3 faktor, yaitu :
a. Pengaruh lingkungan, meliputi : budaya, kelas sosial, pengaruh pribadi, keluarga dan situasi.
b. Perbedaan dan pengaruh individu, meliputi : sumber daya konsumen, motivasi dan keterlibatan, pengetahuan, sikap, kepribadian, gaya hidup dan demografi.
c. Proses psikologis, meliputi : pengolahan informasi, pembelajaran dan perubahan sikap dan perilaku.
Pengalaman Keyakinan
Fasilitas Sosial Budaya
Pengetahuan Persepsi
Sikap Keinginan
Kehendak Motivasi
Niat
PERILAKU
Universitas Sumatera Utara
Sedangkan faktor yang memengaruhi diterima atau tidaknya suatu produk tertentu dapat dijelaskan dengan model kepercayaan Irwin M. Rosentock dalam
Kotler et.al 2000, yaitu : a. Faktor demografi, meliputi umur, jenis kelamin, ras, dan etnik.
b. Faktor sosio psikologis meliputi personality, kelas sosial, dan kelompok rujukan. c. Faktor struktural, meliputi pengetahuan dan sikap
d. Faktor keberadaan dan keseriusan masalah kesehatan yang diderita. e. Faktor kepercayaan penerimaan dan penolakan terhadap untung ruginya tindakan
medis tertentu, pengaruh berita dan informasi yang diperoleh dari media massa, kelompok masyarakat atau keluarga yang dipercaya, serta pengalaman orang lain.
f. Berita-berita yang diterima dari majalah, koran, pelayanan keluarga, teman dan
lain-lain.
2.4 Pusat Kesehatan Masyarakat
Pusat Kesehatan Masyarakat Puskesmas adalah suatu kesatuan organisasi kesehatan fungsional yang merupakan pusat pengembangan kesehatan masyarakat
yang membina peran serta masyarakat di samping memberikan pelayanan kesehatan secara menyeluruh dan terpadu kepada mesyarakat di wilayah kerjanya dalam
kegiatan pokok Depkes RI, 2004. Puskesmas adalah unit pelaksana teknis dinas kesehatan KabupatenKota yang
bertanggungjawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan di wilayah kerja. Dalam pengertian Puskesmas ini terdapat beberapa aspek, yaitu: a sebagai unit
Universitas Sumatera Utara
pelaksana teknis Dinas Kesehatan KabupatenKota, serta berperan menyelenggarakan sebagian dari tugas teknis operasional, b pembangunan kesehatan untuk
meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujudnya derajat kesehatan masyarakat yang optimal, c Puskesmas
bertanggungjawab hanya untuk sebagian upaya pembangunan kesehatan yang dibebankan oleh dinas kesehatan KabupatenKota sesuai dengan kemampuannya, dan
d secara nasional, standar wilayah kerja Puskesmas adalah satu kecamatan, tetapi apabila di satu kecamatan terdapat lebih satu Puskesmas, maka tanggung jawab
wilayah kerja dibagi dua Depkes RI, 2004. Tugas pokok Puskesmas meliputi 3 aspek, yaitu: 1 Memberikan pelayanan
bermutu, terjangkau, cakupannya luas, dan sesuai dengan kebutuhan masyarakat, 2 Membina peran serta masyarakat dalam berbagai upaya kesehatan,
3 Mengembangkan usaha-usaha inovatif agar terjamin pemerataan pelayanan dan tergalinya potensi masyarakat Depkes RI, 2004.
Puskesmas bertanggung jawab menyelenggarakan upaya kesehatan perorangan dan upaya kesehatan masyarakat, keduanya ditinjau dari sistem kesehatan
nasional merupakan pelayanan kesehatan tingkat pertama. Upaya pelayanan yang diselenggarakan adalah :
1. Pelayanan kesehatan masyarakat, yaitu upaya promotif dan preventif pada masyarakat di wilayah kerja Puskesmas
Universitas Sumatera Utara
2. Pelayanan medik dasar, yaitu upaya kuratif dan rehabilitatif dengan pendekatan individu dan keluarga melalui upaya rawat jalan yang tujuannya untuk
menyembuhkan penyakit untuk kondisi tertentu Depkes RI, 2004.
2.4.1 Program Kesehatan Gigi dan Mulut di Puskesmas