Aanmaning a. Pengertian Aanmaning

rencana penjualan, orang sudah bisa menduga dan karenanya akan terdengar atau terbaca seperti suatu pemberitahuan bahwa kredit debitur tersebut pada bank yang bersangkutan macet. 107 Di sini diketahui bahwa hukum tersusun dalam suatu sistem bagian yang satu, sering kali mempunyai kaitan dengan bagian lain yang harus tertata dalam suatu susunan yang logis. Diharapkan pihak Bank Indonesia perlu memberikan penegasan bahwa pemberitahuan rencana penjualan objek Jaminan Hak Tanggungan seperti yang disyaratkan dalam Pasal 20 ayat 3 UUHT, tidak termasuk dalam larangan yang disebutkan dalam pasal 40 Undang-undang No.7 Tahun 1992. 108

B. Tahapan Pelaksanaan Eksekusi Hak Tanggungan

1. Aanmaning a. Pengertian Aanmaning

Pengertian Aanmaning dihubungkan dengan menjalankan putusan menurut M. Yahya Harahap adalah merupakan tindakan dan upaya yang dilakukan Ketua Pengadilan Negeri berupa “Teguran” kepada tergugat agar tergugat menjalankan isi putusan pengadilan dalam tempo yang ditentukan oleh Ketua Pengadilan Negeri. Mengenai tenggang waktu peringatan, Pasal 196 HIR 107 Hasil Wawancara dengan Advokat Syafrinal, SH pada Kantor Hukum Hasrul Benny Harahap, tanggal 10 April 2013. 108 Ibid Universitas Sumatera Utara menentukan batas maksimum yaitu delapan 8 hari sejak debitur dipanggil untuk menghadap peringatan adalah 109 1 Dalam batas waktu yang diberikan diharapkan debitur dapat menjalankan putusan secara sukarela. : 2 Bila tidak terlaksana, maka sejak itu putusan sudah dapat dieksekusi dengan paksa. Isi teguran harus sesuai dengan seluruh bunyi amar putusan yang bersifat penghukuman. Peneguran tidak perlu dilakukan dalam sidang terbuka, karena tidak merupakan pemeriksaan terhadap sengketa lagi dan persoalannya tinggal mengenai pelaksanaan putusan tentang sengketa itu. Setiap teguran dilakukan dengan membuat berita acara, maksudnya agar memenuhi syarat yuridis sebagai alat bukti bahwa peneguran telah dilakukan 110 Berapa orang dan siapa yang akan ditegur dapat diketahui dari surat permohonan yang dalam amar putusan juga dikutip atau dikurangi, akan tetapi tidak selalu semua yang dihukum merupakan orang yang sama dengan pihak- pihak dalam permohonan. Pihak tereksekusi yang sebenarnya bertanggung jawab untuk memenuhi kewajiban sesuai dengan putusan dan yang memikul . 109 M. Yahya H., Op.cit.,hal 26-27 110 Djazuli, Op.cit.,hal 74 Universitas Sumatera Utara tanggung jawab terhadap orang lain yang ada hubungan sebagai pihak yang tereksekusi 111 Pemanggilan harus memenuhi syarat sah yang ditentukan oleh Undang- undang yaitu minimal 3 hari kerja, dan disampaikan kepada yang berhak atau kepala desaLurah setempat bila yang bersangkutan tidak ada. Pemanggilan yang tidak berhasil dapat diulangi sampai dua kali atau langsung dilanjutkan proses eksekusinya . 112

b. Tata Cara Pelaksanaan Aanmaning

1 Surat permohonan Aanmaning yang masuk, akan didisposisi KPN dan Pansek pada hari itu juga; 2 Panitera Muda Perdata meneliti kelengkapan berkas dan menghitung panjar biaya SKUM setelah menerima disposisi dari KPN dan Pansek serta mencatatnya ke dalam register eksekusi, paling lama satu hari setelah menerima disposisi; 3 Kepaniteraan Perdatabagian eksekusi membuat resume dan mempersiapkan penetapan KPN paling lama 3 hari setelah Pemohon membayar SKUM; 4 Penyerahan berkas Aanmaningpeneguran oleh bagian eksekusi kepada KPN untuk ditetapkan hari dan tanggal peneguran pada hari itu juga; 111 Ibid.,hal 75 112 Angka 4 Pasal 122 dan 390 HIR Universitas Sumatera Utara 5 Panitera menunjuk Jurusita untuk melakukan pemanggilan pada hari itu juga; 6 Hari dan tanggal pelaksanaan Aanmaning diperhitungkan 7 tujuh hari kerja untuk di dalam wilayah hukum Pengadilan Negeri dan 14 hari kerja apabila tempat tinggal Termohon berada di luar wilayah hukum Pengadilan Negeri yang bersangkutan. 7 Jurusita melakukan pemanggilan kepada Termohon pada hari itu juga dan atau paling lama 3 hari sebelum hari dan tanggal peneguran yang ditetapkan; 8 Berita Acara Aanmaning dibuat pada hari itu juga setelah dilakukan Aanmaning. 113 113 Hasil Wawancara dengan Bpk.Syamsul Bahri Juru Sita Pengadilan Negeri Medan, tanggal 17 April 2013 Universitas Sumatera Utara Skema 3.1 Tahapan Pelaksanaan Aanmaning Sumber : Jurusita Pengadilan Negeri Medan

2. Sita Eksekusi a. Pengertian Sita Eksekusi

Dokumen yang terkait

Eksekusi Hak Tanggungan Sebagai Konsekuensi Jaminan Kredit Untuk Perlindungan Hukum Bagi Kepentingan Kreditur Di Medan

1 51 83

“Pelaksanaan Parate Eksekusi Hak Tanggungan Sebagai Alternatif Penyelesaian Kredit Bermasalah Di PT. Bank Danamon”

2 84 95

Hak Atas Tanah Sebagai Jaminan Utang Dalam Perjanjian Kredit Dengan Hak Tanggungan (Studi Kasus Pada PT. Bank Rakyat Indonesia, TBK Cabang Medan)

6 143 108

Kebendaan Sebagai Jaminan Hak Tanggungan Pada Perjanjian Kredit Yang Bermasalah Di PT. Bank Sumut Cabang Utama

0 84 88

EKSEKUSI JAMINAN HAK TANGGUNGAN SEBAGAI UPAYA PENYELESAIAN PEMBIAYAAN BERMASALAH (Studi pada PT Bank Muamalat Indonesia Cabang Lampung)

0 15 261

PENYELESAIAN KREDIT BERMASALAH DENGAN JAMINAN HAK TANGGUNGAN DI PT BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO) Tbk CABANG KARANGANYAR

1 26 128

Prosedur Pembiayaan Kpr Ib Muamalat Akadmurabaha Pada Pt. Bank Muamalat Indonesia Tbk. Kantor Cabang Medan

0 0 6

BAB II PERJANJIAN JAMINAN DALAM HUKUM POSITIF G. Pengertian Perjanjian Jaminan - Hak Atas Tanah Sebagai Jaminan Utang Dalam Perjanjian Kredit Dengan Hak Tanggungan (Studi Kasus Pada PT. Bank Rakyat Indonesia, TBK Cabang Medan)

0 0 27

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang - Hak Atas Tanah Sebagai Jaminan Utang Dalam Perjanjian Kredit Dengan Hak Tanggungan (Studi Kasus Pada PT. Bank Rakyat Indonesia, TBK Cabang Medan)

0 0 19

Kekuatan Eksekusi Hak Tanggungan Sebagai Jaminan Pengembalian Utang Pembiayaan Bermasalah Dalam Praktik PT. Bank Muamalat Indonesia, Tbk Cabang Medan

0 0 16