BAB III KEKUATAN EKSEKUTORIAL HAK TANGGUNGAN YANG DILAKUKAN
SECARA EKSEKUSI MELALUI PENGADILAN NEGERI PADA PRAKTEK YANG DILAKUKAN PT. BANK MUAMALAT INDONESIA, TBK
CABANG MEDAN
A. Eksekusi Hak Tanggungan Melalui Pengadilan Negeri
1. Pengertian Eksekusi
Istilah Eksekusi dalam Bahasa Indonesia disebutkan sebagai “pelaksanaan putusan”. Eksekusi diartikan sebagai tindakan hukum yang dilakukan oleh
pengadilan kepada pihak yang kalah dalam suatu perkara yang juga merupakan aturan dan tata cara lanjutan dari proses pemeriksaan perkara.
96
Pada dasarnya ada 2 dua bentuk eksekusi ditinjau dari segi sasaran yang hendak dicapai oleh hubungan hukum yang tercantum dalam putusan
pengadilan, yaitu:
97
96
Victor M. Situmorang dan Cormentyna Sitanggang, Grosse Akta Dalam Pembuktian Dan Eksekusi, Jakarta: Rineka Cipta, 1993, halaman 119
97
M.Yahya Harahap, Op. Cit, halaman 24-27
Universitas Sumatera Utara
1. Eksekusi Riil, yaitu eksekusi yang hanya mungkin terjadi berdasarkan
putusan pengadilan untuk melakukan suatu tindakan nyata atau tindakan riil yang :
a. Telah memperoleh kekuatan hukum yang tetap res judicata; b. Bersifat dijalankan lebih dahulu uitvoerbaar bij voorraad, provisionally
enforaceable; c. Berbentuk provisi interlocutory injunction; dan
d. Berbentuk akta perdamaian di sidang pengadilan. 2.
Eksekusi pembayaran sejumlah uang tidak hanya didasarkan pada putusan pengadilan saja, tetapi dapat juga didasarkan pada bentuk akta tertentu yang
oleh Undang-Undang ”disamakan” nilainya dengan putusan yang memperoleh kekuatan hukum tetap untuk pembayaran sejumlah uang,
antara lain berupa : a.
Grosse Akta Pengakuan Hutang; b.
Grosse Akta Hipotek; c.
Creditverband; d.
Hak Tanggungan HT; e.
Jaminan Fidusia
Universitas Sumatera Utara
M. Yahya Harahap mengidentifikasikan ada 3 tiga perbedaan yang mendasar antara Eksekusi Riil dan Eksekusi Pembayaran Uang, yaitu:
98
1. Eksekusi Riil Mudah dan Sederhana, sedangkan Eksekusi Pembayaran
Uang Memerlukan Tahap Sita Eksekusi dan Penjualan Eksekusi. Secara teoritis pada Eksekusi Riil tidak diperlukan prosedur dan formalitas
yang rumit, artinya bahwa pelaksanaan eksekusinya sangat sederhana dan dijalankan berdasarkan keputusan pengadilan sehingga eksekusinya tidak
diatur secara terinci dalam Undang-Undang. Berbeda dengan Eksekusi Pembayaran Uang yang harus melalui berbagai
tahap untuk melaksanakannya dan diperlukan syarat serta tata cara yang tertib dan terinci, agar tidak terjadi penyalahgunaan yang dapat merugikan
para pihak. Secara garis besar pelaksanaan eksekusi pembayaran uang melalui tahap proses executoriale beslag dan dilanjutkan dengan penjualan
lelang yang melibatkan kantor lelang. 2.
Eksekusi Riil Terbatas pada Putusan Pengadilan, sedangkan Eksekusi Pembayaran Uang meliputi Akta Yang Disamakan Dengan Putusan
Pengadilan. Jika dilihat dari bentuk timbulnya eksekusi, maka Eksekusi Riil hanya
mungkin terjadi dan diterapkan berdasarkan putusan pengadilan, sedangkan dalam Eksekusi Pembayaran Uang tidak hanya terbatas pada putusan
98
Ibid
Universitas Sumatera Utara
pengadilan saja, tetapi dapat juga didasarkan pada bentuk akta tertentu yang oleh Undang-Undang “disamakan” nilainya dengan putusan pengadilan.
3. Sumber Hubungan Hukum Yang Dipersengketakan
Dilihat dari sumber hubungan hukum yang disengketakan, pada umumnya Eksekusi Riil adalah upaya hukum yang mengikuti persengketaan “hak
milik” atau persengketaan hubungan hukum yang didasarkan atas perjanjian jual beli, sewa menyewa atau perjanjian melaksanakan suatu perbuatan.
Masalah eksekusi seringkali merupakan akhir suatu perkara maka masalah eksekusi diatur dalam Hukum Acara Perdata Buku Kedua Rechtvordering diberi
judul mengenai pelaksanaan putusan Pengadilan dan surat perintah serta akta yang dipersamakan dengan suatu putusan Pengadilan, sedangkan yang
dimaksud dengan akta yang mempunyai kekuatan sebagai suatu keputusan Pengadilan adalah Grosse Akta, termasuk Grosse Akta Hipotik. Dari uraian
diatas Sertifikat Hak Tanggungan yang kini merupakan surat jaminan yang mempunyai titel eksekutorial yang juga dikenal dalam sistem Hukum Acara
Perdata disamping Grosse dari putusan Hakim dan Grosse Akta Pengakuan Hutang, mempunyai kekuatan eksekutorial.
99
99
Soepomo, Hukum Acara Perdata Pengadilan Negeri, Jakarta, Gita Karya, 1963, halaman 137
Universitas Sumatera Utara
2. Proses Permohonan Eksekusi Melalui Pengadilan Negeri