Ciri- ciri Kemandirian Belajar

32 f Perbedaan kelompok didasarkan atas ciri-ciri eksternal. g Takut tidak diterima kelompok. h Tidak sensitif terhadap keindividualan. i Merasa berdosa jika melanggar aturan. 3 Tingkatan ketiga, adalah tingkat sadar diri. Ciri-ciri tingkatan ini adalah a Mampu berfikir alternatif. b Melihat harapan dan berbagai kemungkinan dalam situasi. c Peduli untuk mengambil manfaat dari kesempatan yang ada. d Menekankan pada pentingnya pemecahan masalah. e Memikirkan cara hidup. f Penyesuaian terhadap situasi dan peranan. 4 Tingkatan keempat, adalah tingkat seksama conscientious. Ciri-ciri tingkatan ini adalah a Bertindak atas dasar nilai-nilai internal. b Mampu melihat diri sebagai pembuat pilihan dan pelaku tindakan. c Mampu melihat keragaman emosi, motif dan perspektif diri sendiri maupun orang lain. d Sadar akan tanggung jawab. e Mampu melakukan kritik dan penilaian diri. f Peduli akan hubungan mutualistik. g Memiliki tujuan jangka panjang. h Cenderung melihat peristiwa dalam konteks sosial. i Berfikir lebih kompleks dan atas dasar pola analitis. 5 Tingkatan kelima, adalah tingkat seksama conscientious. 33 Ciri-ciri tingkatan ini adalah a Peningkatan kesadaran individualitas. b Kesadaran akan konflik emosional antara kemandirian dengan ketergantungan. c Menjadi lebih toleran terhadap diri sendiri dan orang lain. d Mengenal eksistensi perbedaan individu. e Mampu bersikap toleran terhadap pertentangan dalam kehidupan. f Membedakan kehidupan internal dengan kehidupan luar dirinya. g Mengenal kompleksitas diri. h Peduli akan perkembangan dan masalah-masalah sosial. 6 Tingkatan keenam, adalah tingkat mandiri. Ciri-ciri tingkatan ini adalah a Memiliki pandangan hidup sebagai suatu keseluruhan. b Cenderung bersikap realistik dan obyektif terhadap diri sendiri maupun orang lain. c Peduli terhadap pemahaman abstrak, seperti keadilan sosial. d Mampu mengintegrasikan nilai-nilai yang bertentangan. e Toleran terhadap ambiguitas. f Peduli akan pemenuhan diri self-fulfilment. g Ada keberanian untuk menyesuaikan konflik internal. h Responsif terhadap kemandirian orang lain. i Sadar akan adanya saling ketergantungan dengan orang lain. j Mampu mengekspresikan perasaan dengan penuh keyakinan dan keceriaan. Penelitian dari Sunaryo Kartadinata dalam Mohammad Asrori 2009: 136 34 menyatakan bahwa kemandirian itu bervariasi. Variasi tersebut berasal dari kemampuan masing-masing individu untuk menginternalisasikan kemandirian dalam dirinya. Penafsiran lebih rinci yang dijelaskan oleh Mohammad Asrori 2009: 136-137 sebagai berikut: 1 Tingkat sadar diri Ini dapat ditafsirkan bahwa remaja telah memiliki kemampuan sebagai berikut a Cenderung mampu berfikir alternatif. b Melihat berbagai kemungkinan dan situasi. c Peduli akan pengambilan manfaat dari situasi yang ada. d Berorientasi pada pemecahan masalah. e Memikirkan cara mengarungi hidup. f Berupaya menyesuaikan diri terhadap situasi dan peranan. 2 Tingkat saksama Ini dapat ditafsirkan bahwa remaja telah memiliki kemampuan sebagai berikut a Cenderung bertindak atas dasar nilai internal. b Melihat dirinya sebagai pembuat pilihan dan pelaku tindakan. c Melihat keragaman emosi, motif dan perspektif diri sendiri maupun orang lain. d Sadar akan tanggung jawab. e Mampu melakukan kritik dan penilaian diri. f Peduli akan hubungan mutualistik. g Berorientasi pada tujuan jangka panjang. 3 Tingkat individualistis Ini dapat ditafsirkan bahwa remaja telah memiliki kemampuan sebagai berikut. a Memiliki kesadaran yang lebih tinggi akan individualitas.

Dokumen yang terkait

PENGARUH MATA PELAJARAN PRODUKTIF, PRAKTIK KERJA INDUSTRI DAN KEADAAN EKONOMI KELUARGA TERHADAP KESIAPAN KERJA SISWA KELAS XI JURUSAN BANGUNAN PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK GAMBAR BANGUNAN SMK NEGERI 4

0 13 150

HUBUNGAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN GAMBAR KONSTRUKSI BANGUNAN DENGAN MINAT BERWIRAUSAHASISWA KELAS XI PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK GAMBAR BANGUNAN SMK NEGERI 1 LUBUK PAKAM.

0 3 29

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN GAMBAR KONSTRUKSI BANGUNAN KELAS XI PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK GAMBAR BANGUNAN SMK N 1 STABAT.

0 2 29

PENGARUH GAYA BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS XI KOMPETENSI KEAHLIAN TEKNIK GAMBAR BANGUNAN DI SMK NEGERI 5 BANDUNG.

1 4 42

HUBUNGAN PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN GAMBAR TEKNIK TERHADAP PRESTASI BELAJAR AUTOCAD KELAS XI PROGRAM KEAHLIAN GAMBAR BANGUNAN DI SMK NEGERI 3 YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2014/ 2015.

0 0 119

PENGARUH MATA PELAJARAN PRODUKTIF DAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN TERHADAP KESIAPAN MENJADI TENAGA KERJA INDUSTRI JASA KONSTRUKSI SISWA KELAS XI JURUSAN BANGUNAN PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK GAMBAR BANGUNAN SMK NEGERI 2 YOGYAKARTA.

1 1 121

KONTRIBUSI KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA DAN FASILITAS BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR MENGGAMBAR BANGUNAN GEDUNG SISWA KELAS XI TEKNIK GAMBAR BANGUNAN DI SMK NEGERI 2 WONOSOBO.

5 16 124

PENGARUH PENGGUNAAN FASILITAS BELAJAR DAN KREATIVITAS SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN GAMBAR TEKNIK DASAR SISWA KELAS X PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK BANGUNAN SMK NEGERI 2 WONOSARI.

0 0 171

PENGARUH PEMBELAJARAN EKSTRAKURIKULER KEPRAMUKAAN DAN IKLIM SEKOLAH TERHADAP PRESTASI HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN PAKET KEAHLIAN TEKNIK GAMBAR BANGUNAN PADA SISWA KELAS XI PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK BANGUNAN SMK NEGERI 1 SEYEGAN.

0 0 175

PENGARUH MATA PELAJARAN PRODUKTIF DAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN TERHADAP KESIAPAN MENJADI TENAGA KERJA INDUSTRI JASA KONSTRUKSI SISWA KELAS XI JURUSAN BANGUNAN PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK GAMBAR BANGUNAN SMK NEGERI 2 YOGYAKARTA.

30 273 121