26 dapat juga terungkapkan sebagai keswarkaryaan. Hermann Holstein, 1986: 1
Kemandirian belajar adalah kondisi aktifitas belajar yang mandiri tidak tergantung pada orang lain, memiliki kemauan serta bertanggung jawab
sendiri dalam
menyelesaikan masalah belajarnya.
Kemandirian belajar akan
terwujud apabila
siswa aktif
mengontrol sendiri segala sesuatu
yang dikerjakan, mengevaluasi dan selanjutnya merencanakan sesuatu yang lebih dalam pembelajaran yang dilalui dan siswa juga mau aktif dalam proses
pembelajaran. Kesimpulan dari uraian diatas, bahwa kemandirian belajar adalah sikap
mengarah pada kesadaran belajar sendiri dan segala keputusan, pertimbangan yang
berhubungan dengan
kegiatan belajar diusahakan sendiri sehingga
bertanggung jawab sepenuhnya dalam proses belajar tersebut.
b. Konsep Kemandirian Belajar
Konsep kemandirian dalam belajar bertumpu pada prinsip bahwa individu yang belajar hanya akan sampai kepada perolehan hasil belajar mulai
keterampilan, pengembangan penalaran, pembentukan sikap sampai kepada penemuan diri sendiri, apabila ia mengalami sendiri dalam proses perolehan
hasil belajar tersebut. Serempak dengan perkembangan iptek ada beberapa alasan yang memperkuat konsep kemandirian dalam belajar menurut Conny S
dalam Umar Tirtarahardja dan La Solu 2005: 14-16 mengemukakan alasan sebagai berikut:
1 Perkembangan iptek berlangsung semakin pesat sehingga tidak mungkin
lagi para pendidik khususnya guru mengajarkan semua konsep dan fakta kepada peserta didik. Di samping tidak mungkin, mungkin juga tidak perlu
karena kemampuan manusia yang terbatas untuk menampung ilmu. Jalan
27 keluarnya ialah peserta didik dari dini dibiasakan bersikap selektif terhadap
segala informasi yang membanjirinya. Mereka harus belajar memiliki sikap mandiri.
2 Penemuan iptek tidak mutlak benar 100, sifatnya relatif. Semua teori
mungkin tertolak dan gugur setelah ditemukan data baru yang sanggup membuktikan kekeliruan teori tersebut. Sebagai akibatnya muncullah lagi
teori baru yang pada dasarnya kebenarannya juga bersifat relatif. Untuk menghadapi kondisi seperti ini perlu ditanamkan sikap ilmiah kepada peserta
didik seperti keberanian bertanya, berfikir kritis dan analitis dalam menemukan sebab-sebab dan pemecahan masalah.
3 Para ahli psikologi umumnya sependapat bahwa peserta didik mudah
memahami konsep-konsep yang rumit dan abstrak jika disertai dengan contoh-contoh konkret dan wajar sesuai dengan situasi dan kondisi yang
dihadapi dengan mengalami atau mempraktekkan sendiri. 4
Dalam proses pendidikan dan pembelajaran pengembangan konsep seyogianya tidak dilepaskan dari pengembangan sikap dan penanaman
nilai-nilai ke dalam diri peserta didik. Konsep di satu pihak dan sikap serta nilai-nilai di lain pihak harus disatupadukan, agar konsep keilmuan tidak
mengarah kepada intelektualisme yang “gersang” tanpa diwarnai sifat manusiawi. Kemandirian dalam belajar membawa kemungkinan terhadap
lahirnya calon-calon insan pemikir yang manusiawi serta menyatu dalam pribadi yang serasi dan berimbang.
Sehubungan dengan alasan perkembangan iptek tersebut, menurut Raka Joni dalam Umar Tirtarahardja dan La Solu 2005: 5 percepatan perubahan
benar-benar telah mengusangkan banyak hasil belajar dalam waktu yang
28 semakin cepat. Bila kita tetap menginginkan pendidikan menunaikan fungsinya
dalam arti yang seluas-luasnya, mulai dari pembentukan keterampilan kerja sampai dengan penemuan diri sendiri dalam kaitan fungsional kerja sampai
dengan masyarakat, maka suatu reotientasi yang cukup mendasar perlu dilakukan.
Konsep dasar kemandirian dalam belajar sebagaimana dikemukakan itu membawa implikasi kepada konsep pembelajaran, peranan pendidik khususnya
guru dan peranan peserta didik. Belajar diartikan sebagai aktivitas
pengembangan diri melalui pengalaman, bertumpu pada kemampuan diri belajar di bawah bimbingan pengajar. Mengajar diartikan sebagai aktitas mengarahkan,
memberikan kemudahan bagaimana cara menemukan sesuatu bukan memberi sesuatu berdasarkan kemampuan yang dimiliki oleh pelajar.
c. Ciri- ciri Kemandirian Belajar
Orang yang mempunyai sikap mandiri akan dapat menemukan
sendiri apa
yang harus
dilakukan, menentukan
dalam memilih
kemungkinan-kemungkinan dari hasil perbuatan dan dapat menyelesaiakan sendiri masalah-masalahnya tanpa mengharapkan bantuan orang lain. Begitu
juga dalam kemandirian anak, tentunya tidak akan terlepas faktor-faktor dari ciri-ciri yang menandainya bahwa seorang anak sudah bisa dikatakan mandiri
atau belum. Menurut Chabib Thoha 1996: 122 ciri-ciri kemandirian sebagai berikut:
1 Seseorang mampu mengembangkan sikap kritis terhadap kekuasaan
yang datang dari luar dirinya. Artinya, tidak segera menerima begitu saja pengaruh orang lain tanpa dipikirkan terlebih dahulu segala kemungkinan
yang akan timbul.