Dampak pemberdayaan perempuan Dampak Pelaksanaan Program Koran Ibu di Rumah Pintar
125 Rumah Pintar
Nur‟aini. a Dampak politik yaitu warga belajar menjadi pemilih yang cerdas dengan tidak terpengaruh uang suap dan menilai calon pemimpin
berdasarkan hari nurani mereka dan riwayat serta visi misi dari calon pemimpin yang akan dipilih. Warga belajar menjadi agen informasi dengan memberitahukan
pengetahuan tentang pemilu yang mereka dapatkan setelah mengikuti pelaksanaan kepada orang- orang disekitarnya seperti keluarga dan tetangga. b Dampak
sosial yaitu warga belajar mengalami peningkatan partisipasi dalam organisasi masyarakat. Hal itu dilihat dari peran atau partisipasi masyarakat dalam
lingkungan sosialnya menjadi lebih aktif dengan beberapa kegiatan organisasi yang warga belajar ikuti, meningkatknya kepedulian sosial warga belajar,
bertambahnya relasi warga belajar dan warga belajar menjadi agen sosial orang- orang disekitarnya. Kegiatan berorganisasi yang warga belajar ikuti seperti arisan,
KB, posyandu, dan pengajian. Sedangkan bentuk kepedulian sosial meliputi kerja bakti yang dilakukan setiap hari Minggu. Bertambahnya relasi beberapa
pengusaha dan warga belajar menjadi informan orang disekitarnya dengan memberi tahu ilmu yang warga belajar dapatkan saat mengikuti program. Warga
belajar juga menerapkan pendidikan anak yang diperoleh dalam program koran ibu dengan mengajari anak untuk bekerja keras dan tidak malas- malasan, hal itu
dilihat dari putra putri beberapa warga belajar yang sudah bekerja setelah lulus SMA. c Dampak ekonomi belum dirasakan semua oleh warga belajar program
koran ibu, hal itu bisa dilihat hanya satu warga belajar yang membuka usaha setelah pelaksanaan program yaitu industri rumahan usaha pembuatan kue kering
126 yang sampai saat ini masih berjalan. d Dampak pemberdayaan perempuan bisa
dilihat dari kesempatan warga belajar dalam mengikuti organisasi masyarakat dan kesempatan berwirausaha. Hal itu dilihat dari beberapa kegiatan masyarakat yang
mereka ikuti dan satu warga belajar membuat usaha industri rumahan. Selain itu warga belajar memiliki inisiatif untuk mengembangan objek wisata Goa Pari dan
Goa Bening untuk menjadi objek wisata yang diminati wisatawan agar dapat menjadi lahan pekerjaan baru bagi mereka. e Dampak budaya bagi warga belajar
bisa dilihat dari partisipasi aktif mereka dalam melaksanakan budaya tahunan mereka yaitu bersih desa. Sebelum mengikuti program budaya bersih desa bagi
warga belajar hanya dianggap sebagai budaya tahunan yang maknanya hanya sebagai perayaan, sedangkan setelah mengikuti program koran ibu beberapa
warga belajar memaknai budaya bersih desa sebagai bentuk rasa syukur dan mereka turut serta aktif mengikuti runtutan acara salah satunya yaitu pawai.
Warga belajar juga turut menjaga cagar alam yang ada dilingkunggannya yaitu Goa Pari dan Goa Bening, mereka memiliki inisiatif untuk memperbaiki dan
menambah sarana prasarana yang ada disana sehingga bisa lebih berpotensi menjadi tempat wisata yang banyak dikunjungi wisatawan tanpa merusak
kealamian Goa Pari dan Goa Bening.
127
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN